Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
طٰهٰ
Thoo-haa
"Thaha."
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 1)
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
مَاۤ اَنْزَلْـنَا عَلَيْكَ الْـقُرْاٰ نَ لِتَشْقٰۤى
Maaa angzalnaa 'alaikal-qur-aana litasyqooo
"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah;"
(QS. Ta-Ha 20: Ayat 2)( As-Sariy meriwayatkan, dari Syuaib, dari Saif, dari Muhammad bin Thalhah, Abu Haritshah, dan Abu Utsman. Shahih Tarikh Ath-Thabari hal. 628 )
Para Pembelot itu membakar pintu rumah tatkala Utsman sedang melaksanakan Shalat. Ketika itu Utsman sedang membaca Surat Thaaha. Utsman termasuk cepat dalam membaca Al-Qur'an. Dia tidak peduli dengan suara-suara yang masuk kedalam telinganya saat itu. Dia sama sekali tidak keliru dalam melafalkan dan tidak pula terbata-bata. Dia menyelesaikan satu rakaat kemudian berdiri dan membaca Surah Ali Imran,
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اَلَّذِيْنَ قَا لَ لَهُمُ النَّا سُ اِنَّ النَّا سَ قَدْ جَمَعُوْا لَـكُمْ فَا خْشَوْهُمْ فَزَا دَهُمْ اِيْمَا نًا ۖ وَّقَا لُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Allaziina qoola lahumun-naasu innan-naasa qod jama'uu lakum fakhsyauhum fa zaadahum iimaanaw wa qooluu hasbunallohu wa ni'mal-wakiil"(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada orang-orang mengatakan kepadanya, "Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka," ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, "Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung."
(QS. Ali 'Imran 3: Ayat 173)***
( Biografi Utsman, Ash-Shallabi )
Al-Mughirah bin Al-Akhnas, Niyar bin Abdillah Al-Aslami, dan Ziyad Al-Fahri adalah para Jama'ah Haji yang kemudian segera menyelesaikan Ibadah mereka dan bergegas kembali ke Madinah dan merangsek diantara para Pengepung dan masuk kedalam rumah Utsman.
Al-Mughirah berseru,
" Kami tak memiliki hujjah dihadapan Allah jika kami meninggalkan Amirul Mukminin. "***
( riwayat As-Sariy, dari Syu'aib, dari Sa'if, dari Muhammad, Thalhah, Abu Haritshah, dari Abu Utsman. Shahih Tarikh Ath-Thabari hal. 628 )
Terjadi Kerusuhan disana. Marwan bin Al-Hakam terlibat perkelahian satu lawan satu dengan salah seorang Pengepung bernama An-Niba dari bani Laits.
Marwan menantang,
" Duel! "
Marwan berhasil melukai kaki orang itu, hingga An-Niba memekik. Tapi kemudian kawan An-Niba maju,
Duaaaaaaggg
Dia memukul tengkuk Marwan, hingga Marwan roboh dan tak sadarkan diri.
An-Niba kemudian diseret oleh para Pengepung, sedangkan Marwan diseret oleh Penduduk Madinah.***
Setelahnya terjadi pertempuran yang melibatkan pedang. Para Pemuda Quraisy mencabut senjata-senjata mereka dan melawan para Pengepung yang menerobos barisan mereka. Hasan bin Ali telah mendapatkan luka-luka ditubuhnya, namun dia tetap bertahan. Dia bertarung dengan gagah berani dalam melindungi Amirul Mukminin. Abdullah bin Az-Zubair dan Muhammad bin Hathib-pun demikian. mereka membendung serangan para Pengepung.
Korban-korban berjatuhan. Al-Mughirah bin Al-Akhnas, Ziyad Al-Fahri, Niyar bin Abdillah Al-Aslami syahid setelah terkepung ketika berusaha melindungi Utsman bin Affan. Mereka ditebas dan dipukuli oleh Para Pengepung.
Namun Utsman memanggil Hasan dan yang lainnya. Kemudian Beliau menyuruh mereka untuk pergi dari sana. Tentu saja mereka tidak mau meninggalkan Utsman bersama dengan Para Pengepung itu. Namun, Utsman meyakinkan mereka, hingga akhirnya dengan langkah yang berat dan air mata yang menetes, mereka akhirnya keluar dari rumah. Hasan bin Ali tetap ingin membela Amirul Mukminin, namun Sa'id bin Al-Ash dan Abu Hurairah menyeretnya keluar dari sana.
Maka, setelah para Pembela itu dipaksa untuk pergi, hanya tersisa Utsman dan Keluarganya didalam rumah. Mereka-lah orang-orang terakhir yang berhadapan dengan para Pengepung.
***
(As-Sariy meriwayatkan dari Syuaib, dari Saif, dari Muhammad, Thalhah, Abu Haritshah, dan Abu Utsman. Shahih Tarikh ath-Thabari hal. 632 )
Ketika Utsman berhadapan dengan Para Pengepung. Beliau bersabar menghadapi orang-orang itu dan membiarkan mereka menyoraki dirinya.
Kemudian Seorang Pria dari Bani Sadus yang dikenal dengan julukan Maut Al-Aswad, namun dengan beberapa julukan lainnya seperti Jabalah atau Himar, mendatangi Beliau dan mencekik lehernya.
Kemudian orang lainnya datang, lalu Utsman menaruh Mushaf dihadapannya seraya berkata kepada orang itu,
" Diantara kamu dan aku terdapat kitab suci. " Orang itu lantas mengayunkan pedangnya. Utsman menampik menggunakan lengannya, sehingga pedang itu memotong pergelangan tangan Utsman. Darah-pun terciprat dan memburai, menetes diatas lembaran-lembaran mushaf.Seorang bernama Al-Gafighi maju dan memukul kepala Utsman dengan tongkat, sehingga membuat Amirul Mukminin roboh ke lantai. Lalu, orang lainnya yang bernama Sudah bin Hamran menendang mushaf disekitar Utsman dan kemudian hendak memukuli Beliau. Maka ketika itu Na'ilah - Istri Utsman - datang dan mendorong Sudan hingga terjerembap. Lalu, Sudan bangkit dan menampar Na'lah, lalu dia mengambil pedang dan menebas jari-jari Na'ilah. Setelah itu, Sudan bin Hamran menusuk Utsman dan mengakibatkan cedera fatal yang merenggut nyawa Beliau.
Seorang bekas Hambasahaya Utsman datang dan marah melihat Amirul Mukminin yang dibunuh dengan keji, maka dia membunuh Sudan bin Hamran, kemudian orang bernama Qutairah itu membunuh bekas Hambasahaya itu.
Lalu mereka menjarah isi didalam rumah Utsman, kemudian mengunci ketiga jenazah didalam kamar. Beberapa bekas hambasahaya Utsman menerjang Qutairah dan membunuhnya, namun Para Pengepung membunuh mereka pula.
Kemudian orang-orang itu berseru-seru,
" Cari dimana Baitul Mal!! "
Mereka menjarah seluruh Isi rumah Utsman dan merampok Baitul Mal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Battle of Bashrah
Historical FictionSetelah wafatnya Khalifah Utsman bin Affan, konflik demi konflik internal terjadi didalam sistem Pemerintahan Islam. Pemberontak yang sebelumnya bergerak secara Klandestin, mulai menampakkan diri ke permukaan. Aisyah, Thalhah, dan Zubair kemudian me...