Semua berawal dari sini

10.4K 372 0
                                    

*kring.. kring...
Suara handphone Salma berdering di pagi hari, Salma yang sudah siap untuk berangkat sekolah mencoba mengangkat telepon nya.

"Haloo Nab, ada apa pagi-pagi sudah telpon?"

Ya, yang menelpon adalah Nabila, sahabat Salma sejak duduk di bangku SD. Nabila merupakan sahabat satu-satunya Salma. Nabila merupakan anak orang kaya yang rendah hati dan selalu membantu Salma jika Salma merasa kesulitan.

"Haloo ca, aku di depan rumahmu nih. Keluar dong, berangkat bareng aku yukk.."
Ajak Nabila.

"Tiba-tiba banget sih nab hehe, yaudah tunggu sebentar ya aku keluar."
Ucap Salma lalu menutup telponnya dan berlari keluar rumah.

Salma lalu keluar dan mengunci rumahnya, karena ibunya sudah berangkat bekerja sejak pagi sehingga Salma yang bertugas untuk mengunci rumahnya.

"Hai nab, maaf ya kamu jadi nunggu lama disini" ucap Salma

"Haha gapapa lah, orang aku juga yang dadakan jemput kamu kesini, wajar kalo kamunya masih belum siap" balas Nabila

"Yaudah yuk masuk mobil, mau ngapain berdiri terus diluar gitu sal"

"Hehe iya yuk nab keburu telat" balas Salma

Setelah itu mereka pun pergi ke sekolah menggunakan mobil milik Nabila yang diantarkan oleh supir keluarga Nabila.
Sesampainya di sekolah mereka turun berdua dan berjalan bersama menuju kelas.
Sebelum sampai di kelas, Salma tiba-tiba ingin buang air kecil ke toilet sekolah.

"Nab, kamu duluan ke kelas ya, aku mau ke toilet dulu sebentar, kebelet nih hihi.." ucap Salma

"Ihh salma, yaudah buru deh keburu masuk bentar lagi, aku duluan ya.." balas Nabila.

Setelah menyelesaikan hajatnya, Salma mendengar suara ribut di toilet pria. Salma yang kepo pun mencoba melihat dan benar saja ada Rony yang sedang ribut dengan siswa kelas lain. Salma yang notabene teman sekelas Rony pun mencoba melerai dan berhasil menghentikan perkelahian itu.

"Ron, kamu tuh gak bosen-bosen ya cari masalah terus di sekolah" ucap Salma sambil membantu mendudukkan Rony yang sudah tergeletak di lantai kamar mandi.

"Bukan gue yang mulai tapi mereka beraninya juga keroyokan." Balas Rony sinis

"Yaudah sini duduk dulu, biar aku bantu obatin luka kamu" Balas Salma dengan mencoba mengeluarkan tisu basah dan plester luka dari tas nya.

"Aduhhh, pelan-pelan kek sal. Ini sakit tau gak" ucap Rony

"Iya maaf, aku udah pelan kok, kamu yang sabar dulu dong aku gak bakal nyakitin luka kamu" balas Salma

Salma dengan telaten membersikan luka di wajah Rony dengan perlahan, dan itu membuat jantung Rony berdegup kencang karena baru kali ini dia bisa menatap wajah Salma dengan jarak yang sangat dekat bahkan hanya berjarak 5cm dari matanya.

"Nah udah bersih, tahan bentar ya Ron, aku mau nempelin plesternya dulu" ucap Salma membuyarkan lamunan Rony.

"Aww, pelan-pelan sal" balas Rony yang dengan refleks memegang tangan Salma.

Salma yang kaget karena Rony tiba-tiba memegang tangannya membuat jantungnya juga ikut berdegup kencang dan membuatnya membeku saat itu. Mereka saling pandang dan seakan waktu berhenti lebih lama saat itu. Tiba-tiba bel sekolah membuyarkan pandangan mereka.

"Ehh ini udah, aku balik ke kelas dulu ya Ron, semoga luka kamu segera sembuh. Oh iya jangan sering-sering berantem lagi biar mukanya gak luka-luka lagi, untung tadi ada aku, kalo gak ada aku kan mungkin kamu udah habis di keroyok mereka. Yaudah aku duluan Ron, cepet balik ke kelas udah bel tuh, bye Ron" ucap salma

"Iyaa sal makasih ya" balas Rony dengan senyuman manisnya.

Setelah kepergian Salma, Rony tidak langsung bangkit dari duduknya. Dia memegang luka yang ada di wajahnya sambil tersenyum.

"Masa iya, gue suka sama Salma? Hihi cewek itu emang lucu sih, dan gue baru sadar kalo dia secantik itu, dari awal sekelas cuma dia yang gapernah suka atau ngejar-ngejar gue kaya cewek-cewek lainnya. Gue gak suka cewek cerewet tapi kalo Salma yang cerewetin gue kaya tadi kok gue malah happy sih? Aneh" ucap Rony yang berbicara pada dirinya sendiri sambil tersenyum.

My Cute ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang