"Ya kau nya saja yang bodoh" Cara mulai mengoceh tentang apa yang terjadi diantara aku dan harry."Bitj kau telah mengatai ku bodoh 5 kali sedari tadi" aku memutar mata sambil membelokkan kepala menuju luar jendela
"Dia itu mencintai mu kenapa kau bodoh sih?" Aku tak merespon ocehan panjang lebar darinya. Aku terfokus dengan seorang lelaki yang berjalan kearah coffe shop ini
Seperti pernah lihat
Lelaki tersebut memasuki coffe shop dengan langkah terburu buru ia menggunakan hodie beserta kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.
Rambutnyaaa .. oh fuck itu dia
Entahlah tetapi wajahnya terlihat sangat familiar di benakku
"Ken kau itu seharusnya mengatakan yang sebenarnya bukan malah mem...-' ocehan milik Cara masih saja berlanjut
"Tunggu" aku mengacungkan jari telunjuk didepan bibirnya dan setelah itu tak terdengar lagi ocehannya tersebut
"Apa kau mengenal dia?" Aku berbicara dengan Cara sambil menunjuk lelaki tersebut dengan dagu
Cara menyipitkan mata melihat lelaki tersebut "kurasaa tidak. Memangnya siapa?" Cara menggidik bahu
Aku tetap memperhatikan lelaki tersebut aku yakin betul mengenalnya tapi siapa? Tapi kurasa itu bukan seorang dari sekolah ku
Tiba tiba lelaki tersebut menoleh kearah ku. Tak sampai satu detik ia memalingkan mukanya dan segera melangkah kan kakinya keluar coffe shop dengan gerakan cepat
Aku tauu siapa dia!!
"Cara kita harus segera keluar ayoo" ujarku semangatt. Akhirnya penantian ku selama ini
"Ken aku sedang makan huh" Cara tidak memperdulikanku tetap melanjutkan santapan miliknya. Aku berdiri dengan segera menuju Cara dan menarik lengan gadis bodoh ini
"Ayolah dia akan pergi sebentar lagi" alu merengek sambil menarik narik lengan Cara
"Fine" ia berdiri dengan tak ikhlas sedangkan aku langsung menarik lengannya menuju luar coffe shop
Aku yakin betul ia tadi kearah ini. Aku menarik lengannya menuju gang kecil
Dan disana tidak ada satupun orang. Aku menyapu pandangan kesegala arah. Tetapi hasilnya nihil tidak ada dia. Aku melepas genggaman tangan ku pada Cara
Kupikir aku akan bertemunya lagi setidaknya untuk mengatakan selamat tinggal
Tiba tiba seorang menutupi pengelihatanan ku dengan kedua tangan miliknya ugh
"Cara aku sedang tidak ingin bercanda, ayo lepaskan bodoh" aku melipat kedua tanganku didada. Ayolah apa Cara tidak mengerti aku sedang tidak mood huh
"Itu bukan aku" terdengar suara milik Cara berada didepan ku. Tunggu apabila bukan Cara lantas siapa?
Aku menjerit ketakutan "jesus berhenti Ken" terdengar suara serak serak basaah milik lelaki didekat telingaku. Setelah itu pengelihatanan ku kembali aku dapat melihat Cara yang sedang menutup telinga aku hanya memberikan cengiran padanya
Tunggu tadi itu siapa? Aku memutar balik badan dan mendapatkan seorang lelaki tadi yang kulihat di coffe shop sedang melipat kedua tangannya didepan dada. Dan kacamata nya sudah tak bertengger lagi
Aku membulatkan mata "gosh kau tetap masih tampan bodoh" aku berlari meelukknya dengan erat
Ia tertawa renyah sambil mempererat pelukan kami. Aku merindukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
•DIRECT MESSAGE• [hendall]
Fiksi PenggemarTerkadang seseorang hanya ditakdirkan bertemu. Bukan memiliki.