Happy Reading ❤5 bulan kemudian
"Ar bangun, kamu nggak ada kelas hari ini? " Semua jenis membangunkan sudah di lakukan wanita hamil satu ini tapi na'as nya sang suami tidak kunjung bangun
ilora mengerjapkan matanya lucu ketika suatu ide ampuh muncul di dalam otak cantiknya
Cup
"Bangun sayang" Kecupan basah di sertai suara yang begitu lembut dan Sexy berhasil membangunkan si bayi besar ilora
ilora tersenyum manis ketika Arkan sudah membuka matanya
"Mandi ya? " Tangannya terangkat mengelus pelan rambut lebat suami nya
"Hm" Wajahnya yang tenggelam di pinggang ilora membuat suara yang terdengar tidak jelas
Selesai dengan segala drama pagi kini keduanya tengah duduk anteng dengan sendok dan garpu di tangan mereka Ralat hanya di tangan ilora
"Kuliahnya sampe jam berapa hari ini?" ilora bertanya dengan tangan yang asik membagi daging menjadi beberapa bagian
"Jam 3 an, Sayang" Arkan menjawab dengan mulut yang penuh dengan nasi Goreng buatan sang istri
"Aku nanti mau keluar boleh nggak? "
"Nggak," Tolak Arkan mentah-mentah
"Nggak lama kok, sama Kirana juga, " Ucap Wanita itu masih gencar membujuk
Arkan menggeleng keras"Tunggu aku pulang, nanti keluar nya bareng aku"Final nya kemudian beranjak
ilora hanya diam sambil mengikuti langkah lebar suaminya yang berjalan menuju pintu utama
"Aku berangkat jangan coba-coba pergi tanpa sepengetahuan aku, ngerti? " ilora mengangguk dengan wajah cemberut nya
"Jangan cemberut gitu dong Mommy " Satu patah kalimat itu sukses membuat ilora mengembangkan senyum manisnya
Arkan mencium lama kening Sang istri beralih pada perut nya yang sudah membuncit karena usia kandungan yang sudah memasuki umur tujuh bulan
"Hati-hati Daddy! " ilora berteriak kecil ketika mobil Arkan mulai meninggal kan area rumah besar nya
ilora menghela nafas kemudian berjalan masuk ke dalam rumah dengan perasaan lumayan kesal
Langkah kecil itu perlahan berjalan menuju kamar utama yang biasa di pakai olehnya dan juga Arkan pastinya
Sebenarnya niat nya hari ini untuk keluar bukan tanpa sebab, dari jauh-jauh hari rencana keluar dengan Kirana sudah mereka pikiran
Dan itu kauan keduanya yang ingin pergi ke mall untuk membeli baju-baju dan Asesoris lain untuk anak nya nanti
Suara deringan ponsel membuat Fokus ilora teralihkan tangannya meraih benda pipih itu dan langsung menggeser ikon hijau
"Nggak bisa Na, Arkan nggak ngijinin "
"..."
"Yaudah, lain kali kita pergi ya? "
"... "
Tut!
ilora kembali meletakkan ponsel nya di atas kasur tempat nya duduk namun matanya tidak sengaja menangkap Laptop milik Arkan yang tertinggal
Tanpa menunggu lama ilora langsung memakai cardigan untuk sedikit menutupi tubuh nya yang hanya terbalut dress rumahan nya
Tangannya meraih Laptop tersebut dan langsung berjalan keluar Kamar untuk menuju Kampus sang suami
⚪⚪⚪
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAN (END)
DiversosApa jadinya jika seorang gadis polos dan sering di bully bertemu dengan ketua geng terkenal se antero sekolah? Akankah ilora dapat mengambil hati si ketua geng itu? Nantikan kelanjutan ceritanya.