4

3K 111 143
                                    

"Hmm.. Heatwave? Ada apa?" Tanya Thorn pada Heatwave, Kucing miliknya. "Meow, Meow meoww?" Tanya Heatwave. "Ah.. Kenko, Ya? Dia sedang ke dokter hewan untuk pemeriksaan." Jawab Thorn. "Meow.. Meow meow meow?" Tanya Heatwave lagi.

"Aku tidak ikut, Karena aku harus menemani kak Solar." Balas Thorn. "Jika tidak.. Ah, Lupakan saja." Tambahnya. Heatwave tidur di paha Thorn. Tanpa disadari, Solar melihat mereka. Rasa cemburu menyerang hatinya. 'Duh.. Kok hati gue rasanya di iris-iris?' Batin Solar.

Ia pun mendekati Thorn, "Pagii sayangg!" Sapa Solar mencoba menahan rasa cemburu didalam hatinya. "Pagi, Mau makan apa?" Tanya Thorn. "Kamu." Jawab Solar enteng. "Hah? Aku kan bukan makanan.." Ucap Thorn bingung. Sedangkan Solar terkekeh pelan.

"Haa.. Lupakan saja, Aku ingin memakan nasi goreng saja." Ujar Solar. "Baiklah, Jaga Heatwave." Ucap Thorn. Solar mengangguk, "Tentu aku akan menjaganya." Balas Solar. Thorn pun pergi ke dapur. Sedangkan Solar? Ia hanya bisa pasrah dengan kucing yang bernama Heatwave itu.

"Hei, Heatwave." Panggil Solar pada Heatwave. "Meow?" Tanya Heatwave. "Aku merasa cemburu ketika melihatmu dekat dengan istri ku.. Aku tau kau itu kucing dan tidak bisa mengerti apa-apa. Tetapi.. Setidaknya aku punya teman untuk curhatan-curhatan hati ku, Bukan?" Jawab Solar.

Tiba-tiba, Kucing itu berubah menjadi seorang manusia berkelamin laki-laki. "Hei, Siapa bilang aku hanya kucing?" Ucap Heatwave. Solar tertawa, "Sudah ku duga. Sungguh, Dari pertama memang sikapmu seperti manusia." Balas Solar. "Sekarang.. Ku harap kau tidak akan mengambil perhatian Thorn dari ku." Tambah Solar.

"Jangan terlalu berharap. Aku menyukainya sejak awal. Dan aku membenci mu." Ucap Heatwave. Solar merasa ingin meluapkan emosinya dan mengeluarkan kekuatannya. Tetapi.. Ia takut banyak yang akan mengetahui itu. "Ck. Kau beruntung kali ini, Heatwave." Ujar Solar.

"Hahaha.. Kau tau dia akan selalu menyayangi ku, Bukan? Jadi jangan terlalu berharap!" Ucap Heatwave. "Makanan si-" Ucapan Thorn terpotong saat Ia melihat Heatwave sebagai manusia. "T-Tuan.. Ini tidak seperti yang kau lihat! Dia mencoba memukulku!" Ujar Heatwave berbohong.

"Semua itu bohong, Aku tau." Sahut seseorang. Tunggu.. Itu adalah Voltra. "V-Voltra? Kau.. Manusia juga?!" Tanya Solar kaget. "Ya. Sejak awal, Memang Heatwave itu egois. Dia tidak pernah mau bekerja sama dengan kami semua." Balas Voltra. "Heee.. Voltra, Kau memberitahu mereka terlalu cepat." Ucap Nightmare.

"Memangnya kenapa, Night?" Tanya Voltra. "Tidak apa, Sayang." Jawab Nightmare. "Woy udah njeng, Gue merasa jomblo." Ucap Blaze yang tiba-tiba muncul kayak setan. "Terus aku apa?" Tanya Ice sambil tersenyum pahit. "Angin." Jawab Blaze.

|Ada yang patah tetapi bukan|
|ranting, Ada yang tajam|
|tetapi bukan pisau.|
|~Author|

"Weh njir, Ceritanya jadi bucin amat nih? Author gimana sih," Ucap Heatwave. "Bacot gelombang panas." Balas author. Bek tu de stori :>

"Hahh.. Nampaknya kau ingin kena, Heatwave." Ucap Solar sambil tersenyum. "Jangan sok kuat." Balas Heatwave. "Cukup!" Sahut Thorn. "Jangan bertengkar!" Lanjut Thorn. Solar langsung memeluk Thorn. "Sorry, Honeypie." Bisik Solar.

"Gapapa." Balas Thorn. "And.. Ingatkan bahwa kau akan bermain dengan ku?" Tanya Solar sambil menyeringai. Yang mendengar itu hanya bergidik ngeri. "Yo wat de fak? Lar, Lo gak kasian sama adek gue? Baru kapan dia bisa jalan, Udah mau di gempur lagi aja," Ucap Blaze.

"Hah.. Jadi.. Adik ipar ku sudah tidak perjaka?!" Tanya Ice kaget. Blaze mengangguk, "Ho'oh, Mana aku saksi yang denger!" Lanjut Blaze. Sementara para kucing jadi-jadian? Mereka sudah author kick dari story. "Loh? Kok pada ilang?" Tanya Solar bingung. "Iya juga ya.. Pada kemana coba?" Gumam Thorn.

Mafia [Solthorn]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang