April (Bab1)

78 4 0
                                    

APRIL (BAD BOY)

.
.
.

Sudah makanan sehari-hari setiap pagi selalu mendengar pertengkaran orang tuanya, padahal mereka sudah pisah secara hukum dan agama. Namun entah apa yang mereka ributkan setiap harinya, bahkan mereka merasa tidak malu bertengkar di depan anaknya.

Dan entah kenapa mereka masih saja bertemu, jika memang sudah tidak ada urusannya kenapa harus datang dan meributkan hal yang tidak berguna?

April Baskara.

Anak remaja lahir di negara lokal namun memiliki wajah bule, kulit putih, badan tinggi dan memiliki rambut ke coklatan alami. Dan itu juga menjadi alasan dirinya di hukum di sekolah, karena menyangka April mewarnai rambutnya.

April menghampiri Nenek Mayang yang duduk di meja makan, "Nek, Baskara pamit ke sekolah dulu.." April mengulurkan tangannya untuk mengambil tangan Mayang dan menyaliminya.

"Gak sarapan dulu?" Tanya Mayang.

April menggelengkan kepalanya, "Baskara berangkat, Assalamu'alaikum."

"Walaikumsalam.." Jawab Mayang dengan helaan nafas.

Memang, selera makannya sudah hilang saat keluar dari kamarnya. April memilih berangkat lebih awal, dan mampir ke tempat tongkrongannya.

April juga memiliki geng motor yang di ketuai olehnya, nama geng mereka B'z. Entahlah tidak ada arti apapun dari nama itu, April hanya asal sebut dan karena simpel juga.

April tiba di basecamp pukul tujuh kurang lima belas menit, ternyata ada Noval disana. April tau karena melihat motol KL* milik Noval terparkir, April turun dari motornya dan melepas helmnya.

Berjalan masuk, dan benar saja ada Noval yang sibuk dengan bukunya.
"Ngapain lo?" Tanya April lalu duduk di sofa.

"Gue lupa ngerjain tugas Bu Erni njir." Jawab Noval masih fokus pada bukunya.

"Ohh." Singkat April.

Noval yang lesehan dilantai menoleh pada April yang sedang memejamkan matanya, namun keningnya berkerut.

"Emang lo udah ngerjain?" Tanya balik Noval.
Mereka satu kelas.
Kelas XI IPS 2

"Enggak." Lagi-lagi April menjawab singkat membuat Noval mendengus dan mengabaikan sahabatnya.

Hingga dua puluh menit berlalu, Noval sudah selesai dengan bukunya. Dan sekarang dia masukan buku itu ke dalam tas, Noval memandang April yang masih memejamkan matanya.

"Sekolah gak lo??" Tanya Noval yang sekarang berdiri menyampirkan tas ranselnya.

"Hmmm." Jawab April di barengi anggukan.

Setelah mendapatkan jawaban, Noval lebih dulu keluar basecamp dan menaiki motornya. Disusul oleh April tak lupa mengunci basecamp, dan menaiki motornya juga.

Mereka berdua berangkat sekolah bersama.

SMA 7 PEMUDA.

Itulah yang tertulis di gerbang sekolah mereka, meskipun namanya 'pemuda' tapi banyak juga siswa perempuan.

Noval dan April memarkirkan motor mereka dan berbarengan dengan Iki yang datang bersama Adit.

Mereka teman dan sahabat April, termasuk anggota geng B'z juga. Ada satu sahabatnya lagi yang bernama Janu, namun cowok itu emang bersikap paling kalem dan irit bicara, juga jarang terlihat. Selalu tiba-tiba muncul, dan tiba-tiba menghilang.

Kan, c Janu sebenarnya apaan??

Mereka berempat berjalan melewati koridor kelas, sudah biasa mendengar jeritan para siswi yang mengagumi April beserta sahabatnya. Entah dari adik kelas, satu angkatan bahkan kakak kelas pun ada yang terang-terangan mengagumi mereka.

Karena memang mereka memiliki wajah yang tampan, dan tak sedikit pula yang sering menyatakan suka pada mereka.

Jika itu Adit, pasti akan dia respon dengan senang hati. Namun berbeda dengan April, yang hanya acuk dan cuek.

Gak guna.

Gak ada untungnya.

Gak ada waktu.

Itu yang selalu April jawab jika di tanya kenapa tidak pernah merespon.

April tidak percaya dengan kata cinta.

Cinta yang dia tau adalah perpisahan, pertengkaran, kekerasan.

Tidak ada cinta kasih sayang kecuali dari sang nenek.

Mereka berempat tiba di kelas, banyak yang heran karena April dkk datang tepat waktu. Yang biasanya selalu terlambat, dan masuk saat setelah jam istirahat pertama selesai.

"Lo pulang nanti free gak?" Tanya Adit tiba-tiba pada April.

"Kenapa?"

Adit celingukan lalu wajahnya maju sedikit, "Ada yang nantang balapan." Bisik Adit.

Kening April mengerut, karena Adit yang bicara berbisik.

"Lo ngapa bisik-bisik dah?" Tanya Noval yang duduk di sebelah April.

"Ssstttt.. Jangan kenceng-kenceng, ini orang yang nantang lo ketua OSIS." Jawab Adit yang masih berbisik.

April menganggukan kepalanya, "Jam berapa?" Tanyanya.

Noval terkejut, pasalnya April malam tadi baru saja selesai balapan. Masa malam ini juga harus balapan lagi?

"Lo serius?" Kali ini Noval yang bertanya.

April kembali mengangguk, "Serius.."

"Oke, nanti gue tanyain ke dia mau jam berapa." Ucap Adit. Dan pembicaraan mereka berakhir karena guru sudah datang ke dalam kelas.

"Selamat pagi semuanya.." Sapa Bu Erni.

"Pagi Bu.." Jawab serentak satu kelas.

"Hari ini kita kedatangan siswi baru, tunggu sebentar.." Bu Erni menjeda ucapannya membuat para murid di kelas berbisik menerka-nerka siapa murid baru ini. Bu Erni berjalan keluar kelas dan menarik seorang siswi yang sangat cantik dengan rambut panjang yang di ikat satu. "Ayo perkenalkan nama kamu sama temen-temen baru." Lanjut Bu Erni sambil tersenyum.

Mungkin bagi siswa dan siswi lama melihat senyum Bu Erni seperti itu sudah biasa, karena senyuman itu adalah palsu.

Bisa di lihat, siswi baru ini sedikit agak pemalu atau mungkin belum.

"Halo, perkenalkan nama gue Sesilia Dara Mahardika, biasa di panggil sesil atau Silia.. Salam kenal, semoga kita bisa berteman baik.." Sesil memperkenalkan dirinya dengan semangat tak lupa senyuman indahnya, membuat kaum adam meleleh.

Banyak yang bersorak saat mendengar suara Sesil, entahlah rasanya berbeda. Tak urung juga Sesil mendengar pujian karena dirinya cantik, dan godaan lainnya dari para murid laki-laki.

"Sudah.. Sudah.. Kalian ada yang bening aja berisik.." Ucap Bu Erni sambil melotot, namun para murid malah tertawa.

Kan, bener. Senyum tadi tuh palsu.

"Sesil kamu duduk di bangku sana ya.. Bareng sama Karina." Sesil mengangguk lalu berjalan menuju kursi kosong sebelah Karina.

Sesil senang karena dirinya di sambut baik oleh Karina.

"Baiklah, buka buku kalian.. Jangan lupa tugas dari Ibu." Ucap Bu Erni membuat murid kembali riuh.

"Yaa... Ibu mah.." Keluh para murid yang membuat Bu Erni pusing pagi-pagi.

***

Gimana??
Dari episode pertama udah seru belum??

Kalau seru votenya banyakin ya..
Kalau banyak aku next episode dua ;*

April (Bad Boy) Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang