IV

7 1 0
                                    

•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•☾ 𝐆𝐑𝐀𝐍𝐓𝐇𝐀 ☽•:•.•:•.•:•:•:•:•:•:•:•

KEJUJURAN ITU PENTING, TETAPI BERLOGIKA LAH DALAM BERKATA JUJUR.

4%

Nawasena, Halalena, Greesa dan Naladhipa kini sedang menggotong seikat rusa jantan besar yang tadi malam di buru oleh Sena. Mereka bersenandung sembari memikul rusa itu.

"Kira-kira, kita akan mendapatkan berapa koin emas ya?" Hala memulai perbincangan kali ini, dia berjalan di paling depan.

"Ku kira 10? 20?" Nala yang berada di paling belakang berseru dengan antusias.

Mendengar seruan dari Nala, mereka bertiga terkekeh bersamaan. Mereka biasanya hanya akan menjual ubi kayu atau tomat ke pasar. Tapi sekarang mereka akan menjual daging rusa utuh beserta tanduknya.

"Ah iya, ku serahkan si rusa ini kepada kalian ya. Aku akan kembali lagi nanti." Sena keluar dari menggotong rusa itu dan berlari menjauhi mereka.

"Dasar anak itu, mau kemana ya dia?" tanya Hala.

"Sudah biarkan saja, dia kemarin yang membawa rusa ini pulang sendirian. Sekarang kita hanya perlu menjualnya saja. Biarkan dia bermain." jawab Greesa se adanya.

Mendengar ucapan yang paling tua, Hala mengangguk dan menurut. Mereka pergi ke pasar yang penuh lumpur dan bau, kata Rayees begitu.

Sebelum kesana, mereka akan melewati pemukiman warga di dekat bukit kecil terlebih dahulu. Golongan ketua dan kepala desa hidup disini. Hanya orang-orang yang punya jabatan yang bisa tinggal disini.

Ketika melewati jalan setapak ini biasanya mereka akan diganggu oleh kerumunan lelaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika melewati jalan setapak ini biasanya mereka akan diganggu oleh kerumunan lelaki. Dan yang biasa mengusir para lelaki kurang belaian itu adalah Hala dan Sena.

Tapi entah mengapa, hari ini Desa terasa sepi. Sena juga pergi entah kemana.
"Ada yang aneh, penduduk desa kemana?" Nala yang berjalan paling belakang sedikit merasa was-was.

Hala yang peka akan hal tersebut, dengan sigap mengganti posisi jalan. Menjadi dirinya yang di belakang, Greesa di depan dan Nala di tengah.

"Loh, La?.. "

"Jangan panggil diriku Lala, ishh menggelikan. Lebih baik Hala saja. Aku tahu, kau takut bukan Nala?"

"Hehe.. Iya.. " jawab Nala dengan cengirannya.

"Sudah, kita akan baik-baik saja." lanjut Hala yang kemudian mereka berjalan kembali sembari menelisik seisi desa yang seperti desa mati ini.

GRANTHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang