Jam istirahat saat ini, April dkk sudah ada di kantin. Dan entah ada angin apa Janu ikut bergabung dengan mereka, meski hanya diam dan bermain ponsel.
Adit dan Iki saling pandang seolah sedang bertukar isi pikiran mereka, memang hal yang langkah bagi Janu duduk di kantin berama mereka.
Juga, sikap April yang sedari tadi hanya diam. Dan menjawab obrolan mereka hanya sekenanya saja, Ada apa yang sebenarnya terjadi?
Noval datang membawa minuman dingin pesanan mereka yang di bantu abang penjual juga.
"Yang seger.. Yang seger.." Ucap Noval, namun bukannya seperti biasa bersorak. Ini hanya ada keheningan, Noval menatap Adit dan Iki yang mengangkat bahu seolah menjawab tidak tau.
"Eh, makasih bang.." Ucap Noval saat abang penjual nya pergi.
Noval duduk diantara April dan Janu.
"Kalian berdua marahan?" Pertanyaan yang tidak masuk akal keluar dari mulut Noval.
Tidak mungkin seorang pria harus marahan dengan diam-diaman seperti ini, itu bukan seorang pria.
Pltaakk..
"Awwss.. Sakit bego." Noval mengusap keningnya yang disentil cukup keras oleh Adit.
"Lu yang bego, gak mungkin laki marahan kaya begini." Ucap Adit sambil menyeruput minuman yang tadi Noval bawa.
Nutri asri 😅
"Lah, terus kenapa ini pada diem bae?? Ada yang seger gini masa di cuekin?? Gue udah pesenin buat kalian juga.." Lanjut Noval.
April langsung mengambil gelasnya dan meminumnya, tidak dengan Janu yang masih asik sama ponselnya dan sesekali mengambil cemilan sukro untuk dimakan.
"Lo ada masalah?" Tanya Noval pada April.
"Gak ada." Jawab April singkat.
"Lo ada masalah?" Sekarang Noval bertanya pada Janu, yang hanya mendapat tatapan mata yang sulit diartikan.
"Jan, plis.. Ngomong kek.. Gue kagak ngerti, gue kagak bisa nebak apa yang ada di otak lo, kalau jawaban lo cuma natap gue doang." Noval berkacak pinggang menatap Janu.
Melihat pemandangan ini seolah seperti pertengkaran sepasang kekasih, Iki dan Adit cekikikan menahan ketawa.
Janu masih diam dan mengangguk lalu kembali memainkan ponselnya, Noval yang kesal merampas ponsel Janu lalu dia masukan ke dalam saku celana.
"Apa? Kenapa? Berani ambil?" Ucap Noval menantang.
Janu menghela nafas dan mengusap wajahnya, membiarkan Noval dan mengambil gelas minumannya.
"Hahahah..." Tawa Iki dan Adit pecah karena tidak bisa menahannya lagi.
Benar-benar terlihat seperti adegan pasangan bertengkar.
"Oke.. Oke.. Cukup." Ucap Adit, "Lo Pril, tumben lo kaya gini, masalah- keluarga?" Tanya Adit.
"Bukan.. Ada hal lain yang ganggu pikiran gua." Jawab April yang membuat Noval tercengang.
Sebelum Noval berteriak dan banyak bicara lagi, dengan cepat Janu menutup mulut Noval dengan tangannya lalu memasukan satu gorengan.
Noval awalnya marah namun tetap memakan gorengannya dan kembali diam.
"Hal lain?" Ulang Iki.
April mengangguk.
Apa lagi selain keluarga yang membuat terganggu?
Seperti bukan April pada biasanya.
Disaat semuanya dalam isi pikiran masing-masing, tiba-tiba saja orang yang ada dalam pikiran April datang dan menyapanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
April (Bad Boy) Slow Up
Teen FictionWAJIB FOLLOW AKUN AUTHOR SEBELUM BACA. CERITA ASLI KARANGAN SENDIRI. MOHON MAAF JIGA ADA KESAMAAN NAMA DAN TEMPAT.. CERITA BARU LAGI.. JANGAN LUPA VOTE KALIAN.. Anak remaja dengan lingkungan yang berbeda dari orang lain. Keluarga brokenhome. Tin...