02. Micellar Water

267 18 19
                                    

Awas tandain kalau ada typoo
Siang menjelang sore semua

Suka gak? Kalau kalian suka kita pacaran aja ya?!

___________

🌹Jika keindahan menimbulkan denyut nadi berdetak lebih kencang, apa pertanda akan mati disaat itu juga? Karena kehabisan detak yang ditimbulkan oleh keindahan?!🌹

~Bumi ketceh~

Pagi buta Bumi berniat harus sudah bersada di lingkungan sekolah dari siapapun, pukul lima pagi Bumi tidak ditemukan keberadaannya, Sang ibu begitu cemas mendapati putra sulungnya menghilang dari kediaman Alvarado, ia menelpon Excel untuk bertanya mengenai keberadaan Bumi.

Pikir Laena mungkin saja Bumi menginap di rumah Excel tanpa sepengetahuan kedua orang tuanya, seperti yang pernah Bumi lakukan dulu kala.

Ditengah kepanikan atas menghilangnya Putra sulung mereka, sang ayah malah merasa senang, berseri diselingan kuyahan sarapannya.

"Ata, berangkat sekolah bareng Daddy ya?, Terus sarapannya jangan lupa di bawa." Kata Elbyan kepada Semesta, putra bungsu mereka.

"Gak mau, Ata mau berangkat sekolah sendiri, naik sepeda. Kan sekolah Ata deket." Jawabnya.

Selepas mendengar jawaban itu Elbyan semakin bereksfetasi tinggi juga bangga mendapati tutur kata putra bungsunya begitu dewasa.

"Tidak masalah, Daddy malah senang, nanti agar lebih cepat sampainya."

"Gak mau, Ata mau sendiri naik sepeda! Sekolah Ata itu deket Daddy, kalau Ata berangkat sekolah bareng Daddy nanti Ata gak bisa jemput Angel." Ucap Semesta terdengar menyakras.

"No problem boy, nanti Kita jemput Angel juga."

"Gak Mau, Ata maunya berangkat berdua, kata abang kalau orang lagi pacaran yang ketiganya genderewo. Ihhh takut, Ata gak mau punya Daddy genderewo." Kata Semesta kesal.

"-_-"

Damn! Elbyan salah mengira membuat harapannya pupus,  juga ia tidak habis pikir anak kecil berumur sepuluh tahun ini sudah bermain cinta! Entah ajaran siapa yang Semesta anut.

"Dasar Dugong."

"Ata manusia Daddy bukan Duyung, kata Bu Guru Dugong itu kembarannya pangeran ikan, tapi Daddy gak pernah ajak Ata menyelam lihat mereka di laut." Cengonya.

"-_-"

Laena yang mendengarpun langsung pasang suara paling depan.

"Emmm, Bagus ya? Berani nge-bully anak sendiri." Ucapnya terdengar sakrasan.

**

Senang rasanya bisa merebut kembali kedudukan tempat belajar kepada pemilik sebelumnya, Bumi mengacuhkan semua telepon dari siapa pun, karena didalam mindset Bumi saat ini adalah merebut kembali tempat belajar miliknya.

Selagi menunggu pukul tujuh Bumi tertidur didalam lipatan tangan sambil tersenyum senang.

Sudah lewat dua jam kini kelas sudah di penuhi oleh teman sekelas, teriknya sinar matahari membawa Bumi kembali kealam sadar.

Bumi KamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang