14.

2.9K 130 9
                                    

Rony dan Salma baru saja sampai didepan Caffe milik Rony. Salma turun dari motor lalu memberikan helm nya pada Rony.

"Lho caffe nya sepi terus lampunya mati."

Rony menerima helm yang diberikan Salma, ia tersenyum tipis.

"Hari ini memang sengaja ditutup."

"Terus apa yang mau lo cek?"

"Sebentar tunggu sini."

Rony turun dari motornya lalu masuk kedalam caffe nya, tak lama keluar lagi setelah menghidupkan lampu caffe nya.

"Ayok Ca masuk."

Salma yang sedang berdiri cukup bingung ia pun menganguk lalu ikut masuk.

Saat masuk ia cukup kaget dengan suasana caffe nya terdapat dekoran bunga bunga lalu ada pajangan photo polaroid dirinya dan Rony.

Salma tertegun lalu berjalan mendekat ke photo dipandangi sejenak mengingat kejadian sewaktu sekolah.

falsback on

"Ron lucu kali yuk ikutan photo gitu."

"Iya Ca lucu deh kayaknya."

Caffe yang mereka datangi menyediakan fasilitas untuk setiap yang datang mengabadikan momennya dengan photo polaroid.

Falsback off.

"Masih nyimpen photo ini Ron?"

Rony mendekat berdiri disamping Salma.

"Ngga mungkin gua ilangin ini Ca, semua tentang lo terekam jelas dipikiran dan photo ini salah satu bukti nya kalo gua sayang sama lo ca."

Salma terdiam menengok ke samping, hati nya begitu bergemuruh dan hawa diruangan ini menjadi berbeda dari biasanya.

Rony tersenyum memandang wajah Salma.

"Lo pasti bingung kan Ca?"

"Lumayan tapi Gua juga sayang lo kok. kita kan sahabat saling sayang itu wajar." Kata Salma mencoba mencairkan suasana yang berubah jadi tegang.

"Kejadian beberapa bulan lalu waktu lo diculik sama Angkasa, pada hari itu gua bener bener takut kehilangan lo Ca."

Salma tertawa ia menepuk pundak Rony,"Lo kenapa sih jadi melow, salah makan perasaan kita makan pizza sama ice cream aja."

"Gua serius Ca."

Seketika Salma terdiam, ia kembali mencoba mencairkan suasana menengok kebelakangnya terdapat dua kursi dan meja, diatasnya ada bunga mawar dan dua piring kosong.

Salma berjalan mendekat ke kursi itu lalu duduk,"Ron kenapa kita makan dibuat seromantis ini."

Rony menghela napasnya pelan lalu ikut duduk dikursi depan Salma.

"Ca, lo bisa ngerasain ketulusan gua ngga sih?"

Senyum Salma yang tadi merekah jadi hilang ia terdiam memandang Rony.

"Ca lo ngga ngerasain semua yang gua lakuin selama ini?"

"Lo ngga sadar kah Ca?" Tekan Rony.

"Lo yang harusnya sadar Ron apa yang sekarang lo lakuin ini bakal buat kita jauh. Gua lebih suka kita kaya gini akan  abadi Ron." Kata Salma mengebu-gebu, air mata nya keluar mengalir dikedua pipinya.

"Gua takut tertampar kenyataan, dan gua sadar kenapa sih kita harus dipertemukan kalo ngga bisa bersatu?"

"Ca."

TEMAN POSESIF [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang