✿Di Tinggal

1K 62 8
                                    

Pagi ini, Zhan terlebih dahulu bangun. Karena merasa lapar, Zhan menuruni tangga dan berjalan dengan linglung ke dapur.

Zhan melihat ke arah ke-2 laki-laki paruh baya duduk dikursi meja makan sambil menikmati kopi.

Zhan duduk dikursi,di sebelah papanya. Zhan menuangkan air ke gelas.

"Zhan, jaga Yibo baik-baik ya. Kita mau ke luar kota karena ada kerjaan yang harus diselesaikan disana. Mama kamu dan mama Yibo juga ikut. Kamu dan Yibo disini."

Papa Zhan menepuk pundak sang anak dengan tulus.

"Kamu tinggal disini dulu sampai bulan depan. Temani Yibo ya, nak."

Tambah ayahnya Yibo sambil mengelus rambut menantunya.

"Ya sudah. Kapan kalian akan berangkat?" Zhan menatap ayah Yibo dengan penasaran.

"Jam 10 kita akan berangkat,tolong jaga Didi mu Zhan. Jangan apakan anak itu."

Papa Zhan yang tahu pikiran jahil anak nya akan mengerjai Yibo habis-habisan.

"Tapi kalau dia macam-macam,potong saja burungnya hahahaha..."

Mereka tertawa terbahak-bahak karena menjahili Yibo yang polos.

Yibo yang merasa terganggu karena suara tawa ketiga laki-laki tertawa. Dia menuruni tangga dan duduk di samping Zhan.

"Kenapa kalian tertawa? Apa aku salah memakai celana?" Yibo melirik ke bawah untuk memeriksa celananya apa salah.

"Bo, kalau kamu macam-macam sama Zhan, Zhan akan memotong burungmu." Yibo kaget, setelah ini dia tidak akan merasakan manisnya bibir Zhan.

"Kalian semua tidak seru! Lagi pula kenapa tiba-tiba bicara begitu dengan Yibo yang polos ini."

"Polos dari mana? Jangan kamu kira ayah tidak tahu kamu suka menonton drama BL Thailand."

"Ayah tahu? Kok bisa?" Yibo syok berat,mana bisa dia ketahuan nonton drama BL Thailand?

"Kamu lupa kalau dikantor ada cctv?" Yibo semakin syok. Dia lupa kalau dikantor banyak cctv.

"Ayah dan papa Zhan akan ke luar kota sampai bulan depan. Mama kamu akan ikut."

"Jadi kalian ninggalin aku? Tega banget sih sama anak sendiri hiks hiks..." Suara tangis yang dibuat-buat Yibo membuat mereka tertawa terbahak-bahak.

"Gege bakal tinggal di sini. Kamu tenang aja." Zhan menepuk pundak Yibo.
.
.
.
.
.
.

Semenjak setelah mengantar ke-2 orang tua mereka ke bandara, Yibo terlihat diam dan hanya menghela nafas berat sepanjang perjalanan.

Zhan yang sedang mengendarai mobil hanya bisa geleng-geleng kepala karena melihat tingkah diam Yibo.

"Didi, kamu jangan khawatir tentang mereka. Gege akan menemanimu di rumah."

Yibo tetap diam, dia menyandarkan kepalanya di sandaran kursi dan mulai menutup matanya.

"Ge, apa mereka sengaja meninggalkan aku dirumah sendirian? Apa Gege tidak merasa seperti apa yang aku pikirkan?"

"Jangan pikirkan hal yang aneh-aneh, Didi..."

"Hal aneh? Memangnya hal aneh apa yang Gege pikiran?"

"E... itu... e... gak ada. Kenapa sih?" Zhan gelagapan. Dia pikir Yibo sedang memikirkan hal yg buruk.

"Gege pikir aku mikirin hal yang aneh gimana? Gege kenapa jadi gugup,hm?" Yibo mendekat dan semakin mengikis jarak diantara mereka. Jari kekar Yibo menyentuh pipi Zhan.

"Yibo, jangan main-main. Aku sedang mengemudi. Pipiku jangan di toel-toel."

Zhan menepis tangan Yibo yang ingin mengusap dagu nya.

Tangan Yibo paling bahaya sedunia ini mah😭🤸🏻.

"Aku tuh gabut Ge..."

"Kalau gabut ya gabut aja, jangan toel-toel ih..."

"Kok gitu?"

"Apanya sih?"

"Gak tau!"

Yibo ngambek mode on. Ini bocah ngambek Mulu kerjaannya.

Zhan mau istighfar tapi beda server.

Astaghfirullah😭🤸🏻.
.
.
.
.
.
.

Setibanya di rumah, Yibo memilih kembali tidur di kamarnya.

Zhan menyiapkan sarapan untuk mereka berdua karena hanya mereka yang ada di rumah.

"Yibo, ayo sarapan dulu." Zhan mengetuk pintu kamar Yibo dengan nada seperti emak-emak di Indonesia yang dibuat-buat.

Karena tidak ada jawaban dari Yibo, dia memilih masuk ke dalam kamarnya yang memang tidak di kunci.

"Didi..." Zhan melihat Yibo dengan lelap tertidur. Zhan mendekat dan duduk di sisi ranjang.

Dia menatap wajah polos itu. Wajah Yibo yang tenang saat tidur itu lucu.

"Didi... kamu harus makan. Ayo bangun..."

Zhan menggerakkan tubuh Yibo dengan pelan. Zhan dengan sabar membangunkan Yibo.

"Yibo, kalau kamu gak bangun aku makan sendiri nih. Bentar lagi aku mau pulang."

Yibo masih mengabaikan Zhan yang sedang mati-matian membangunkannya.

"Aku beneran pulang loh kalau kamu gak bangun-bangun."

Masih belum ada jawaban dari Yibo, Zhan sekarang memilih pergi dari kamar dan segera sarapan.

Saat Yibo terbangun, dia melirik kearah jam dinding dan betapa terkejutnya dia saat jarum jam nya menunjukkan pukul 12.00.

Dengan buru-buru dia pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan pergi ke dapur.

Di dapur dia tidak melihat Zhan begitu juga dengan ruang tamu dan kamar tamu.

Tapi dia melihat selembar kertas dia atas meja makan. Dia mendekati meja makan dan meraih surat itu.

Halo Didi, ini aku Zhan.

Kamu terlalu nyenyak tidur,jadi aku tidak tega membangunkanmu.

Aku pulang sebentar,nanti setelah magrib aku akan kesana.

Jangan kemana-mana Yibo,dengar apa yang aku katakan oke?

Kalau begitu, sampai jumpa lagi ya. Oh iya, jangan lupa makan siang Yibo. Makan malamnya biar saya aja yang masak.

See you Didi... love you♡

From Xiao Zhan
To Yibo Didi

Yibo hanya diam saat membaca surat itu. Dan 3 detik kemudian....

"Demi apa?"

Yibo teriak histeris. Dia menutup wajahnya yang mulai memerah.

"Zhan ge bilang love you ke aku? OMAIGATTT DEMI APAAAAA?"

Salting sendiri dia gess, biarin aja.

                                      Tbc

Vote seng sengku😘❤️

You are mine (YiZhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang