April (Bab 3)

30 1 0
                                    

Karakter Sesil yang sangat berbeda dari kedua orang tuanya, karena Sesil yang selalu ceria bahkan lebih aktif dari pada cerita orang tuanya saat muda dulu.

Lalu Sesil yang belum memutuskan berhijab seperti bundanya, tidak membuat Hana memaksa dan membiarkan menunggu Sesil sampai dia yang mau.

Karakter Sesil ini sedikit ada kemiripan dengan kakak kembarnya yang bernama Azka, kemiripan mereka jika soal keusilan selalu nomor satu. Mereka berdua akan kompak, berbeda dengan Raska yang bersifat kalem seperti sang Ayah namun tetap penuh karisma.

Lalu saat dihari pertamanya masuk ke sekolah baru, Sesil tidak menyangka akan secepat ini mendapatkan dua teman sekaligus. Karina dan Cantika.

Keduanya baik, mereka mengajak Sesil berkeliling sekolah. Mulai dari kantin, perpustakaan, aula, ruang extra kulikuler dan gedung olahraga indoor maupun outdooroutdoor tidak lupa dengan ruang OSIS.

Kalau ruang Guru, Sesil sudah tau. Karena setibanya di sekolah Sesil langsung di antar ke ruang Guru.

Dan kesan pertama untuk sekolah barunya. Luas.

Karina tanpa henti berceloteh, memperkenalkan setiap sudut sekolah. Dan baru Sesil tau, jika Karina adalah anggota OSIS bagian bendahara dua.

Sekarang mereka kembali ke titik awal, yaitu kantin. Karena merasa haus dan lapar setelah berkeliling, juga kaki yang mulai terasa pegal. Mereka memilih istirahat dikantin, mungkin nanti seiring berjalannya waktu bisa lebih detail lagi menjelaskan tentang sekolah.

Sesil senang.

Mereka langsung akrab padanya.

"Sil, lo mau pesen apa? Biar gue yang kesana." Tanya Cantika.

"Eh, gak papa.. Barengan aja." Jawab Sesil.

"Gak usah, lo disini bareng Karin.. Jadi lo titip apa?" Ucap Cantika menahan Sesil yang hendak berdiri.

"Titip batagor sama es jeruk deh.. Kayanya seger, hehe." Jawab Sesil yang di angguki Cantika.

"Gue titip air putih sama potongan buah aja deh.. Gue diet ah." Sahut Karin yang malah dapat gelengan kepala dari Cantika.

Sudah biasa bagi Cantika, namun ini asing bagi Sesil.

"Kenapa?" Tanya Sesil.

"Berat badan gue sering naik, Sil.. Jadi gue makan itu aja.. Hehe, itu juga bagus buat kesehatan kan." Jawab Karin sambil cengengesan.

Memang tidak ada yang salah sih, potongan buah memang bagus untuk kesehatan. Namun, masalahnya mungkin Karin kan cepat lapar lagi di jangka waktu pendek.

Cantika sudah pergi untuk memesan makanan mereka, membiarkan Sesil yang penasaran dengan Karin yang hanya memilih jajan sedikit.

Sesil jadi ingat ucapan Bundanya.

Selagi sehat, makan apa aja gak papa.. Asal makan yang tidak berlebihan dan juga makan makanan bergizi agar seimbang.

Tapi ya sudah lah, Sesil tidak mungkin memaksa juga.

Lalu Cantika pun datang membawa nampan yang di bantu sama ibu penjual batagor, "Makasih Bu." Ucap Sesil setelah nampan yang berisi pesanan mereka mendarat di meja.

"Sama-sama neng.. Murid baru ya?? Soalnya ibu baru liat." Tanyanya.

Sesil menganggukan kepalanya, "Iya, baru hari kedua."

Ci ibu yang biasa di panggil Bu Ninik pun mengangguk, lalu kembali ke tempat nya karena masih ada yang mengantri jajan padanya.

"Gimana? Enak gak?" Tanya Karin, melihat Sesil yang memakan batagor nya.

April (Bad Boy) Slow UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang