...
"Apa setiap hari kau hanya akan tidur?"
"Tidakkah kau merasa ini sudah terlalu lama?"
"Kenapa tidak menjawab pertanyaanku? Apa mimpimu terlalu indah sampai-sampai kau berani untuk mengabaikan aku?"
Dan sampai seterusnya dia berbicara tidak akan ada jawaban.
Jika memang bukan waktunya anak itu tidak akan bangun karena sebelum tidur dia sempat mengatakan jam tidurnya selama 7 bulan dan ini masih 3 bulan, masih ada 4 bulan lagi sampai Asahi terbangun namun sepertinya Junkyu tidak sabar menunggu datangnya hari tersebut.
Hanya saja ada hari-hari tertentu Asahi akan bangun, kalau bukan karena sesuatu yang penting berarti dia sedang menginginkan darah Junkyu.
"Heh, baru 3 bulan dia tidur kau sudah mengeluh seperti orang gila bagaimana jika dia meminta 1000 tahun untuk tidur aku yakin kau sudah gila."
"CK, diam aku tidak ingin memukulmu saat ini."
Junkyu berbalik lalu melihat tamu tidak di undangnya ini.
Buat apa dia datang jauh-jauh jika hanya untuk berkata hal tidak bermutu seperti itu?
"Lebih baik kau pulang jika tidak ada kepentingan, aku sibuk jika kau ingin tau."
Pemuda yang satunya terkekeh anak ini benar-benar kasar oh, dia itu jauh lebih tua darinya kenapa tidak ada sopan santunnya sama sekali?
"Tidak kah kamu terlalu kasar Junkyu? Aku bisa beritahu kakak jika kamu semakin kasar semenjak tinggal di sini."
Tatapan sengit penuh permusuhan Junkyu layangkan padanya, emosi yang awalnya tidak setabil menjadi lebih bergejolak setelah kedatangan orang ini.
"Ku peringatkan untuk tidak memancingku Kim Younghoon atau kau akan dapatkan hal yang tidak pernah kau fikirkan selama ini."
Pemuda itu, Younghoon hanya mengangguk paham tapi masih dengan senyum mengejeknya.
Junkyu memang tidak pernah berubah walau ada Asahi di sampingnya dia masih bisa seemosi ini berbeda jika ada Joonseo, Junkyu bisa jadi anak kecil di buatnya.
"Baiklah aku akan mengutarakan maksud dari kedatanganku. Kau pasti tau jika lusa aku akan menikah jadi ku harap kau bisa datang."
"Heh,"
Hanya itu yang Younghoon dapatkan sebagai jawaban.
Namun Younghoon tersenyum tipis dia sebenarnya tidak yakin Junkyu akan datang karena 3000 tahun yang lalupun Junkyu menolak datang karena alasan malas.
Karena tau sifat adik sepupunya seperti itu Younghoon memaklumi dia hanya berharap jika Junkyu mau datang setidaknya sekali karena entah kapan lagi di bisa bertemu dengan Tina jika bukan di tahun ini.
"Aku pergi, setidaknya datang dan hargai aku sebagai kakakmu, aku tau jika acara kecilku ini tidak berharga untukmu namun ku harap kau datang untuk diriku Junkyu."
Kepergian Younghoon membuat Junkyu terdiam, dia melihat secarik kertas undangan pernikahan Younghoon dan istrinya Tina Kim.
Sudah 3 kali dengan ini Younghoon menikahi orang yang sama dan sesabar itu juga dia menunggu pujaan hatinya berenkarnasi.
Junkyu tidak tau apakah dia bisa menikah atau tidak karena selama 23.000 tahun hidup Junkyu belum pernah jatuh cinta.
RALAT, Pernah sekali namun di khianati, heh sebenarnya bukan di khianati tapi karena bukan takdirnya saja.
Junkyu terlalu munafik jika persoalan cinta, setelah merasa di khianati dirinya langsung mengurung diri dan tak pernah mencoba mencari takdirnya.
Mengingat itu Junkyu hanya tersenyum pelik. Wanita itu benar-benar mengerikan karena mampu membuat Junkyu tidak bisa berpaling hingga sekarang.
Kim Dara adalah namanya dan sampai sekarang jika boleh jujur Junkyu masih mengharapkan wanita tersebut walau harus di patahkan jika Hyunsuklah yang mendapatkannya.
CK, jika bukan sahabat atau saudara sendirilah musuh terbesar kita, dan sayangnya Junkyu tidak pernah bisa membenci Hyunsuk mau bagaimanapun mereka adalah orang yang di takdirkan.
Junkyu memang jahat pada orang asing tapi dia tidak akan tega jika merusak sesuatu untuk kesenangan dirinya semata.
Karena kebahagiaan keluarganya lebih penting dari apapun.
Dan selama itu juga Junkyu berhasil menutup perasaannya dalam-dalam tanpa seorangpun tau.
Tok tok tok
Bunyi ketukan pintu berhasil membuat fokus Junkyu kembali pada tempatnya.
Dan hal itu berhasil membuat tamunya mengernyit heran.
"Tidak biasanya kau melamun, ada apa?"
Hanya gelengan pelan yang Jihoon dapatkan sebagai jawaban.
"Aku melihat Younghoon tadi, apa yang dia lakukan disini?"
Junkyu tidak menjawab dengan suaranya tapi malah menggeser sedikit kertas undangan yang ada di mejanya.
Jihoon tidak langsung mengambil tapi setelah melihat nama yang tertera Jihoon cukup terkejut.
"Aku tidak tau jika kakak sepupumu akan secinta itu pada istrinya bahkan dengan sebar menunggu?"
"CK, dia itu gila."
Jihoon tersenyum dia menggeleng pelan mendengar jawaban Junkyu.
"Itu bukan gila adikku, tapi cinta."
"Hahhh terserah kau saja, apa yang membuatmu kemari?"
"Tidak ada, aku dengar kau membawa Junghwan kesini? Kenapa melakukan itu?"
"Dia membuat kesalahan aku hanya memberi dia sedikit hukuman."
"Dengan menyuruhnya menulis 20.000 kata maaf?"
"Itu hal yang mudah."
"Dia bukan kita Junkyu bagaimana jika tubuhnya cocok? Bukankah kau sama saja seperti menyakiti Joonseo?"
Junkyu diam, dia tidak berfikir sampai kesana, tangan itu terlihat mengepal.
Tanpa dirinya sadari Junkyu membuat kesan buruk akan dirinya dan Junghwan, bagaimana jika Joonseo membenci dirinya karena hal ini.
"Kak?"
"Tak apa, dia sedang bersama Yoshi saat ini datang dan temui dia lalu minta maaf. caramu yang kasar karena dia memandang Asahi bukan hal yang seharusnya kamu lakukan dia tidak tau jika Asahi berharga untukmu, setiap orang baru yang datang pasti akan melakukan hal yang sama. dengar Junkyu, Junghwan tidak pernah melakukan hal salah, dia hanya orang baru yang akan tau siapa kita lambat laun jadi aku harap jaga sikapmu agar dia tidak berniat pergi sebelum waktunya tiba."
Perkataan panjang lebar Jihoon di akhiri dengan tepukan pelan di meja.
Jihoon menatap Asahi yang tidur.
"Anak itu akan bangun nanti jam 12 malam, sepertinya ada yang akan dia bicarakan padamu, aku pergi dulu jika ada yang ingin kamu tanya datanglah padaku jangan sungkan."
Kepergian Jihoon kembali membuat Junkyu terdiam dalam lamunannya.
Jika di pikir-pikir semua ucapan Jihoon ada benarnya.
Dan tanpa sebab dia membuat jarak jauh antar dirinya dengan Joonseo (Junghwan)
Dan tanpa fikir Junkyu berlalu pergi dari ruang kerjanya.
Kata maaf sebenarnya tidak cukup untuk semua yang telah dia lakukan namun Junkyu ingin mencoba, yang dia tau Joonseo selalu memaafkan dirinya.
Namun ada hal yang di lupakan Junkyu adalah, Junghwan bukanlah Joonseo dan Joonseo bukanlah Junkyu sebelum umur anak itu tepat 17 tahun.
Dan umur itu akan datang 9 bulan lagi dari sekarang jika hitungannya tepat.
...
Tbc