part 8

400 194 10
                                    

Siang hari di kampus jam menunjukan pukul 13:00.

Setelah mengetahui kedekatan mantannya itu, Bara langsung lemas dan tidak nafsu makan meskipun sudah di ajakin sahabatnya.

"AYOO BARAA ! lu mau sampe kapan si seperti ini, sudah jelas putri tidak menginginkan kehadiran lu dalam hidupnya lagi, dan lu harus segera moveon" Ucap Nabila dengan nada lembut.

"Lu aja yang makan, gua nanti aja dirumah sama adik gua" Jawab Bara sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Nabila.

Nabila hanya terdiam melihat Bara pergi begitu aja, dan berfikir Bara butuh waktu sendiri untuk menenangkan pikiran.

Nabila adalah anak yg terbilang cukup, dan semua kemauannya pasti harus terwujud dan hanya satu yang belom dia bisa dapatkan, yaitu mendapatkan cinta nya Bara.

"Dari kecil hanya ini yang selalu gagal aku dapatkan, dan ak akan berusaha lebih baik lagi aku yakin Bara akan moveon." Ucap nabila dalam hati sambil melihat Bara kembali dari kejauhan yang duduk di ujung taman.

Beberapa jam berlalu, jam menunjukan pukul 14: 00 dan waktu istirahat pun sudah habis, para maba pun langsung berkumpul kembali ke lapangan untuk melanjutkan materi yang belom tersampaikan panitia ospek, dan akan memberikan tugas untuk menentukan lolos atau tidak dalam mengambil jurusan yang di pilih para semua maba.

"Cekk cekk ayoo semua kumpul, saya akan menjelaskan materi yang belom tersampaikan dan beberapa tugas untuk kalian semua sesuai jurusannya masing-masing." Ucap panitia ospek dengan tegas.

Setelah satu jam berlalu panitia menjelaskan dan memberikan tugas, para maba pun dibubarkan dan untuk hadir kembali esok tepat waktu. Dan semua maba membubarkan diri dari lapangan untuk bergegas pulang.

Lagi dan lagi kaka panitia mencoba mendekati Putri, ia mengajaknya untuk pulang bareng dan adegan ini dilihat langsung oleh kedua sahabat itu, dan membuat Bara semakin sakit hati sedangkan Nabila hanya tersenyum karna dengan ini bisa membantu Bara cepat segera moveon.

Ajakan itupun diterima oleh Putri, entah apa alasan Putri menerima ajakan itu dan kedua sahabat itupun langsung pergi ke arah parkiran dan tidak memperhatikan Putri kembali.

"Ayo Nabila buruan gua males ngeliatnya pengen cepet-cepet pulang"Ucap Bara dengan nada kesal.

"Iyaa Bar tungguin, jalannya jangan cepet-cepet"Jawab Nabila sambil berjalan mengejar Bara.

***

Sesampainya di parkiran...

"Lu langsung pulang kan ? ga pengen kemana-mana ? Tanya Bara ke Nabila.

"Iya langsung pulang aja" Jawab Nabila.

Kedua sahabat itupun segera meninggalkan parkiran tetapi, malah bertemu putri dengan Kaka panitia yang sedang berboncengan mesra dan membuat Bara semakin kesal. Dan Bara langsung tancap gas full agar tidak melihat kemesraan mantannya itu.

Setelah meninggalkan kampus dengan kondisi ngebut, Nabila yang ketakutan reflek memeluk Bara karna takut jatuh. Dan menepuk pundak bara agar dia mau berhenti dahulu. Dan Bara pun berhenti.

"Pukkk.. Bar pelaan! Lu mau bunuh diri apa bawa motor kayak begini!" Ucap Nabila dengan suara keras.

"Iyaa ini berhenti gua!" Jawab Bara yang kesal.

"Lu kalo kesel emosi apapun itu boleh tapi jangan sampe nyawa gua juga lu pertaruhin!" Ucap Nabila.

"Iya maaf ya, gua emosi banget ngeliat kemesraan dia yauda gua pelan-pelan jalannya gak ngebut lagi" Jawab Bara sambil menatap Nabila yang ketakutan.

Mereka berdua pun jalan kembali dengan hati-hati. Bara membawa motor sambil terbayang kejadian tadi mengapa bisa dia secepat itu moveon darinya.

Sesampainya mengantar Nabila, Bara pun bergegas langsung menjemput adiknya yang akan pulang sekolah.

***

50 menit kemudian sampai dirumah...

Jam menunjukan pukul 15.10, Bara menyiapkan beberapa hasil gambaran sketsa nya untuk di antarkan kepada langganan nya.
Ada 3 gambar sketsa dan juga 2 kaligrafi yang sudah di bingkai dan siap di jual, setelah siap Bara langsung keluar rumah dan pergi ke toko galeri.

30 menit diperjalanan, Bara sampe ditoko galeri dan masuk ke dalam untuk bertemu pemilik toko. Namanya pak jaya dia sudah lama berlangganan sama Bara, Pak Jaya menyukai karya milik Bara dan begitu laris ketika di pajang.

"Bara  ? Uda berapa nunggu nya ? Tanya Pak Jaya kepada Bara.

"Engga ko pak, baru juga beberapa menit tadi abis jemput ade dulu baru langsung kesini" Jawab Bara kepada pak jaya.

"Ohh begitu, hari ini bawa berapa gambar ? Tanya pak jaya kepada Bara.

"Hari ini baru 3 gambar yang sudah siap pak, soalnya saya baru masuk kuliah jadi waktu nya terbagi dua" Jawab Bara kepada pak jaya.

"Ohh yauda, langsung dikasih ke karyawan saya saja biar langsung di pajang ya" Ucap pak jaya ke Bara.

"Iya pak. "Jawab Bara kepada pak jaya.

Bara pun masuk ke bagian pajangan dan kasih 3gambar nya ke  karyawannya.  Bara langsung melihat lihat pajangan didalam situ dan bertemu orang tuanya Nabila yang sedang mau membeli karya nya Bara. Orang tuanya Nabila tidak mengetahui bahwa sketsa dan kaligrafi disini kebanyakan Bara yang membuatnya. Pemilik toko ini memang merahasiakan pembuatnya karna Bara tidak mau hal ini diketahui orang disekitarnya.  Orangtuanya Nabila membeli karya itu sekaligus 2 dan itu membuat Bara senang dibeli orang yang ia kenal. Bara tidak menegur hanya melihat dari kejauhan dan bergegas kembali ke pak jaya dan pergi keluar meninggalkan toko itu.

Bara pun bergegas pulang kerumah, karna kondisi mulai gerimis dikarnakan mulai masuk musim hujan. Disepanjang jalan ia bertemu salah satu dosen di kuliahnya, dan ia mencoba menghampiri nya karna berniat untuk mengantarnya sekaligus bertanya soal seni.

" kamu salah satu anak maba universitas jakarta yang baru di ospek ya ? bapak pernah melihat kamu yang tadi di ospek" Ucap pak dosen melihat wajah bara.

"Oh iya pak, saya salah satu maba disana" Jawab Bara kepada pak dosen.

"Kamu ambil jurusan apa ? Tanya pak dosen kepada Bara.

"Oh iya sebelumnya perkenalkan, saya Bara pak dan saya ambil jurusan seni yang sudah menjadi kesukaan saya sejak kecil" Jawab Bara kepada pak dosen.

Keduanya pun ngobrol, dan Bara pun menawarkan untuk di antar sifat kepedulian Bara memang begitu selalu peduli terhadap orang sekitarnya yang membuat ia jarang dibenci.

1 jam kemudian, setelah mengantar pak dosen Bara langsung pulang kerumah untuk menyelesaikan gambar sketsa yang masi belom selesai, dan setelah itu ia menyiapkan untuk persiapan ospek besok yang memasuki hari terakhir.

Bersambung...

Jangan lupa vote ya agar semakin semangat nulisnya see u...












MOVE ON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang