IX - SISI TERANG

3.4K 257 28
                                    

"Kap!" Berteriak penuh kepanikan, berlari keluar dari kamarnya dengan penuh rasa panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kap!" Berteriak penuh kepanikan, berlari keluar dari kamarnya dengan penuh rasa panik.

"Kap!!" Teriakkannya terdengar lebih nyaring, menaiki tangga rusuh, menyenggol siapa saja yang menghalangi langkahnya dengan masa bodoh, dia harus segera sampai ke geladak atas.

"Ada apa?" Seseorang menghentikannya ketika mereka bertemu di geladak, Soohyuk adalah pelakunya, menahan siku milik satu-satunya wanita yang ada di kapal ini.

"Kap! Di mana dia sekarang! Apa yang sedang dia lakukan sekarang! Dia tidak sedang sibuk kan? Biarkan aku bicara dengannya, aku mohon! Di mana dia sekarang!" Meracau, bicaranya sungguh kacau. Raut panik tidak dapat dihindarkan, bibir bergetar, napas berderu sampai hidungnya mulai kembang kempis, sedangkan wajah terlihat sangat merah, basah penuh keringat.

"Dia di kamarnya. Apa yang terjadi? Kau kenapa-hei!" Soohyuk menyentak keras ketika wanita itu malah mulai berlaku tanpa kendali, terus berontak berusaha melepaskan diri sebelum memberikan penjelasan yang jelas.

"Ada yang harus aku bicarakan dengannya!" Meronta, mendesak melepaskan diri secara brutal, dan ketika akhirnya Soohyuk melepaskan dirinya secara sepenuhnya, Sohee pun bergegas untuk langsung lari menuju ke kamar milik kapten mereka.

Sohee tidur terlambat malam ini, dan beberapa detik setelah ia memejamkan mata, sebuah mimpi yang teramat penting ia dapatkan. Bisikan yang itu jelas -pasti berasal dari suara langit, yang ia jamin bahwa ini bukanlah bualan semata.

"Kap! Maaf mengganggu tidurmu, tapi aku perlu memberi tahumu soal ini! Kap! Kap!" Sohee menggedor pintu menggunakan kedua kepalan tangannya, sangat tidak manusiawi.

Tidak berselang lama pintu terbuka, Sohee sudah ingin mencerca sang kapten dengan seluruh isi mimpinya, namun harus tertunda ketika yang menyambut adalah wajah mengantuk milik, "Haechan?" Sohee bertanya dengan sangat heran, menatap tidak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Berisik!" Haechan berkata dengan nada kasar, menguap lebar lalu melangkah melewati Sohee dengan begitu saja, bahkan juga sempat untuk menyenggol bahu wanita itu pelan.

"Bagaimana kau bisa ada di kamar Kap? Kalian tidur bersama lagi, ya?! Iya?!" Sohee mendapatkan distraksi, melihat Haechan berada di dalam kamar kaptennya, dalam keadaan wajah mengantuk, penampilan berantakan, jujur saja dia tidak bisa berpikiran apapun selain menebak jika Haechan bersama kaptennya habis melakukan sesuatu yang panas, menggairahkan, dan menjerumus kepada suatu hal yang bersifat erotis serta sensual.

Yang awalnya panik ingin segera bicara dengan kaptennya, kini Sohee malah tergugah untuk menginterogasi Haechan.

"Mau ke mana?" Suara Mark menghentikan perilaku Sohee yang hendak mengejar Haechan.

Kali ini Sohee memutuskan untuk kembali berbalik kepada Mark, pada tujuan awalnya kenapa bisa lari ke sini. Sohee benar-benar seperti orang kebingunan, hasrat untuk mengejar Haechan masih tinggi, akan tetapi ada perihal yang sangat penting yang ingin ia sampaikan kepada sang kapten sesegera mungkin. Baiklah, daripada bingung maka Sohee memutuskan untuk memilih yang lebih prioritas terlebih dahulu, soal Haechan itu bisa ia urus nanti setelah ini.

GOLD DUST UNDER THE SEA {MARKHYUCK}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang