05. Perseteruan di Al-Mirbad

145 31 1
                                    

Tanggal 5, Rabi'ul Akhir 36 Hijriyah,
Khariba, Bashrah

( Al-bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir - hal. 406 )

Setelah melewati mata air Al-Hau'ab. Rombongan dari Mekkah, didatangi 2 orang utusan dari Gubernur Bashrah - Utsman bin Hunaif, yakni; Imran bin Hushain dan Abul Aswad ad-Duali. Mereka menanyakan tentang tujuan mereka datang ke Bashrah. Maka, mereka menjawab dengan jawaban yang sama yakni menuntut Qishash terhadap para Pembunuh Utsman.

Kedua utusan itu kemudian kembali ke Bashrah dan melaporkannya kepada Utsman bin Hunaif. Mendengar laporan itu, Utsman bin Hunaif berkata,
" Rombongan sebanyak itu bisa memprovokasi perang. "

Imran bin Hushain berkata, " Lebih baik menghindar dan menunggu perintah dari Amirul Mukminin. "

Utsman bin Hunaif berkata, " Aku akan menghadang mereka, sementara kita menunggu Amirul Mukminin. "

Maka Utsman bin Hunaif menghimpun penduduk Bashrah dan memerintahkan mereka agar mempersenjatai diri. Kemudian, mereka berkumpul di Masjid. Dia naik keatas mimbar dan berpidato,
" Jika mereka datang untuk menuntut darah Utsman bin Affan, maka kita bukanlah berada didalamnya. usir mereka dari tanah ini dan jangan biarkan mereka menumpahkan darah disini! "

Bangkitlah salah seorang penduduk dan bersuara paling keras,
" Mereka datang dan meminta dukungan dari kita untuk menegakkan keadilan. " Dia bernama Al-Aswad bin Sari' as-Sa'di. Maka orang-orang menyorakinya.

Utsman bin Hunaif melihat momentum untuk melawan rombongan dari Mekkah. Dia jadi mengetahui jika banyak diantara penduduk Bashrah yang mendukung para Pembunuh Utsman bin Affan.

Mereka-pun beramai-ramai keluar untuk menghadang rombongan dari Mekkah.

( Ath-Thabari meriwayatkan, dari Al-Ahnaf bin Qais. Shahih Tarikh Ath-Thabari hal. 697-698 )

Aisyah, Thalhah, Zubair dan orang-orang yang mengikuti mereka telah sampai di Bashrah, disebuah wilayah bernama Khariba. Disana, mereka bertemu dengan Al-Ahnaf bin Qais yang hendak pulang ke Bashrah untuk menemui keluarganya setelah melakukan baiat kepada Ali di Madinah.

Ketika diperjalanan, seseorang bertemu dengannya dan orang itu berkata,
" Aku melihat sejumlah orang dipinggir Kota Khuraibah ( Khariba ) yang diantara mereka ada Ummul Mukminin, Thalhah, dan Zubair. "

Al-Ahnaf terkejut mendengarnya. Maka Ia-pun bertanya, " Ada apa mereka datang kesini? "

Orang itu menjawab,
" Mereka hendak menuntut darah Utsman. Mereka memintamu untuk datang dan bergabung dengan mereka. "

Hal tersebut membuat Al-Ahnaf bin Qais terkejut. Lalu, dia berkata
" Jika aku menolak untuk bergabung dengan kelompok yang didalamnya ada Ummul Mukminin dan 2 orang Sahabat terdekat Rasulullah, aku akan mendapatkan dosa besar, jika aku berperang melawan Sepupu Rasulullah ( Ali ) yang merupakan Khalifah yang aku baiat atas saran mereka pula, maka aku juga akan mendapatkan dosa besar. "

Al-Ahnaf kemudian tetap menemui mereka. Ketika sampai disana, mereka berkata,
" Kami datang kesini untuk meminta bantuan dalam menuntut darah Utsman, dia telah dibunuh dengan cara yang dzalim."

Al- Ahnaf bertanya kepada Aisyah, " Wahai Ummul Mukminin, bersumpah lah dengan nama Allah, bukankah aku pernah bertanya kepadamu siapa yang engkau perintahkan kepadaku untuk aku balat, lalu engkau menjawab Ali, lalu aku tegaskan lagi apakah engkau benar-benar merestuinya dan memerintahkan kepadaku untuk membaiatnya, lalu engkau jawab iya?"

Battle of BashrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang