06. Ali tiba di Dzi Qaar

138 31 2
                                    

Rabi'ul Akhir, 36 Hijriyah
Madinah.

( Ibnu Jarir dan Para Ulama meriwayatkan, Al-bidayah wa An-Nihayah hal. 408 )

Pada saat itu, Ali bersiap menuju Syam. Ketika mendengar kabar bahwa para Penduduk Mekkah keluar menuju Bashrah untuk menuntut balas atas kematian Utsman bin Affan. Ali kemudian mengajak Penduduk Madinah untuk keluar ke Irak, namun ada yang menyambutnya, dan adapula yang tidak. Jumlah Veteran Perang Badr yang ikut bersamanya hanya 6 orang saja. Mereka adalah Abul Haitsam bin At-Taihan, Abu Qatadah Al-Anshari, Ziyad bin Hanzhalah, Kuzaimah bin Tsabit, Ammar bin Yasir. Ali menunjuk Tammam bin Abbas sebagai Wakil di Madinah, dan Qutsam bin Abbas sebagai Wakil di Mekkah. Ali kemudian keluar dengan membawa 900 orang prajurit.

***

( Biografi Ali, Ash-Shallabi - Hal. 577 )

Ketika mereka sampai di Rabadzah, mereka berpapasan dengan Abdullah bin Salam, maka Ibnu Salam menarik tali kekang dan menghentikan kudanya,
Beliau berkata kepada Ali,
" Wahai Amirul Mukminin, Janganlah keluar dari Madinah karena Anda tidak akan pernah lagi kembali kesana. Dan pusat kekuasaan kaum muslimin tidak akan kembali kesana selamanya. "
Ali mengerti maksud dari ucapan Ibnu Salam.
Ia pun berkata,
" Demi Allah, Aku telah mendengarnya dari Rasulullah. "

( Al-bidayah wa An-Nihayah, Ibnu Katsir - hal. 410 )

Ketika rombongan Ali hendak bertolak dari Rabadzah, salah seorang Anak Rifa'ah bin Rafi' berkata,
" wahai Amirul Mukminin? Kemanakah engkau akan pergi? "

Ali kemudian menjawabnya,
" Perdamaian. "

Dia bertanya lagi,
" Jika mereka tidak mengindahkannya? "

Ali menjawab,
" Kita bersabar. "

Dia bertanya lagi,
" Jika mereka mendesak kita? "

Ali menjawab,
" Kita mempertahankan diri. "

Dia kemudian duduk kembali,
" Baguslah kalau begitu. "

Kemudian Al-Hajjaj bin Ghazziyah al-Anshari berkata dengan semangat,
" Aku akan mengikuti perintah anda, Wahai Amirul Mukminin. Aku akan menolong agama Allah sebagaimana Allah telah menyebut kami Kaum Anshar. "

Kemudian datanglah rombongan dari suku Tha'i, mereka menyatakan keinginan untuk bergabung dengan Pasukan Ali. Lalu, Ali membaca Surah An-Nisaa,
" Dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar. "

Maka, Pasukan Ali bergerak dari Rabadzah. Ketika mereka sampai di daerah Faid, datanglah Jamaah dari Bani Asad, mereka menyatakan niat untuk bergabung dengan Ali.

Ali berkata,
" Orang-orang yang ikut bersamaku sudah cukup. "

Datang pula seorang lelaki dari penduduk Kufah bernama Amir bin Mathar Asy-Syaibani yang menceritakan tentang Abu Musa Al-Asy'ari. Lalu, Utsman bin Hunaif datang dan melaporkan tentang apa yang terjadi di Bashrah.

***

( Biografi Ali, Ash-Shallabi - hal. 579-580 )

Ali kemudian menulis surat untuk mengajak penduduk Kufah untuk keluar dan mendukungnya. Maka, Muhammad bin Abu Bakr dan Muhammad bin Ja'far diutus kesana, namun Abu Musa melarang penduduknya untuk keluar. Setelah keduanya gagal, maka Hasyim bin Utbah bin Abi Waqqas yang diutus, namun Hasyim mengalami kegagalan yang sama. Sosok Abu Musa Al-Asy'ari yang begitu Superior, membuatnya didengarkan oleh penduduk Kufah.

Setelah itu, Ali mengutus Ibnu Abbas. Namun mereka kemudian menahan Ibnu Abbas. Dan yang terakhir, Ali mengutus Hasan bin Ali dan Ammar bin Yasir.

Hasan langsung berkhutbah dihadapan para Penduduk Kufah untuk mengajak mereka keluar dan bersama-sama mendukung Amirul Mukminin, seketika Hasan dan Ammar mendapatkan dukungan yang amat besar dari penduduk Kufah. Maka, Pasukan Ali membengkak menjadi 7 ribu personel. Kemudian datang pula Penduduk Bashrah yang dipimpin oleh Abdul Qais yang berjumlah sekitar 2 ribu orang. Maka, bergabungnya kabilah-kabilah sejak mereka bertolak dari Madinah membuat kekuatan tempur Ali sebesar 12 ribu Personil.

( riwayat Al-Bukhari, dari Abu Wail. Shahih Tarikh ath-Thabari, hal. 699 )

Ketika ditugaskan untuk menuju Kufah dan menyerukan penduduk Kufah agar keluar dan mendukung Amirul Mukminin, maka Ammar berpidato dihadapan para penduduk Kufah.
" Sesungguhnya, aku menyadari betul bahwa Aisyah adalah istri Nabi di dunia dan diakhirat, namun Allah menguji apakah kalian bisa berkomitmen mengikuti Khalifah, atau kalian berseberangan dengannya dan mengikuti Aisyah. "

( As-Sariy meriwayatkan, dari Syuaib, dari Saif, dari Muhammad bin Thalhah. Shahih Tarikh Ath-Thabari hal. 677 )

Ali memerintahkan kepada Ibnu Abbas dan Malik setelah Muhammad bin Abu Bakr dan Muhammad bin Ja'far. Dia juga menyuruh Ammar bin Yasir dan Hasan bin Ali untuk berangkat setelah Ibnu Abbas dan Al-Asytar. Mereka berangkat dengan waktu yang sama, meski mengambil rute yang berbeda. Setengah dari total 5 ribu personil melalui jalur darat dan setengahnya lagi melalui jalur air. Sementara ikut pula orang-orang yang tidak terdaftar dalam angkatan bersenjata Ali berjumlah 4 ribu orang. Mereka adalah kelompok-kelompok yang tidak ingin berpisah dari pemerintahan Islam yang sah.

Para Panglima kelompok-kelompok tersebut diantaranya;
• Al-Qa'qa bin Amru
• Saar bin Malik
• Adi bin Hatim
• Musayib bin Najabah
• Al-Asytar An-Nakha'i
• Yazid bin Qais
• Hindun bin Amru
• Haitsam bin Syihab

∆∆∆

Pada malam kedelapan sejak keberangkatannya dari Madinah, rombongan Ali tiba di wilayah Dzi Qaar ( Zuqar ). menurut yang diceritakan oleh Ibnu Mathar bahwa Abu Musa Al-Asy'ari tidak berniat untuk mengikuti Ali bila Amirul Mukminin berkehendak untuk berperang.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Battle of BashrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang