01. pencuri cantik

302 19 20
                                    

🌹Terkadang mempunyai orang tua yang memiliki sipat bertolak belang lebih menyenangkan dari yang dibayangkan.🌹
~Bumi Kami~

__________________

Ditengah barisan putra kelas 12 IPS 3 Bumi mengeluh kepada Excel tentang pidato kepala sekolah yang panjangnya hampir menyamai jembatan sirotul mustakim.

"Sel, pak botak gak capek apa ya dari tadi berbicara panjang lebar? Mana pembahasannya beda-beda, kaki gue mulai kesemutan."

"Keluhan gue lebih parah dari lo nyet!." Ucap Excel terdengar menyakras sembari menepiskan sikut lengan Bumi pada pundak nya.

"Sebelum saya tutup, sedikit informasi tambahan, kepada Pak Nurdin wali kelas 12 IPS 3 serta teman-teman lainnya mohon bimbingan terbaik kalian kepada teman baru kita. Cukup sekian wassalamualaikum WrWb"

Semua siswa/i SMA PLANET saling menjawab salam dari kepala sekolah dengan serempak.

"Emang boleh sepampang itu?." Tanya Bumi berdecak sebal.

"Biasanya sih jika kepala sekolah berbicara seperti itu, anbar nya bukan kaleng-kaleng." Ucap Wisnu Wijaya.

Wisnu Wijaya Ketua OSIS priode 27-28 sitampan berkacamata salah satu teman Bumi yang super kalem walau tergantung hormon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wisnu Wijaya Ketua OSIS priode 27-28 sitampan berkacamata salah satu teman Bumi yang super kalem walau tergantung hormon.

"Ya pasti bukan kaleng ABC, memangnya ada  manusia terlahir dari kaleng Marjan?."

"Gak ada ceritanya Marjan berbentuk kaleng kecuali sarden."

"By the way Gue kudet nih, Anbar apaan ya Nu?." Tanya Excel.

"Anbar adalah singkatan kata dari kalimat 'Anak Baru'." Ucap Wisnu sembari menaik turunkan sebelah alisnya.

"Malu-maluin lo Sel, gitu aja gak tahu." Celetuk Bumi.

"Sodara lo juga Mi." Bela Wisnu

"Shorry kita gak kenal."

"Awas lo ya." Ancam Excel.

"Gak lihat apa mata hitam gue yang cantik ini masih terbuka lebar? Memangnya lo pikir gue buta?."

Suara panggilan dari MIC terdengar jelas nan menggema kesetiap gendang telinga yang mengikuti upacara bendera.

"KEPADA KALIAN YANG SEDANG MENGOBROL, HALLO?."

Bukannya diam dan tutup mulut Bumi malah menjawab sapaan dari buk Beti dengan lantang.

"Hai." Jawab Bumi riang.

"Goplok, diem lo ege." Tegur Excel kepada Bumi walau terdengar seperti bisikan.

"HEY KALIAN BERTIGA MAJU KEDEPAN."

**

Didalam class room Bumi yang kegerahan mengibas-ngibaskan kerah baju seragamnya berulang kali, untungnya ketampanan seorang Bumi tidak luntur setelah lamanya dijemur dilapang upacara hingga belle istirahat pertama berbunyi.

Bumi KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang