Garis Dua

8.9K 344 0
                                    

Rony yang sangat bersemangat dan mengharapkan bahwa Salma benar-benar mengandung anaknya tanpa memikirkan bahwa mereka masih baru saja naik ke kelas 2 SMA yang artinya kewajiban mereka seharusnya belajar, bukan memiliki anak. Sepulang sekolah Rony berusaha membujuk Salma agar bisa ikut dengannya, dengan segala bujuk rayu Rony yang dapat meyakinkan Salma akhirnya Salma menuruti Rony dan mengikutinya. Rony membawa Salma pulang ke rumahnya dan membawa Salma ke kamarnya. Sebenernya Salma takut kejadian itu akan terulang lagi, tapi Salma melihat ketulusan dan kejujuran di mata Rony jika dia tidak akan berani mengulangi kesalahannya lagi membuat Salma sedikit percaya pada laki-laki itu.

"Apa ada Ron? Kenapa kamu bawa aku kesini?" Tanya Salma

"Maaf sal, aku hanya khawatir dengan keadaaanmu saat ini. Aku hanya ingin memastikan bahwa kamu baik-baik saja" Ucap Rony

"Kenapa aku? Aku baik-baik saja. Tidak ada yang harus di khawatirkan Ron, sebaiknya aku pulang sekarang" Balas Salma

"Tunggu sebentar sal, aku ingin menanyakan satu hal padamu" Ucap Rony

"Mau tanya apa?" Jawab Salma

"Sal? Apa kamu tidak merasa aneh dengan tubuhmu? Apa kau yakin bahwa kau baik-baik saja? Setelah beberapa hari ini kamu terlihat pucat dan mual-mual setiap pagi" Ucap Rony

"Aku hanya masuk angin Ron, tidak perlu memikirkan hal itu" Jawab Salma

"Apa kau sudah datang bulan Sal? Bulan ini?" Tanya Rony terus terang

*Deg

Pertanyaan Rony sukses membuat Salma tersadar bahwasannya bulan ini dia belum kedatangan tamu bulanannya.

"Kenapa kamu tanya begitu? Apa hubungannya dengan kamu?" Tanya Salma ketus

"Jawab aja sal, aku hanya bertanya kepadamu apakah kamu sudah datang bulan?" Tanya Rony dengan nada yang sangat lembut

"Belum, bulan ini aku belum datang bulan. Mungkin karena aku kelelahan sehingga aku telat datang bulan" Jawab Salma

Rony tersenyum mendengar jawaban Salma akan hal itu, lalu dia mengambil sesuatu barang didalam tasnya yang telah dia beli melalui ojek online sejak di sekolah tadi. Setelah mendapatkan barang tersebut lalu dia menunjukkan pada Salma.

"Sal maaf, bukannya aku ingin membuatmu tersinggung, tapi aku hanya ingin membuktikan saja kalau kamu benar-benar tidak kenapa-kenapa. Ini aku belikan beberapa testpack agar kamu bisa memeriksa apakah kamu sedang hamil atau tidak" Terang Rony yang membuat Salma membulatkan kedua bola matanya

"Apaan sih Ron, kamu jangan sembarangan deh. Pikiran kamu terlalu jauh, aku gak kenapa-kenapa dan gak mungkin aku hamil" Ucap Salma

"Kenapa gak mungkin? Bukannya kita sudah pernah melakukan hal itu? Aku hanya ingin tau sal, tolong coba kamu cek dulu sebentar. Kita buktikan sama-sama ya kalau memang kamu tidak hamil karena kesalahanku waktu itu" Ucap Rony sambil memohon pada Salma

"Gak Ron, aku gamau. Aku gak mungkin hamil. Aku gak mau cek apapun itu" Balas Salma

Salma sebenernya juga takut jika apa yang dipikirkan Rony benar terjadi. Salma tidak membayangkan bagaimana kehidupannya hancur jika dia benar-benar hamil anak Rony. Rony yang paham jika Salma takut untuk mengetahui itu semua terus berusaha memaksa Salma untuk menggunakan testpack itu memastikan bahwa dia hamil atau tidak. Hingga akhirnya Salma mau menuruti Rony dan melangkah ke dalam kamar mandi. Rony yang khawatir pun hanya bisa mondar-mandir di depan kamar mandi sembari menunggu Salma keluar dan menunjukkan hasilnya.

Setelah beberapa menit, Salma keluar membawa hasil testpack ditangannya.

"Gimana sal? Gimana hasilnya?" Tanya Rony Penasaran

"Positif Ron, hasilnya garis dua" Ucap Salma lemas dan menangis seketika

Rony yang melihat Salma hendak jatuh pun menangkapnya dan memeluknya. Rony bingung dia sangat bahagia akan hal ini, tapi dia juga sedih ternyata Salma tidak menginginkan anaknya ada di rahimnya. Rony mencoba menenangkan Salma dan memberikan kepercayaan pada Salma jika semuanya akan baik-baik saja.

"Sal.. aku tau ini berat buat kita, terutama untuk kamu. Tapi tolong percaya sama aku ya, aku bakal tanggung jawab sama kamu. Aku gak bakal ninggalin kamu, kita besarin anak kita sama-sama ya sal. Tolong kamu percaya sama aku ya sal" Ucap Rony berusaha menenangkan Salma

Tetapi bukannya tenang, Salma makin menangis sejadi-jadinya. Rony pun bingung bagaimana menenangkan gadis itu. Setelah menangis beberapa saat, tiba-tiba Salma bangkit dan menarik tangan Rony.

"Kamu mau tanggung jawab atas anak ini kan Ron?" Tanya Salma pada Rony

Rony yang bahagia atas ucapan Salma pun menganggap bahwa Salma akan menerimanya dan membesarkan anaknya bersama. Rony pun antusias menjawab Salma.

"Iya sal, aku akan tanggung jawab sama kamu" jawab Rony dengan senyumannya

"Ayo, sekarang kita cari tempat untuk menggugurkan bayi ini Ron, aku tidak mau masa depanku benar-benar hancur. Aku belum siap menjadi Ibu, aku masih ingin belajar sampai lulus. Aku ingin kuliah, masa depanku masih panjang Ron" Jawab Salma dengan tangisannya

Rony membeku seketika mendengarkan ucapan dari wanita yang ia sangat cintai itu. Rony tidak terima jika buah hatinya itu harus di hilangkan setelah dia hadir di rahim Salma.

"Tidak Sal!! Kamu bilang apa tadi? Menggugurkan bayi itu? Sal itu anak aku, buah hati kita, kenapa kamu Setega itu untuk melenyapkan dia yang bahkan tidak memiliki kesalahan apapun? Aku tau sal ini semua berawal dari kesalahanku, tapi dia yang saat ini tumbuh di rahim kamu sama sekali tidak memiliki kesalahan? Bagaimana bisa kamu tega untuk membunuh mereka?" Tegas Rony pada Salma

Salma hanya bisa menangis, dia juga tidak tega untuk menggugurkan bayinya tapi di sisi lain dia ingin menggapai cita-citanya di masa depan.

"Aku juga tidak tega membunuh bayiku yang tidak bersalah Ron, tapi ini belum saatnya aku bertemu mereka. Aku masih punya cita-cita yang ingin aku gapai. Aku ingin membahagiakan ibuku. Aku ingin sukses Ron, bukan saatnya untuk aku menjadi Ibu, aku belum siap Ron. Kalau memang kamu tidak mau mengantarkan ku, biar aku mencari sendiri klinik yang bisa mengugurkan bayi ini Ron" Ucap Salma berusaha berjalan keluar kamar

Rony yang sudah geram pun menahan Salma dan mengunci kamarnya.

"Jangan gila ya kamu sal, aku gak nyangka kamu akan berpikiran seperti itu! Mana Salma yang aku kenal sebagai gadis baik hati? Salma yang melihat kucing sakit pun tidak segan menangisinya? Salma yang sangat mencintai anak kecil bahkan setiap Sabtu dia berkunjung ke panti asuhan hanya untuk menghibur anak-anak panti? Apa ini sal? Kamu sangat sayang anak-anak panti tapi kamu tidak sayang dengan anak kamu sendiri?"

"Sal tolong liat aku? Aku ada disini sal, aku akan tanggung jawab dengan anak aku, aku akan tanggung jawab sama kamu, aku akan selalu ada untuk kamu dan anak kita. Aku gak akan biarin kamu hidup menderita sal, kamu ingin menggapai cita-cita kamu kan? Aku tidak akan menghalangi itu semua, anak kita tidak akan menghancurkan masa depan kamu sal. Aku ada disini untuk selalu mendukung kamu dan masa depanmu. Tolong terima aku dan anak aku sal, aku janji aku akan selalu ada untuk kamu. Jangan merasakan bahwa kamu sendirian, disini ada aku. Aku akan bertanggung jawab penuh atas kamu dan anak kita. Tolong ya sal, jangan berpikir untuk membunuh anak kita lagi. Mereka tidak punya dosa sal, mereka tidak punya salah. Jangan hukum anak ini atas kesalahan yang aku buat" Ucap Rony sambil menangis dan memohon kepada Salma

Salma yang melihat ketulusan air mata Rony pun tersentuh, dan langsung memeluk Rony dengan Erat.

"Maafin aku ya Ron, maaf kalau aku egois dan ingin membunuh anak ini.. aku terlalu takut menghadapi dunia setelah ini Ron, aku takut hikss.. hikss.. hikss.." Ucap Salma pada Rony

"Kamu gaperlu takut ya Sal, kita hadapi ini sama-sama. Kamu punya aku sebagai tameng, jadikan aku garda terdepan untuk kamu. Aku akan selalu melindungi kamu dan anak kita. Jadi jangan pernah takut yaa kita hadapi semuanya bersama" Ucap Rony dengan mengeratkan pelukannya pada Salma

My Cute ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang