Minggu Pagi

5.3K 207 3
                                    

Pagi hari telah menyapa lagi, hari Minggu pun menjadi alasan untuk Salma dan Rony bermalas-malasan di rumah, tapi tidak untuk sekarang. Saat mereka masih terlelap dalam tidurnya tiba-tiba kamar mereka berdua terbuka, ternyata kedua putranya bangun terlebih dahulu dan menghampiri kamar orang tuanya. Abang dan Adek itu berniat membangunkan kedua orang tuanya, mereka langsung masuk dan naik ke atas ranjang Salma Rony.

"Yayahhh lepass, angan peluk-peluk ndaa. Epass yahh" Teriak Adek Iel melihat ayahnya tidur memeluk bundanya dan berusaha melepaskan pelukan itu

"Yahh angan deket-deket ndaa, minggil yahh minggil" Ujar Abang mencoba mendorong tubuh besar ayahnya

Rony sebenernya sadar akan kehadiran kedua putranya, tapi dia sengaja menggoda kedua putranya dengan terus memeluk Salma.

"Apasih? Pagi-pagi udah ganggu ayah sama bunda aja. Sana ah, kalian balik ke kamar, ayah mau manja-manjaan sama bunda" ucap Rony semakin mengeratkan pelukannya

Bukannya menangis, kedua putranya itu semakin berusaha untuk melepaskan pelukan orang tuanya. Adek Iel langsung menduduki badan ayahnya dan Manarik tangan Rony dari perut Salma, sedangkan sang Abang mencoba menggoyangkan tubuh bundanya agar bundanya bangun dan melepaskan pelukan dari sang ayah.

"Ndaa angun ndaa, yayah peluk-peluk nda, gabole ndaa. Ayo bangun ndaa" Ujar Abang sembari menggoyang-goyangkan tubuh Salma

"Eh Abang? Kenapa sayang? Kok udah bangun?" Suara Salma terbangun akibat ulah putranya

"Ndaa, angun. Angan bobo ama Yayah Agi. Yayah nakal, peluk-peluk Ndaaa" Ucap Abang menjelaskan maksud dirinya membangunkan sang bunda dan Salma hanya tertawa melihat kedua putranya

"Itu Adek kenapa? Kok duduk di badan ayah? Kasian ayah dong dek, Adek kan berat. Pasti ayah kesakitan badannya" Tanya Salma pada putra satunya

"Bialin, yayah nakal. Peluk-peluk ndaa, adek gasuka" Balas Iel sembari memanyunkan bibir

Rony yang mendengar semua perkataan anaknya sebenernya kesal tetapi dia sangat gemas dan ingin tertawa, mengapa anak-anaknya begitu cemburu padanya. Rony hanya pura-pura tidur dan tetap memeluk Salma.

"Yayah ayo angun.. Lepas yahhh" Ucap Adek sembari menarik tangan Rony

"Udah mas, lepasin. Daripada nangis ntar anak-anaknya. Aku tau ya kamu pura-pura tidur. Cepet lepasin, sebelum mereka berdua makin tantrum" Bisik Salma pada Rony

Rony akhirnya membuka mata dan mencoba melihat kedua putranya.

"Apa? Kok liatnya begitu banget sama ayah?" Tanya Rony yang melihat kedua putranya menatapnya dengan sinis dan memanyunkan bibir

"Yayah nakal, napa Yayah Bobonya peluk nda?" Tanya Abang

"Emangnya kenapa? Orang bunda istri ayah?" Ucap Rony kembali memeluk Salma erat

"Ihh yahhh lepas huaaaa" Ucap Adek yang mulai menangis

"Etss Adek? Hayoo? Kemarin ayah bilang apa? Laki-laki gabole nangis" Balas Rony mengingatkan sang anak

"Yayah nakal, Adek gasuka Yayah peluk nda huhuhu" Jawab Adek mencoba tidak menangis

"Yaudah, kalo gitu ayah bakal lepasin pelukan bunda, tapi Abang sama Adek cium ayah dulu sini" Ucap Rony pada kedua anaknya sambil menunjuk ke kedua pipinya

"Nda au, yayah bau" Balas Abang

"Caa.. anak kamu masih kecil bisa-bisanya ngeroasting bapaknya sendiri" ujar Rony berbisik pada Salma, sedangkan Salma hanya tertawa

"Enak aja, ayah wangi tau. Yaudah kalo Abang sama Adek gamau cium ayah. Ayah mau peluk bunda terus sama cium bunda aja" Ujar Rony menggoda anaknya dan semakin mengeratkan pelukannya

My Cute ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang