Kini Arkan telah sampai di rumah megah miliknya
Setelah mengantarkan ilora tadi siang iya juga sempat berbincang-bincang dengan orang tua ilora
Arkan pamit pulang setelah menerima panggilan dari mark papa nya
"Ma, pa" Ucap Arkan dan menyalimi masing-masing tangan orangtua nya
"Kamu mandi dulu, habis itu temuin papa di ruang kerja papa" Ucap mark dan berjalan pergi
Arkan mengangguk dan berjalan ke arah kamar nya yang berada di lantai dua
15 menit iya habiskan untuk membersihkan tubuh nya
Kini iya menuruni tangga dengan jeans hitam selutut dan kaos polos berwarna senada
Tangannya menyisiri rambut nya yang masih sedikit basah dan berjalan ke arah ruang kerja mark
Toktoktok!
"Masuk" Instruksi mark dari dalam ruangan
Arkan berjalan dengan langkah santai dan duduk di sofa yang tersedia di ruang kerja papa nya
"Papa mau ngomong apa? " Tanya Arkan menatap papanya intens
Mark ikut duduk dan membalas tatapan putra tunggalnya itu
"Papa mau jodohin kamu sama anak temen papa" Ucap mark to the point
Arkan memandang mark tak percaya
Mengapa harus di jodohkan? Dia masih bisa mencari pasangan nya sendiri, bahkan iya sudah memiliki seorang kekasih untuk dia jadikan istri nantinya
Tapi kenapa bisa?
Banyak hal yang bersarang di kepala Arkan
"Papa bercanda? " Tanya Arkan masih tak percaya
Mark terkekeh dan memandang Arkan
"Papa nggak pernah bercanda dalam mengambil keputusan Arkan, dan kamu tau itu" Suara mark terdengar sangat tegas
"Tapi kenapa pa? Arkan pengen nyari pasangan hidup arkan sendiri bukan di jodohin kayak gini" Jawap arkan dengan nafas memburu emosi nya naik mendengar ini semua
"Papa nggak mau tau, kamu harus menikah dengan gadis pilihan papa" Final mark dan melangkah pergi meninggalkan Arkan yang terlihat begitu frustasi
"Arghh" Teriaknya menjambak rambutnya sendiri
●●●
Terhitung sudah sangat banyak botol wine yang di habiskan oleh Arkan
Tubuhnya sudah lemas namun kesadaran nya masih setengah ada
Arkan memang tidak terlalu sering minum wine seperti ini
Hanya ketika dia sedang memiliki masalah saja , dia mau melakukannya
Malam ini Arkan beserta sahabatnya berkumpul di markas atas perintah Arkan
"Udah anjing, bisa mati lo!" Bentak sanggara yang tidak di gubris sama sekali oleh Arkan
"Kita apain tuh anak biar berhenti? " Tanya alfa kepada para sahabatnya
Mereka kompak menggeleng Arkan dalam mode seperti ini memang sangat susah di kendalikan
Bisa-bisa orang yang melarang nya akan terkena amukan
Bahkan avalarez dan sanggara sudah turun tangan namun tidak di gubris sama sekali oleh Arkan
"Gue ada ide" Ucap keano dan mengambil ponsel nya di dalam saku celana nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN (END)
AléatoireApa jadinya jika seorang gadis polos dan sering di bully bertemu dengan ketua geng terkenal se antero sekolah? Akankah ilora dapat mengambil hati si ketua geng itu? Nantikan kelanjutan ceritanya.