Rabiul Akhir, 36 Hijriyah,
Mekkah.
( Biografi Ali, Ash-Shallabi - Hal. 552 - 554 )
Thalhah dan Az-Zubair datang ke Mekkah, 4 bulan setelah terbunuhnya Utsman bin Affan. Mereka berencana untuk melakukan kampanye dalam menegakkan keadilan. Namun, Utsman bin Affan sendiri sebelum Syahid berpesan agar tidak ada yang menuntut balas atas kematiannya.Aisyah berkata,
" Utsman telah dibunuh dengan keji. Maka dari itu, aku akan menuntut balas atas kematiannya. "Thalhah berkata,
" Aku-pun sama. Aku akan mengalirkan darahku demi menuntut keadilan. "Az-Zubair berkata,
" Kita harus membangkitkan masyarakat agar mereka tahu bahwa darah Utsman tidak ada pembatalan tuntutan. Apabila tuntutan akan keadilan pun tak terpenuhi, maka hal seperti ini hanya akan terus berulang didalam masyarakat kita. "Setelah itu, mereka mulai merencanakan semuanya. Mulai dari tempat yang akan mereka tuju.
Aisyah berusul,
" Madinah. "Pendapat Beliau disanggah,
" Madinah terlalu padat penduduknya. Apabila kemungkinan terburuk katakan saja pertempuran melawan para pembunuh Utsman terjadi, maka akan memakan banyak korban yang tidak bersalah. "Kemudian yang lainnya berusul,
" Bagaimana jika Syam? "Sebagian lainnya menyanggah,
" Syam adalah wilayah yang berada dibawah kendali Muawiyah bin Abu Sufyan. Penduduknya relatif patuh kepada Amir mereka, sehingga kecil kemungkinan bila Para Pembunuh Utsman bersembunyi disana. "Kemudian mereka menyepakati Bashrah sebagai titik awal pergerakan mereka. Mereka akan mulai menghimpun dukungan di Bashrah, menyuakan hukum Hudud, kemudian berlanjut ke Kufah. Mereka akan mendesak Pemerintah sekuat mungkin agar Para Pembunuh Utsman dapat dijatuhi Qishash. Namun, tentu saja mereka dalam rangka keluar dari Mekkah menuju Bashrah bukan untuk memprovokasi perang, namun suatu yang memilik solusi baik yang mereka istilahkan sebagai Ishlah.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle of Bashrah
Historical FictionSetelah wafatnya Khalifah Utsman bin Affan, konflik demi konflik internal terjadi didalam sistem Pemerintahan Islam. Pemberontak yang sebelumnya bergerak secara Klandestin, mulai menampakkan diri ke permukaan. Aisyah, Thalhah, dan Zubair kemudian me...