14

226 25 17
                                    

Mohon maaf jika ada typo dan kalimat yang berantakan

.

.

__________________________

SOLEIL RIOT

__________________________


haechan mengehembuskan nafasnya dengan kasar, rasanya ia mulai menyatu dengan perannya disini. ia tidak pernah merasa selemah ini sebelumnya

"sadarlah hyuck, kau itu bayangan oeda. sudah saatnya kau menikmati hidup disini sebisa mungkin. kesampingkan semua urusan politik tidak jelas itu, nikmati saja semua pria tampan yang ada disini"

dengan cepat tubuhnya bangkit dan keluar dari floral house milik ibu ratu, begitu ia keluar. seorang pria dengan jubah putih dan corak ungu yang sangat kenal tengah berdiri membelakangi bangunan yang dipenuhi dengan berbagai tanaman itu.

"tabib kun?"

pria itu berbalik dengan cepat begitu mendengar namanya dipanggil, pria itu berjalan mengahampiri haechan dan menatap lembut seraya tersenyum tak kalah lembutnya. begitu sampai di hadapan bocah berambut merah itu, tangan nya terulur mengusap lembut surai merah yang begitu terang bak api itu.

haechan memejamkan matanya begitu tangan besar itu mengusap surainya dengan lembut, rasanya begitu tenang dan sangat nyaman. tubuh kecil itu perlahan mendekat kearah tabib kun dan memeluk tubuh pria dewasa itu

"pulang?"

kepala merah itu mengangguk angguk begitu mendengar kata pulang, ia merasa sangat lelah jika berada disini terus.

"pegangan dengan erat, aku akan menggunakan teleportasi agar kau segera sampai dirumah"

tangannya memeluk dengan kencang tubuh tabib kun, wajahnya ia sembunyikan pada dada pria dewasa itu.

"bersiaplah"

seketika keduanya berpindah tempat yang tadinya berada di kerajaan uneonia, kini keduanya berada di kamar haechan.

"kita sudah sampai tuan herald"

tegur kun karena haechan tak kunjung melepaskan pelukannya.

"lalu?"

"daddy mu akan membunuhku jika tau putra bungsunya berselingkuh dengan sahabat istrinya"

bocah berambut merah itu seketika melepaskan pelukannya dan mencebik tak suka pada perkataan tabib kun barusan

"menyebalkan, hyung sangat menyebalkan"

kun menatap lembut bocah berambut merah itu yang tengah sibuk melepaskan perhiasan yang berada pada kepalanya

"tabib kun, panggil aku dengan tabib kun, kau tidak boleh memanggil ku hyung. diriku seumur dengan ibu mu"

"ya ya ya... terserah dirimu, aku tidak perduli. lagipula umur itu hanya angka dan apa salahnya"

tabib kun menunduk kemudian berteleportasi meninggalkan haechan yang tengah melepas pakaiannya.

"sialan, padahal aku ingin menggodanya"

haechan berdecak kasar kemudian melepas dengan asal pakaian nya, menendang kursi yg berada disampingnya seraya melempar vas bunga yang berada di dekatnya ke arah dinding kamarnya.

"awas saja kau kun, akan kubuat dirimu memohon padaku"

tubuhnya ia jatuhkan di depan cermin besar miliknya, cermin yang sebelumnya ia pecahkan ketika ia pertama kali sampai di dunia ini. menatap dalam pantulan dirinya yang tengah bertelanjang dan hanya menyisakan celana dalamnya saja.

SOLEIL RIOTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang