Bab 10 - Kenalan Baru

498 19 0
                                    

Dua minggu kemudian...

Aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke kantor lurah lagi. Setelah dua minggu akhirnya aku di suruh untuk datang kembali menemui pak Lurah nya langsung terkait data yang aku minta untuk keperluan penelitian ku nanti.

Sebelumnya aku sudah memberitahu Pak Nasril, sekretaris lurah itu terkait data apa-apa saja yang akan aku butuhkan tapi sampai sekarang tidak ada respon sama sekali. Entahlah aku pun tak mengerti apa sebenarnya yang di inginkan laki-laki itu. Setelah beberapa minggu yang lalu dia seperti mencoba untuk mendekati ku tapi sekarang malah hilang.

🍃🍃🍃

Aku sudah berada di kantor lurah, aku sedang menunggu di depan ruangan pak lurah, karena di dalam sedang ada tamu. Sambil menunggu, aku memperhatikan sekitar, mata ku tertuju ke salah satu ruangan yang  tertulis 'Sekretaris Lurah' tepat di sebelah ruangan pak lurah ini. Di balik kaca transparan itu mataku sedang mencari sosok seseorang tapi aku tak menemukan nya. Dimanakah lelaki itu? Apa dia tidak masuk kerja hari ini? Aku bertanya-tanya dalam hati.

Tak lama lamunan ku di kagetkan dengan kedatangan seseorang.

"Maaf mbak, di panggil sama pak lurah. Silahkan masuk aja kedalam mbak" Ucap lelaki itu

"Ohh okey, makasih pak" Ucapku.

Aku pun melangkah kan kaki ku ke dalam ruangan itu.

"Tok.. Tok.. Tok... Permisi pak" Ucapku sambil tak lupa mengetuk pintu.

"Yaa silahkan masuk, duduk mbak" Ujar pak lurah.

Aku pun duduk di kursi yang ada di hadapan bapak itu.

"Emm sebelumnya perkenalkan nama saya Hani Pratiwi pak, saya dari Universitas XXX" Aku memperkenalkan diriku.

"Baik mbak Hani. Maaf sebelumnya waktu mbak kesini saya sedang tidak ada jadi kita baru bisa ketemu hari ini" Ucap bapak itu menatap ku

"Tidak apa-apa pak, saya mengerti dengan kesibukan bapak" Aku memaklumi nya

Sebelum itu, aku menyerahkan surat pengantar ku dari kampus kepada bapak itu, walaupun kemarin sudah ada juga aku berikan kepada pak Nasril.

"Oh iya, ini surat pengantar dari kampus saya pak, terkait penelitian yang akan saya lakukan ini" Aku menyerahkan surat itu.

Pak lurah mengambil surat itu dan membacanya sesaat.

"Okey mbak Hani, data apa saja yang mbak butuhkan dan apakah sekretaris saya sebelumnya sudah ada memberikan data? " Tanya pak lurah padaku.

"Pak Nasril belum ada ngasih saya data pak, kemarin saya ada minta ke beliau tapi belum di respon pak" Jawabku.

"Ohh begitu, pak Nasril sepertinya sedang sibuk karena dia sedang ada seminar pelatihan ke luar kota" Jelas pak lurah, menjawab pertanyaan ku mengenai keberadaan lelaki itu.

"Baik pak, kalau begitu jika di izinkan saya ingin meminta data mengenai laporan keuangan, laporan pertanggungjawaban, laporan realisasi anggaran terkait kelurahan ini selama tiga tahun terakhir" Aku menjelaskan data apa saya yang ku butuhkan

"Ohh kalau begitu sebaiknya mbak saya suruh minta ke bendahara saja, karena dia yang memegang data-itu. Tapi data ini saya berikan hanya untuk mbak saja, kalau boleh jangan sampai di sebarluaskan karena ini data penting" Tegas pak lurah

"Baik pak, saya mengerti. Data ini akan saya gunakan untuk penelitian saya saja" Ucapku yakin

"Kalau begitu mbak bisa minta datanya langsung ke ruang bendahara" Ucap pak lurah.

"Baik, terimakasih pak. Mohon maaf sudah mengganggu waktunya pak" Setelah pamit aku pun keluar dari ruangan itu.

🍃🍃🍃

Tok... Tok.. Tok..
"Permisi pak" Panggil ku dari luar ruangan yang tertulis 'Bendahara' itu.

"Masuk" Terdengar suara berat dari dalam menyuruh ku masuk.

"Ada yang bisa saya bantu?" Tanya nya setelah aku duduk di hadapan nya.

"Perkenalkan saya Hani Pratiwi dari Universitas XXX, untuk melengkapi tugas akhir saya melakukan penelitian mengenai kelurahan ini. Tadi saya sudah bertemu dengan pak lurah, dan saya juga sudah minta izin untuk mengambil data sehingga saya di suruh datang kesini" Jelasku panjang lebar.

"Putra... " Ucap lelaki di hadapan ku ini

"Ha.. " Aku menatap nya bingung

Dia tertawa kecil melihat reaksi ku.

"Nama saya Putra Fajar, panggil putra atau sayang juga boleh" Jelasnya masih tersenyum

Aku semakin bingung di buatnya

"Haha lucu banget sih kamu, saya bercanda" Ucapnya sambil tertawa

'Ya Tuhan, setelah kemarin ada pak Nasril yang mode kulkas dua pintu, sekarang malah ketemu yang mode playboy cap buaya' ujarku dalam hati

"Eem.. Hahaha bapak suka bercanda ternyata" Aku pun ikut pura-pura terlihat tertawa

"Okey Hani, data apa saja yang mau kamu minta?" Tanya nya padaku

Aku lalu menjelaskan data-data apa saja yang aku butuhkan. Setelah itu dia memprint data-data yang ku minta. Sambil menunggu, karena jumlah nya lumayan banyak sesekali pak Putra mengajak ku berbicara.

"Boleh saya minta nomor handphone kamu?" Tanya pak Putra

"Eh.. Buat apa ya pak?" Tanya ku balik

"Mana tau saya rindu kamu" Dia menatap ku sambil tersenyum

"Hahaha bapak ini bercanda" Aku tertawa meras lucu

"Saya serius, mana tau nanti ada yang mau kamu tanyakan saya bisa bantu" Ucapnya lagi sambil menatap ku

Aku berpikir sebentar, ada bagusnya. Jadi jika ada yang tidak aku mengerti bisa aku tanyakan pada pak Putra. Karena lebih baik berbicara dengan makhluk ini, dari pada dengan kulkas dua pintu itu.

"Boleh deh pak, 08xxxxxxxxxx" Aku membacakan beberapa angka yang sudah ku hapal luar kepala.

"Thank Hani" Pak Putra tersenyum ke arah ku.

Tak berapa lama HP ku berdering, ada panggilan masuk dari nomor baru.

"Save ya, itu nomor saya" Ucap pak Putra.

"Ohh, baik pak" Jawab ku.

Akhirnya data-data yang ku minta sudah selesai di print. Aku pun mengucapkan terimakasih kepada pak Putra dan pamit keluar.

"Terimakasih ya pak, maaf sudah mengganggu. dan saya juga izin mau keluar pak".

" Iyaa sama-sama Hani" Ujarnya tersenyum

Aku keluar dari ruangan bendahara itu. Akhirnya data untuk penelitian ku sudah ada. 'Tau gini dari awal kagak perlu gue susah-susah minta data sama tuh kulkas' ucapku dalam hati.

Hari semakin siang, aku pun bergegas menuju parkiran untuk mengambil motor. Setelah itu aku segera pulang kerumah.

My HaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang