11. Kesurupan

134 57 26
                                    

*Hai aku kembali*
*Udah siap baca?*
*Tap tap dulu bintang nya*
*Tandain typo*
~Hãppy Rëãdíñg~

∆∆

Hari ini Mina datang ke sekolah dengan keadaan semrawut, tadi malam ibu dan bapaknya pulang terlambat sehingga malam diselimuti rasa ketakutan.

Mina menelan ludahnya perlahan ketika sudah sampai diambang pintu kelas tiba-tiba seseorang menarik tangan nya secara kasar. Seseorang yang menarik paksa itu langsung memeluk Mina tanpa aba-aba.

Wajah gadis itu memerah, mata nya terpejam tangan nya membalas pelukan orang yang bertubuh kekar dihadapannya.

Sampai waktu yang cukup lama ia tersandar melepas pelukan secara sepihak.

"Lo-lo ngapain kak?" lirih Mina kaku.

Bukannya menjawab orang itu malah balik bertanya. "Lo gapapa kan selama dirumah?"

"Gapapa kok."

"Syukurlah, gue panik ketika ada alamat bahaya datang ke gue dan mengarah ke lo," ucap Akhtar menghembus tenang.

"Makasih ya ka sudah khawatirkan aku, hm ... sebentar kaka tunggu sini."

Mina pun masuk ke kelas hanya untuk menaruh tas dan mengambil sebuah buku sangat tebal dengan berjaga-jaga melihat disekelilingnya agar tidak ada yang tahu, Mina membawa buku itu keluar dan Akhtar yang biasanya datar kini malah cekikikan, deretan gigi putihnya terlihat.

Mina menyipitkan matanya heran. "Lo kenapa sih ka?"

"Jangan panggil gue Kaka," lontar nya dengan menahan tawa.

Akhtar melirik ke tangan Mina yang membawa sebuah buku tebal. "Lo bawa itu buat apa anjir?"

Mina membuang nafasnya kasar sambil menunduk. "Ya kak ini buku misterius yang aku ingin bicarakan."

"Panggil gue Akhtar." Mina mengangguk kecil dan terkekeh pelan.

"Hm terus Akhtar gue harus gimana, lo paham tentang buku ini?"

Tidak ada jawaban dari Akhtar dia malah menatap lurus seperti tidak peduli dengan pertanyaan Mina.

"Ehm lo-"

Belum sempat meneruskan perkataannya Akhtar langsung memotong perkataan gadis itu dengan nada sedikit tinggi dan melirik ke buku yang Mina buka. "Bahasa apa itu?"

"Bahasa para leluhur dahulu," ucap gadis berambut pendek datang membawa banyak makanan ditangannya.

"Alzera?" ucap sang Kakak melirik sinis.

Kakak sang gadis itu membuang muka dengan sinis. "Heh ngapain kesini?"

Gadis itu memutar bola matanya malas dan mengibaskan rambutnya. "Larang gue? Kok bisa?"

Mina tak perduli jika mereka berdua sedang menjauh satu sama lain, yang terpenting kasus nya terjawab! Itu saja mau Mina.

"Sebentar kok lo tau Al tentang buku ini?" tanya Mina sumringah akhirnya ada seseorang disamping nya yang satu gender untuk diajak berdebat.

Transmigrasi Indigo [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang