•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•☾ 𝐆𝐑𝐀𝐍𝐓𝐇𝐀 ☽•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•
Dunia ini memang aneh, kita tidak tahu semua isi dari dunia. Entah itu seluk beluk sejarahnya, ataupun keberadaan makhluk aneh yang hidup berdampingan dengan manusia. Ada yang mengatakan makhluk mitologi itu nyata. Sebagian mengatakan, itu hanya fiksi semata.
Lalu bagaimana jika ada manusia dengan sihir di dalamnya?.
.
.1%
Dalam satu kerajaan, pasti ada yang namanya Raja dan Ratu. Pangeran dan Putri. Para petinggi dan para anggota. Para prajurit dan juga para dayang. Salah satunya di Kerajaan sihir ini.
" ABHIKARA "
TIME PAST!!
(25 tahun yang lalu, ketika Eka masih berusia 10 tahun. Eka dan adik-adiknya memiliki beda 2 tahun di masing-masing adik. Dimana pada saat itu, Daksa masih 8 tahun dan Danendra masih 6 tahun.)
"Kakak! Kau mau kemana?" tanya si Bungsu Bayanaka yang sedang berdiri di samping pohon palem berukuran lumayan tinggi. Kini para putra Bayanaka sedang berjalan-jalan di hutan 𝐂𝐚𝐤𝐫𝐚𝐝𝐡𝐚𝐧𝐚 yang lumayan gelap dan rimbun pepohonan.
Si Kakak yang ditanya, yaitu Eka tidak menjawab pertanyaan adik bungsunya. Merasa dirinya diacuhkan, si bungsu menjadi kesal dan berlari menuju arah kakaknya. Dia menerjang kakaknya dari belakang dan memeluk punggung si kakak. Bergelayutan memaksa di gendong.
"Apa-apan kau ini? " putra sulung Bayanaka itu mengerang tidak suka dengan tingkah adik bungsunya. Dia terus meronta tidak ingin dipeluk dan menggendong si adik.
Di lain sisi, adiknya yang lain yaitu putra kedua tengah duduk di atas pohon dan memperhatikan keduanya.
"Hei, kalian bermain tapi tidak mengajakku!" seru Daksa."Kau jangan ikut-ikutan ah! Badanmu besar seperti kingkong soalnya, Haha!" tawa renyah Danendra menguar diudara, dia puas menghina kakak keduanya itu.
"Yak! Dasar adik tidak tahu diuntung kau!"
Dengan sekali lompat, Daksa lalu memeluk Eka dari depan. Mereka berdua berebut Kakak sulung sekarang.Eka yang terhimpit perlahan menjadi kesal sekarang, dengan sekali hentakan kaki kedua adik nakalnya itu terpental seketika. Daksa memental ke arah depan, Danendra ke arah belakang.
Melihat kedua adiknya tersungkur, Eka hanya menatap keduanya bergantian lalu kembali berjalan menuju tengah hutan yang terlihat gelap.
Kedua adik nakal itu perlahan bangkit dan melihat kepergian Kakak mereka menuju kegelapan hutan. Sedikit terkejut karena belum pernah sekali pun mereka masuk kesana. Ayah mereka, yaitu Raja Badhira melarang keras Putra-putranya untuk masuk ke sana. Ayah mereka berkata, akan sangat berbahaya jika mereka masuk ke dalam kegelapan itu dan sesuatu akan muncul dari dalam sana.
"Daksa, apakah kita harus menyusul Kak Eka?" tanya Danendra yang sekarang tengah terduduk di tanah.
"Aku juga Kakak mu bodoh! Panggil aku kakak!" dengan rasa kesal, Daksa berdiri dan mejitak jidat adik kecilnya. Tidak sopan sekali, jika kakak pertama di panggil Kakak ehh kakak kedua hanya di panggil nama. Daksa mengiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRANTHA
FantasyCerita ini diambil dari karangan dan khayalan nyata penulis, tidak ada unsur mengcopy atau menyalin⚠️⚠️ Dunia adalah tempat untuk berpijak, manusia adalah salah satu makhluk yang menghidupinya. Namun, jika manusia adalah salah satu sudah pasti ada m...