chap 21

997 137 15
                                    

SO IT WILL BE HAPPY ENDING YEY

UDAH PADA TAU BELOM HENDALL CLUBBING BARENG?! OMG SEKIAN LAMA NUNGGU HENDAL MOMMENT SKDKAKDFKSKKSDKDKSKA
----

Semua terasa campur aduk.

"Aku dan Niall sekarang sudah berpasangan"

Untaian kata tersebut bagaikan kaset rusak yang berputar terus menerus di dalam kepalaku, mereka terjebak didalam memoriku

Senyumannya, tawanya, wajahnya, mengapa ia terlalu sempurna? Apa aku tak cocok bersanding dengan seorang gadis yang begitu sempurna seperti Ken?

Aku menjambak rambutku sendiri dengan keras berharap semua memori tentangnya hilang seketika. Tapi hal tersebut nihil. Malah suara suara tersbut makin jelas terasa nyata

Tak disangka Niall lah orang nya. Betapa bodohnya aku. Niall? Sahabatku? Memang Niall tak mengetahui aku menyukai Ken ia hanya tau aku mencintai gadis yang hampir setiap waktu ku kirim pesan. Walau notabenya orang tersebut sama. Yaitu Ken

Aku begitu ceroboh. Tidak bukan cerobah. Ini memang lah kenyataan. Kenyataan pahit yang mau tak mau suka tak suka harus ku terima.

Sayang sekali akun sucklife ku tiba tiba deactive tanpa alasan. Aku tak tahu mengapa

Dan sekarang aku benar benar lost contact denganmu

"Bahkan aku belum sempat mengucapkan isi hatiku" aku tertawa miris.

12 gelas cocktail sudah ku habiskan. Dan sekarang pikiranku lebih sedikit tenang. Aku merasa semua masalahku terangkat terbang ntah kemana hanya karna meminum minuman tersebut

Aku tersenyum menatap gadis dihadapanku saat ini. Ia sangat mirip dengan Ken-ku oh aku terlalu mabuk sampai sampai berharap Ken berada disini. Ya dihadapanku saat ini. Jelas jelas Ken membenci pub tak mungkin ia sudi menginjak tempat seperti ini

Itu bukan dia

----

K E N D A L L

Ugh persetanan karna Niall menyuruhku ku ke pub. Apa apaan dia. Bukan kah dia mengetahui aku membenci tempat terkutuk tersebut? Tempat yang membuat hidupku berubah total. Ayah sepulangnya dari tempat ini merubah segalanya.

Dengan takut aku melangkah kan kaki kedalam. Bau aroma alkohol dan asap rokok yang bersatu menusuk hidungku. Aku benci tempat ini. Sangat amat benci kalau bukan untuk menghadiri acara bersama teman Niall ugh tak sudi aku memasuki tempat Bejat seperti ini

Sial karna ponsel Niall tidak aktif dan sekarang aku harus apa? Aku baru pertama kali kesini

Tiba tiba aku mendengar kekehan seseorang yang jelas terasa familiar di telingaku. Aku menoleh kesegala arah berharap menemukan seseoarang yang sedang tertawa tersebut

Pandanganku terpaku pada sosok lelaki yang dengan muka memerah yang sedang duduk didekat bar. Aku berjalan perlahan kearahnya mendapati ia sedang duduk termenung dengan 12 gelas kecil -yang aku tak tahu isinya apa- berada dihadapannya. Ia sudah menghabiskana 12 gelas. Astaga

Sesekali ia tertawa dan setelah itu menangis. Menjambak rambutnya sendiri sambil meringis kesakitan. Aku meringis menatap keadaanya seprti ini. Dimana Harry yang ramah? Dimana Harry yang murah senyum padaku? Saat ini ia berubah total. Walau pencahayaan yang minim aku tetap dapat melihat wajah memerahnya.

Aku melangkah semakin dekat dengannya. Ia menoleh padaku dan sesekali tersenyum. Aku hanya memandangnya takut. Tak mengerti apa yang terjadi

Ia menggosong wajahnya pelan "Kenapa aku berharap ia ada disini" ia terkekeh pelan tetap tersenyum padaku

"Ha..-harry?" Sekarang aku sudah berada tepat dihadapannya aku dapat menatap kedua manik hijau yang redup.

"Kau kenapa?" Lelaki yang aku cintai. Mengapa ia jadi seperti ini?!

"Shhh" ia menaruh jari telunjuknya didepan bibirku. Wajahnya mendekat menghapus jarak diantara kita. Otakku menyuruhku untuk mundur menjauh darinya dan mulai mencari keberadaan Niall. Tetapi hatiku berkata lain.

Jari jemaringnya mengelus permukaan bibirku membuat badanku merinding.

"Har..--" ucapan ku terhenti saat ia tiba tiba menndekapku dengan nyaman. Aku membeku ini salah. Tetapi ini terasa benar bagiku.

Aku dapat merasakan degupan jantungnya yang berdetak dengan cepat. Tanganku dengan refleks mengelus punggung lebarnya. Aku mempererat pelukan kami. Tak ingin lepas.

Suasa yang tadinya riuh, musik musik yang terputar dengan volume besar mendadak menjadi sunyi. Hanya ada suara degupan jantung kami berdua yang saling berdetak tak karuan

"Aku mencintaimu Ken. Teramat sangat" ia meringis sambil sesekali tertawa.

Otak ku berhenti bekerja. Tiba tiba oksygen di dekatku menipis. Mengapa aku baru menyadarinya? Aku mencintai nya teramat sangat pula melebihi cintaku pada Niall. Tetapi ini sangat salah. Aku akan bertunangan dengan Niall. Tidak mungkin aku mencintainya pula

Otak dan hatiku saling bertarung apa yang harus dilakukan. Aku bingung. Frustasi tak tau apa yang harus dilakukan

Tiba tiba satu pikiran melintas diotakku "dia sedang mabuk"

Ia pasti takkan mengingat hal apa yang terjadi malam ini.

"Aku mencintai mu juga" cukup lama kata kata itu tertahan dibibirku. Cukup lama aku merahasiakan fakta tersebut bahwa aku mencintainya. Baru kali ini aku dapat berani mengatakannya. Walau cara ini sedikit pengecut. Mengucapkannya saat ia mabuk.

Ia melepas pelukan kita membuat rasa nyaman tersebut berangsur menghilang. Digantikan oleh rasa gugup dikarna kan tatapan matanya

"Kau mencintai ku pula?" Senyumnya merekah. Senyum yang selama ini hilang ntah kemana. Senyuman yang sangat aku sukai.

Tanganku menangkup kedua pipinya sambil sesekali mengelus. Membawa tanganku kearah rambutnya yang sudah mulai memanjang. Sekian lama aku menginginkan merasakan memegang rambut panjang miliknya. Dan saat inilah dapat terwujud.

"Aku sangat mencintaimu" tanganku masih sibuk membelai rambut Harry merapikan helaian helaian rambutnya

Ia mengenggam tanganku yang berada dirambut miliknya setelah itu membawa kearah dadanya. Mendekatkan membuat aku dapat merasaakn detakan jantungnya bagai alunan melodi bagiku

"Aku terlalu pengecut tak Ingin mengakui hal tersebut aku terlaku bodoh"

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri, semuanya hanya butuh waktu"

Ia tersenyum sangat manis. Setelah itu mengecup dahiku dengan sangat lama aku dapat merasakan teksture bibirnya menempel di dahiku. Menghasilkan rasa nyaman tersendiri. Aku memeluk tubuh besar miliknya

Kumohon malam ini saja. Aku dapat bersamanya. Untuk terakhirkalinya.
Dan saat fajar tiba semua akan sirna. Dan tak akan terjadi lagi. Kumohon hanya malam ini saja.

-----
UDAHHAHAHAAH belom selesai kokx gua juga bingung mau gimana soalnya ide cerita gua ngalir gitu loh gua gatau dah ending ny gmana. Tadinya mau sad ending tapi kalian ingin Happy. Jadi mungki 3 atau 5 chap ff ini berakhir:((

40+ votes for next. Please

•DIRECT MESSAGE• [hendall]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang