Kebohongan

8K 282 0
                                    

Salma langsung mencari Handphonenya yang ternyata telah diletakkan di nakas sebelahnya oleh Rony. Salma melihat beberapa panggilan telepon dan chat dari Nabila dan tentu Ibunya. Salma langsung menelpon Ibunya untuk mengabari keadaannya saat ini.

"Hallo Bu, maaf baru mengabari Ibu sekarang" Ucap Salma setelah teleponnya diangkat oleh sang Ibu

"Nakk.. Caca kamu kemana aja sayang, kenapa baru ada kabar? Kamu gapapa kan nak? Ibu khawatir sama kamu, Ibu telpon Nabila katanya kamu gak sama dia? Kamu kemana nak?" Tanya Ibu Salma yang terdengar sangat khawatir

"Maaf Ibu, Caca baru mengabari Ibu sekarang. Caca gapapa kok Bu, semalem Caca bantuin temen Caca yang kesusahan. Terus Caca antar ke rumahnya, ternyata temen Caca sendirian Bu. Orang tuanya kerja di luar negeri, jadi Caca gak tega ninggalin temen Caca sendirian yang lagi sakit. Caca jagain dia sampai Caca lupa mau mengabari Ibu dan Nabila. Maafin Caca ya Bu" Ucap Salma yang berusaha tegar dan tidak menangis

"Ya Allah ca, Ibu kira kamu kemana nak. Ibu sangat khawatir sama keadaan kamu. Tapi kamu benar tidak apa-apa kan nak? Karena dari semalam perasaan Ibu tidak enak ca ibu takut kamu kenapa-kenapa" Balas Ibu Salma

"Hihihi maafin Caca ya Ibu, sudah buat Ibu khawatir sama keadaan Caca. Caca beneran gapapa kok Bu, mungkin nanti sore Caca pulang. Caca cuma bantuin temen Caca Bu kasian dia gak ada temen, jadi Caca temenin deh" Ucap Salma berusaha tersenyum

"Yaudah Nak, kalo begitu Ibu tenang tau Caca tidak apa-apa. Iya gapapa nak, temenin aja dulu temennya ya, yang penting Caca gak lupa makan dan jaga kesehatan juga. Nanti ibu tunggu dirumah ya sayang, ibu kerja dulu ya nak" Pamit Ibu Salma

"Iya Ibu, semangat ya kerjanya. Maaf hari ini Caca gabisa bantu Ibu kerja dulu. Nanti kita ketemu di rumah ya Ibu, dadah Bu, I Love you bidadarinya Caca" Ucap Salma dan kemudian mematikan panggilannya.

Setelah mematikan telepon, Caca kembali menangis sejadi-jadinya. Dia meminta maaf kepada ibunya karena sudah membuat kebohongan yang besar. Selama ini Salma tidak pernah berbohong kepada Ibunya. Tapi hari ini dia membohongi Ibunya sendiri, karena dia tidak mau ibunya kepikiran atas kejadian yang baru saja menimpanya.

"Hikss.. hikss.. hikss.. maafin Caca Ibu, maafin Caca. Hari ini Caca bohong sama Ibu, Caca lagi gak kenapa-kenapa Bu, Caca butuh Ibu, Caca hancur Bu. Tapi Caca gamau Ibu kepikiran sama nasib Caca, Ibu sudah terlalu menderita selama ini. Caca gamau nambah beban Ibu, tolong maafin Caca Bu. Caca gatau harus gimana Bu, Caca takut Bu Caca takut sudah gak ada lagi masa depan untuk Caca.. hikss.. hikss.." Monolog Salma setelah menutup telpon ibunya

Tangisan Salma begitu pilu, hingga siapa pun yang mendengar akan merasa iba dan tidak tega. Begitu pun Rony yang sedari tadi sudah mendengar percakapan antara Ibu dan anak melalu telepon dan mendengar keluh kesah Salma yang menangis karena perbuatannya. Rony semakin merasa bersalah telah menghancurkan masa depan gadis baik yang sedang berjuang dengan hidupnya itu.

"Maafin gue Sal, gue gatau lagi kenapa gue bisa sebodoh ini. Gue udah gak pantes buat hidup setelah rasa penyesalan ini terus bergulat di pikiran gue. Gue ingin menebus semua rasa bersalah gue Sal, kasih tau gue gimana caranya.. hikss hikss hikss.. " ucap Rony dari balik pintu kamarnya dan menangis

Rony sangat merasa bersalah atas apa yang dia lakukan kepada Salma. Terlebih setelah mendengarkan keluh kesah Salma yang kehidupannya jauh menyakitkan dibanding dia. Rony berjanji akan berusaha membahagiakan Salma dan memperbaiki kesalahannya pada gadis itu.
Rony membuka pintu kamar, kemudian melihat gadis itu yang berusaha menghapus air matanya.

"Makan dulu sal, setelah makan terus minum obat ya, biar sakitnya bisa cepet reda. Ini obatnya gue taruh nakas ya. Oh iya tolong jangan nangis terus ya Sal, mata lu udah bengkak. Katanya nanti sore mau pulang, kalo nyokap lu liat mata lu bengkak pasti dia kepikiran sama keadaan lu. Jadi tolong ya berhenti nangisnya" Ucap Rony yang tidak mendapatkan balasan dari Salma

"Kalo gitu gue keluar dulu ya sal, nanti kalo butuh apa-apa tinggal telpon gue. Gue udah save nomer gue di hp lu tadi. Gue ada di kamar sebelah ya. Selamat istirahat sal, nanti kalo lu mau pulang biar gue anter ya, jangan pulang sendiri apalagi keadaan lu masih kaya gini. Oke sal?" Ucap Rony kembali yang masih tidak di tanggapi oleh Salma

Rony keluar kamar dan masuk ke kamar sebelah. Rony memikirkan cara bagaimana agar bisa di maafkan oleh Salma meskipun itu hal yang sangat mustahil. Berbeda dengan Salma yang sudah mulai memakan makanan yang telah dibawa Rony dan segera minum obat. Salma ingin segera membaik agar bisa keluar dari kamar yang penuh luka untuknya.

Sore telah tiba, Salma yang sudah merasa tubuhnya jauh lebih baik memutuskan untuk pulang. Sebelum itu dia mencoba mencari jaket Rony untuk dia pakai karena kaos yang ia kenakan lengan pendek. Dia juga memakai celananya semalam yang masih bisa ia kenakan, menggunakan kembali kerudungnya lalu pergi dari rumah itu. Sedangkan Rony, dia masih terlelap dalam tidurnya, dan melupakan janji untuk mengantar Salma.

Hingga terdengar suasa Adzan Magrib berkumandang membangunkan Rony dari tidurnya dan dia langsung tersadar dan mengingat Salma. Rony berlari keluar kamar dan masuk kedalam kamarnya. Rony sudah tidak melihat gadis itu di kamarnya lagi yang menandakan bahwa gadis itu telah pergi dan tidak mengabarinya. Rony berusaha mengambil hpnya dan menelpon Salma.

Setelah berusaha menelpon Salma, ternyata semuanya sia-sia. Nomor Rony di blokir oleh Salma, sehingga dia tidak bisa mengubungi Salma untuk sekedar menanyakan bagaimana keadaannya saat ini, apakah Salma telah sampai rumah atau belum. Rony sibuk dengan isi kepalanya sendiri malam ini, dan dia semakin merasakan penyesalannya.

My Cute ParentsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang