•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•☾ 𝐆𝐑𝐀𝐍𝐓𝐇𝐀 ☽•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•
𝟏𝟔%
Greesa masih terlelap dalam tidurnya, malam sudah mulai memunculkan wujudnya yang menenangkan. Perlahan mata cantik itu terbuka untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke iris indah tersebut.
"Aku ada dimana?" Greesa mengucek matanya dengan lucu. Ia tidak sadar bahwa ada seorang lelaki yang dari tadi memperhatikan dirinya.
"Jangan di kucek, Greesa. Nanti perih matanya." suara bariton yang terdengar di kuping Greesa membuatnya terkejut, ia menoleh dan mendapati Daksa yang sedang memandanginya.
"D-daksa?" Greesa segera duduk sembari menundukkan kepalanya.
"Ya? Aku Daksa, mengapa kau menunduk?"
Greesa menggelengkan kepalanya seraya meremat jemarinya sendiri. Dia masih takut kepada lelaki di sisiNya itu.
Peka akan keadaan, Daksa kini merebahkan dirinya sembari menaruh kepalanya di atas paha Greesa. Memandangi wajah cantik Greesa dari bawah.
"Maafkan aku ya, Greesa? Tadi siang aku menyentak mu, aku keterlaluan." Daksa cemberut berusaha so' imut.
Greesa berkedip-kedip, dia bingung. Diangkatnya pandangannya sendiri dan ditolehkan ke kanan dan kiri mencari keberadaan Mega.
"Dia tidak ada, Greesa."
Kini pandangan Greesa melihat ke arah Daksa, meminta penjelasan akan pertanyaan tak terkatakannya.
"Kemana?""Dia sudah pulang ke tempatnya, tenang saja dia tidak akan mengganggumu lagi. Aku tahu kau tidak bersalah, aku melihat semuanya. Kumohon jangan jadi orang asing untukku ya, Greesa?" pinta Daksa.
"Tapi, dia menyukai Daksa. Greesa tidak boleh terlalu dekat dengan Daksa seperti ini." Greesa memegang kepala Daksa dengan lembut, meminta kepala Daksa untuk pindah tempat (maksudnya tidak menjadikan pahanya sebagai bantal).
"Dia tidak akan kembali, lagi pun Daksa sudah memiliki seorang istri. Iya kan istriku?" tolak Daksa sembari tetap mempertahankan bantalannya.
"Hah?" bingung Greesa.
"Istrikuuuu." gemas Daksa.
"Hah?" bingung Greesa lagi.
Daksa kini merubah posisinya menjadi duduk, dia tangkup pipi Greesa.
"Ish, ini istri Daksa." tatap Daksa kepada Greesa."H-hah?"
Daksa tersenyum maklum, kemudian memeluk Greesa dengan erat. Dia membisikkan sesuatu yang dapat Greesa dengar.
"Daksa suka Greesa, jangan jauhi Daksa ya."Setelah mengucapkan hal tadi, kini Daksa terlelap di pelukan Greesa. Dirinya lelah setelah membantu di rumah jaga dan membersihkan pertanian. Dia belum beristirahat barang sebentar pun.
Greesa mengerjabkan matanya sembari mengusap kepala Daksa.
"Greesa juga suka Daksa."Daksa tersenyum, ia melepaskan pelukannya dan beralih menatap gadis di depannya ini.
"Yeeeyyy, artinya rasa cinta Daksa berbalas bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GRANTHA
FantasyCerita ini diambil dari karangan dan khayalan nyata penulis, tidak ada unsur mengcopy atau menyalin⚠️⚠️ Dunia adalah tempat untuk berpijak, manusia adalah salah satu makhluk yang menghidupinya. Namun, jika manusia adalah salah satu sudah pasti ada m...