5

1.9K 81 353
                                    

"Ah.. Sudah petang saja. Aku dan Taufan harus pulang." Ucap Halilintar yang melihat jam tangannya. "Oh, Yasudah kak. Sampai jumpa." Balas Ice. "Sampai jumpa kakak." Ucap Solar. "Babyy, Ayo kita pulang." Ajak Halilintar. "Yah.. Aku pulang ya semua~" Pamit Taufan pada Thorn dan Blaze. "Dadah momny Upann!" Seru Thorn dan Blaze dengan serempak. Sebelum pergi, Taufan mengecup kening Thorn dan Blaze bergantian.

"Dadahh~ Kapan-kapan main lagi yaa!" Seru Taufan lalu berlari kecil kearah Halilintar. Trio Cool merasa cemburu. Halilintar cemburu karena Taufan mengecup kening Thorn dan Blaze, Ice cemburu karena Blaze dikecup oleh Taufan dan Solar cemburu karena Thorn dikecup oleh Taufan. Thorn dan Blaze berjalan kearah suami mereka.

"Kamu anggap dia siapa kamu?" Tanya Solar. "Mommy kedua setelah mommy Gem." Jawab Thorn. Solar mengangguk, "Kamu pernah ngapain aja sama dia?" Tanya Solar lagi. "Main masak-masakan dan.. Apa ya kak Laze?" Balas Thorn. "Dan.. Minum susu dari mommy Upan!" Seru Blaze. Sontak Solar dan Ice menatap horror istri mereka. "D-Dek.. Lari ga sih?" Tanya Blaze pelan. Thorn mengangguk, "1.. 2.. 3!!" Seru Blaze lalu berlari.

"HUWEEEE KAK LAZE!! TUNGGUIN!!" Jerit Thorn. Sedangkan Solar dan Ice? Dengan mudah, Solar menggunakan kekuatannya. "Lompatan cahaya," Ucap Solar dan langsung mencegat mereka berdua. "Panah Ice," Ucap Ice lalu mengarahkannya kearah mereka berdua. Ah- Tidak, Lebih tepatnya kearah Blaze. "LO JAHAT NJINK!" Seru Blaze. "BEBOLA API-" Ucapan Blaze dipotong oleh Thorn.

"Jangan kak, Nguras tenaga." Bisik Thorn. "Luwh pada mau apa emangnya biar ga ngapa-ngapain kita?" Tanya Blaze. "Tunggu. Dari Solar dulu, Sebutin yang lo mau biar ga ngehukum adek gue." Ujar Blaze. "Cium." Balas Solar. Thorn pun mencium sang suami. "Dan.. Lo mau apa?" Tanya Blaze. "Bayi." Jawab Ice. Yang mendengar itu tentunya terkejut, Tak terkecuali Blaze. "Kakak.. Mau punya bayi? Gampang, Tinggal adopsi apa susahnya." Solar buka suara.

"Gue sebenernya mau darah keturunan sendiri, Tapi.. Yaudah." Balas Ice. "Besok aja," Lanjut Ice. Blaze sebenarnya belum siap menjadi ibu. Tetapi agar dia masih diperbolehkan bermain dengan Taufan dan tidak dihukum.

Skip saat sudah pulang..

"Kak Blaze, Nobar anime yuk!" Ajak Thorn. "Tumben ngajakin, Tapi.. Gaslah!!" Balas Blaze. "Wait. Nonton anime apa?" Tanya Blaze. "Hmm.. Jujutsu Kaisen atau Assassination Classroom?" Tanya Thorn balik. "Tentu saja.. Jujutsu Kaisen!" Jawab Blaze dengan semangat. "Gass! Kan di TV ada YouTube, Jadi.. Kita nonton di TV ruang tamu aja." Ujar Blaze. Thorn mengangguk. "Weh.. Ambil cemilan dulu," Ucap Blaze.

"Bibi, Tolong ambilkan cemilan-cemilan Blaze dan Thorn."

Sontak, Thorn dan Blaze menoleh. Itu adalah Ice. "Gue pikir saha njir," Ucap Blaze. "Eh, Kak Upan ngajak video call." Ucap Thorn. Blaze pun menoleh. Thorn pun mengangkat video call tersebut.

"Kalian udah sampai rumah?" Tanya Taufan dari seberang sana. "Udah mom!" Jawab Thorn. "Permisi Nyonya Blaze dan Nyonya Thorn, Ini cemilan-cemilan kalian.." Ucap salah satu maid. "Oh, Letakkan saja di atas meja." Balas Blaze. "Baiklah Nyonya." Ucap maid tersebut lalu meletakkan nampan berisi cemilan-cemilan Blaze dan Thorn diatas meja.

"Eh, Kalian mau nonton anime ya? Kok gak ngajak-ngajak sihh?" Tanya Taufan lagi. "Heheee.. Daripada nonton anime, Gimana kalau.." Blaze menggantung kalimatnya. "Hang-out malem?!" Seru Blaze dengan semangat. Ice yang mendengar itu langsung menoleh kearah Blaze. "SETUJUU!!" Seru Thorn senang.

"Ide bagus! Gimana kalau kita menyelinap keluar?" Ucap Taufan pelan. "Mhm. Kita akan melakukan itu." Balas Thorn. "Tapi.. Masa baju gini doang sih.." Ucap Blaze. "Iya juga.." Balas Thorn. "Kalian ga boleh keluar?" Tanya Taufan. Thorn dan Blaze pun menggeleng. "Yaelah, Yaudah.. Aku yang nyamper. Ku tunggu di bagian belakang mansion ya!" Ujar Taufan. "Yaudah, Tapi hati-hati kak.. Soalnya penjaga mansion ini banyak!" Seru Thorn.

Mafia [Solthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang