3

3.4K 102 232
                                    

Solar pun mengunci pintu, Setelah itu.. Dia melepaskan pakaiannya. Terpampang jelas badan atletisnya. Thorn yang melihat itu hanya menganga lebar. Calon-calon keselek nyamuk.

Solar mengeluarkan bau feromonnya sembari menyeringai. Badan Thorn terasa lemas. Pandangan mata Thorn terlihat samar-samar. "Nghhh.." Lenguh Thorn.

Solar menyeringai lebar. Ia langsung mendekati Thorn. "Look at me, honeypie.. Your so cute." Ucap Solar. Sang empu yang terbaring lemas hanya dapat menatap netra abu-abu dihadapannya.

"K-Kau.. K-Kenapa..?" Tanya Thorn dengan terbata-bata karena energinya terkuras padahal tak melakukan apa-apa. "Hmm.. Kenapa yaa?~ Oh iya. Aku tak tau." Jawab Solar sembari tersenyum mengerikan.

'J-Jadi.. Ini yang dimaksud bibi Meru, Ya? S-Sangat menyeramkan..' Batin Thorn. Solar perlahan membuka baju Thorn. Ia menciumi leher Thorn dan menggigitnya. "Akhhn.." Lirih Thorn.

"You sounds amazing, Honeypie." Puji Solar. Solar kembali ke dada Thorn. Ia mencubit puting milik Thorn. "Anhh~" Desah Thorn yang sudah tidak tahan. Ia yang baru menyadari bahwa dirinya baru saja mendesah langsung menutup mulut miliknya sendiri.

"Kenapa berhenti, Honeypie? Suaramu sangat merdu. Aku menyukainya." Ujar Solar. "T-Tidakh akan.. K-Khu biarkanh kau mendengarnyahh.. L-Lagihh.." Ucap Thorn sambil mencoba menahan desahan saat berbicara.

"Kau baru saja mendesah, Honeypie." Ucap Solar lalu melepas celana miliknya dan celana Thorn. Thorn meneguk ludahnya dengan kasar. Mau tau kenapa? Junior milik Solar benar-benar besar.

"K-Kau–hh serius?!" Tanya Thorn yang mulai lesu. "Ya." Jawab Solar dengan santai. Solar mendekati Thorn. Thorn yang melihat itu semakin terpojok. "This night will be amazing." Ujar Solar.

Thorn yang terpojok hanya bisa pasrah sekarang. Solar pun sudah didepan Thorn, Ia memeluk Thorn dan memberikan kissmark pada leher Thorn. Solar langsung menghisap puting milik Thorn dengan kasar.

"Ahhk~ P-Pelanh!!.." Desahan Thorn malah membuat Solar semakin semangat. Solar berhenti menghisap puting Thorn. Terlihat Junior milik Thorn yang dimata Solar itu kecil.

"Ohh.. Lihat itu, Sangat kecil seperti pemiliknya~" Goda Solar. Solar tanpa ba-bi-bu langsung memasukkan 3 jari kedalam hole Thorn. "AKH!! S-Sakittthh..!" Lirih Thorn. Solar langsung melumat bibir mungil milik Thorn.

"Mmmhh.. Nnhhm~" Suara-suara yang semakin menjadi-jadi membuat Solar bertambah semangat. Setelah merasa hole milik Thorn sudah longgar, Solar langsung memasukkan penisnya.

"AHHHH!! Hiks.. Sakitthh ahh~ Ukhhh ahhh..~" Lirihan dan desahan yang tercampur dalam kalimat itu membuat suasana menjadi lebih baik bagi Solar. "Shh. Sorry." Ucap Solar. Ia mengecup kening Thorn.

"Hiks.. Ahh~ Nghh~ Shhhhh..~" Desahan Thorn semakin menjadi-jadi. Solar pun semakin cepat memaju-mundurkan penisnya kedalam hole Thorn. "Ahh~ Eunghh.. P-Perlahanhhh~" Pinta Thorn.

Solar melumat bibir mungil Thorn. Sang empu hanya bisa pasrah. Saat Thorn sudah hampir kehabisan nafas, Thorn pun memukul-mukuli dada Solar. Solar yang mengerti langsung mengakhiri ciuman panas tersebut.

"A-Akhu mau keluarhhhn~" Desah Thorn. "Bersama, Honeypie~" Ujar Solar.

Crot
Crott
Crottt

Mereka klimaks bersama. Tetapi?! Thorn tidak memakai pelumas.. Sedangkan, Solar klimaks didalam hole Thorn! Solar mengecup kening Thorn. "Your cute." Puji Solar. Sedangkan Thorn sudah terlelap karena kelelahan.

Sementara itu..

"Anjing.. Adek gue diapain cuk.." Gumam Blaze menatap horror pintu kamar milik Solar dan Thorn. Komini yang melihat itu langsung menepuk bahu Blaze. "Maaf lancang.. Ada apa, Nyonya Blaze?" Tanya Komini.

Mafia [Solthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang