CHAPTER 7 - AKU MENGINGINKAN TUJUANKU YA ALLAH

60 8 0
                                    

🍃 Ketika hatimu menginginkan sesuatu, segera katakanlah pada Allah, agar DIA membantumu mendapatkannya. Karena sebaik-baik tempat meminta hanyalah DIA 🍃

"Assalamualaikum Warrahmatullah.."

Arindu masih bersimpuh diatas sajadah, di sepertiga malam itu.

Ibuk dan Haras sudah tertidur.

Daro juga sudah lelap.

Hanya Arindu yang terjaga.

Sesudah meluapkan beban dihatinya, dadanya sedikit lega.

Tapi matanya menjadi berat sekali. Kepalanya juga sakit.

Seperti sangkaannya semula, semua hanya sekedar menjadi curhatannya pada Ibuk saja.

Haras tidak ikut bergabung, menjelaskan sesuatu atau mungkin ingin memperbaiki sesuatu.

Sesungguhnya Arindu ingin sekali bertanya pada Haras, apa keinginannya sekarang ?

Untuk apa mereka hidup seperti ini ?

"Jangan sampai terpikir cerai ya, Nduk ?"

Tadi, Arindu sempat terkejut dengan perkataan Ibuk.

Tentu saja Arindu tidak ada terpikir untuk berpisah dengan Haras.

Arindu melangkah sejauh ini, bukan untuk mencari bahagia sendiri, tapi bersama dengan Haras dan Daro.

Sedikitpun Arindu tidak pernah terpikir untuk berpisah, seberat apapun masalah mereka.

Atau sepengecut apapun Haras yang tidak pernah mau menghadapi permasalahan mereka dan mencari penyelesaiannya.

Tapi, malam ini sesudah bersujud dalam tahajudnya, terbersit tanya dalam hari Arindu, apakah Haras juga mempunyai keinginan yang sama dengan Arindu ?

Sudah lama sekali waktu berlalu dalam ketidakhangatan hubungan suami istri.

Apa Haras masih mempunyai harap yang sama dalam rumah tangga ini ?

Atau yang sejujurnya, apakah Haras justru berpikir untuk berpisah dengan Arindu ?

Sungguh Arindu bingung sekali dengan keadaan ini.

Bagi Arindu, semua harus diselesaikan.

Arindu merasakan bahwa hal ini adalah sebuah masalah besar.

Tapi Haras selalu menghindar seolah semua hal berjalan baik-baik saja.

Tapi tidak baik-baik saja.

Kalau baik-baik saja, Haras tidak mungkin pergi dengan kemarahan dan kediaman berhari-hari sesudahnya kan ?

Sebetulnya apa yang diinginkan Arindu ? Bisiknya dalam hati.

Arindu mulai menelaah hatinya.

Mencoba menanyai hatinya dengan jujur.

Arindu hanya ingin semua berjalan seperti dulu.

Seperti sewajarnya sebuah rumah tangga. Suami yang berjalan selayaknya suami.

Tidak ada masalah jika saluran rejeki lewat Arindu.

Tapi Arindu ingin Haras menjalani harinya dengan bersyukur.

Apa yang sudah Allah kasi sekarang ini, dijalani dengan sebaiknya.

Dalam artian, Allah rejekikan pekerjaan di kota ini, dengan gaji yang seharusnya bisa disyukuri.

Bukan panjang angan-angan mempunyai uang banyak, dengan pekerjaan ringan dan gaji yang membuat cepat kaya, sehingga membuat Haras tidak pernah betah bekerja di tempat yang sama.

HILANG RINDU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang