Pagi hari yang memukau juga memuakkan bagi Rea di hari pertama dirinya pulang dari rumah sakit. Dokter pembohong itu melupakan janjinya untuk percaya pada Rea dan malah yakin Rea kehilangan ingatan karena terbentur di sisi kolam renang.
Rea yang sedari tadi hanya menatap makanan menu tempe dan tahu perlahan mereda lalu terpaksa memakan makanan yang diberi itu.
Keberadaan dirinya di ruangan kamar yang sempit bahkan cahaya matahari pun tidak nampak membuat kesan rumah tua ini di cap angker oleh Rea. Ia mengingat kembali masa-masa kebahagiaan di dunia nya bersama orang-orang tersayang, kerja keras yang ia bangun demi bisa masuk ke universitas luar negeri sekarang hanyalah mimpi sial belaka.
Rea yang sudah mengumpulkan kejuaraan diberbagai lomba yang tak terhitung, sekarang harus mulai dari nol dengan raga Mina yang ia sendiri tidak mengenal jelas tentang kehidupan Mina.
"Bagaimana pun gue harus bisa balik lagi." Rea mengigit bagian bawah bibirnya, ekor matanya mula-mula mulai melihat sesuatu yang begitu jelas menakutkan dipojok lemari kayu nya yang sudah lembab.
Gadis cantik dengan rambut hitam gelombang sepunggung itu melangkah pelan ke arah daun pintu bergegas lari dari apa yang ia lihat. Tak disangka selama hidupnya ia baru melihat nya, detak jantungnya tak beraturan sudah seisi rumah tidak ada orang tapi anehnya mulut Gadis itu seolah-olah tertutup jeruji besi.
Keringat dingin mulai membasahi diri Rea, muka nya sudah tak karuan pintu yang ia pastikan tidak rusak malah tidak bisa dibuka suasana yang tadinya gelap sekarang pun bertambah gelap.
"Gue gak mengerti kenapa gue gak bisa bicara?? TOLONG." ucap nya dengan nafas tersengal.
Sosok itu semakin dekat, dekat dan sangat dekat jarak antara sosok dengan Rea sangat tipis.
Bahkan Rea sekarang sudah mengompol dicelana hingga mata nya tidak berani membuka.Semakin dekat
Dekat
Dekat....
Lalu...
Sosok itu..."AAAAAAAAA."
"Ya allah Mina kamu mimpi buruk lagi? Keheningan yang tadi ia rasakan terpecah oleh suara cempreng ibu nya yang panik masuk kedalam kamar Rea karena Rea berteriak histeris.
Mata Rea mulai menyerap cahaya-cahaya yang masuk nafas yang tak beraturan serta celana yang basah dengan air panas membuat nya kaget bukan main.
"Hah? Ko gue ngompol." Ucap nya terkejut
"Sudah nak, tidak apa-apa kamu kan sudah biasa menghadapi ini kamu lupa? Ucap sang ibu dengan lembut sambil mengelus rambutnya.
Mina yang kaku akan kejadian ini hanya menjawab dengan anggukan kepala.
Setelah itu, ibu Mina meninggalkan ia sendirian lagi di kamar. Mina alias Rea memilih tidur dengan menutup badannya dengan selimut yang panas, tidak ada AC tak masalah tapi jika ada setan itu masalah.
Rea yang menutup matanya untuk tidur kembali tidak bisa padahal jam menunjukkan pukul 22:00 dan kejadian yang menyeramkan itu sudah lewat 2 jam. Masih di kamar yang sepi dia melihat sekeliling tidak ada apa-apa yang menakutkan lalu ia tenggelam dipikirkan nya sendiri dengan pertanyaan yang tiada henti.
"Apa yang sudah terbiasa oleh jiwa Mina ini?
"Sosok tadi kenapa muncul?
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Indigo [Sudah Terbit]
FantasiIni kisah Rea gadis kota yang pemberani masuk ke raga Mina seorang indigo yang sama sekali tidak ia kenal dan memiliki puluhan rahasia. Perjalanan Rea menjadi petualangan dengan misteri dan fakta paranormal yang harus ia pecahkan satu persatu, bahka...