QUEEN: Sahabat Masalalu

13. dia tak mengenaliku?

"mungkin perpisahan itu terlalu lama hingga kamu tidak mengenaliku lagi sekarang"
~Queen Arsa Sanjaya

        Sekarang Arsa sudah siap dengan seragam yang melekat di tubuhnya, Arsa menatap dirinya di kaca full body. "Udah cantik nih gue" ucap Arsa narsis.

       Arsa mengeluarkan kalung pemberian dari sahabat kecilnya itu lalu memakainya. Semoga saja dengan ini sahabatnya bisa mengenalinya.

       Ting Ting Ting

       "Arsa anda mendapatkan misi"

          "Misi apa?"

            "Misi: membantu seseorang di jl. Gamon
              Hadiah: pewagi tubuh bayi permanen
              Yes or yes"

             "Ok gue terima" setelah mengucapkan itu Arsa turun kebawah tanpa sarapan terlebih dahulu jujur saja dia malas jika harus berurusan dengan keluargany.

        "Gk sarapan dulu dek?" Tanya alan, "gk deh bang sarapan di kantin aja nanti"ucap Arsa lalu berjalan keluar rumah.

        Arsa baik ke atas moto sport nya lalu melajukannya ke sekolahan, kebetulan sekali misinya ini satu arah dengan sekolahannya.

      Sesampainya di jl.gamon Arsa menatap sekitar hingga tatapan Arsa tertuju ke arah laki laki yang sedang mendorong motornya, sepertinya mogok begitulah pikirnya.

       Arsa melajukan motornya ke arah pemuda itu dan menawarkan tumpangan, "mau bareng gk?" Tanya Arsa lalu menatap arloji yang terpasang di tanganny.

      "Ngomong sama gue?" Tanya pemuda itu dingin.

       "Ngomong sama setan! Ya sana Lo lah" ucap Arsa mendengkus kesal. Arsa menatap pemuda itu sinis "mau gk? Mau masuk juga silahkan kalo Lo mau telat"ucap Arsa ingin melakukan motorny.

       "Gue mau, turun Lo"ucap pemuda itu membuat Arsa kembali mendengkus kesal. Dengan berat hati Arsa turun dari motornya dan membiarkan pemuda itu naik ke ata motornya.

       "Naik" ucapan dingin itu membuat Arsa kemabi naik, hurh andai ini bukan karna misi pasti dia akan meninggalkan pemuda menyebalkan ini di sini.

       Tanpa ada aba motor Uru melaju dengan kecepatan di atas rata rata hingga membuat Arsa hampir terjungkal ke belakang. Dengan refleks Arsa memeluk pinggang pemuda itu.

        Sesampainya di sekolahan banyak tatapan yang menatap penasaran kepada sang pengendara motor.

     "Iku bukannya motornya Arsa?"

       "Iya, tapi cowok itu siapa ya? Gk mungkin kalo abangnya"

      "Iy gk mungkin banget"

       "Ganteng gk ya tuh cowo"

        Busik bisik mulai terdengar dari para siswa siswi. Arsa turun dari motornya lalu melepas helem full face nya dengan gaya slowmo.

        "Cih sok cantik" ars yang mendengar desisab itu manya menatap sinis ke arah pemuda itu. Pemuda itu turun dari motor Arsa dan melepas helmnya membuat jantung Arsa berdetak dua kali lipat.