drugs.

851 88 2
                                    

🎧: Sex, Drugs, Etc. by Beach Weather.
<dengarkan selagi membaca>

Tring!

“Selamat datang- oh? Liz noona? Noona kemari lagi?”

“Eyy zekha, emang kenapa kalau aku kemari? Tidak boleh, huh?”

Sang pria yang diketahui dengan nama zekha itu hanya terkekeh tipis, namun sangat manis, manis sekali.

“Baiklah, aku salah. Jadi noona mau cari apa? Aku baru saja membuat cangkir terbaru, Noona mau lihat?”

“Wah benarkah? Apakah boleh aku melihatnya?” wajah teduh bak peri itu berseri, membuat seluruh dunia lebih terang dua kali lipat rasanya, sangat cantik.

“Tentu, tapi aku belum membawanya kemari. Karena aku ingin Noona menilainya dahulu”

“Aneh sekali, aku tidak pandai dalam menilai, zekha. Aku bukan orang yang tepat” Liz, gadis itu mengibaskan tangannya pelan.

“Aku yakin Noona orang yang tepat. Jadi bagaimana, mau kan?”

Liz terdiam sejenak, ia memandang zekha yang masih tersenyum. Senyuman yang berbeda.

“Dimana?” Liz bertanya spontan, belum mengalihkan pandangannya sama sekali.

“Rumah ku” Zekha menjawab dengan cepat. Senyumannya masih terpampang manis di depan Liz.

Tersadar dengan apa yang terjadi, Liz sedikit gugup karena ia merasa senyuman zekha seolah menggodanya.

“Eung, kalau begitu kabari aku kalau tokomu sudah tutup ya? Aku akan ke rumah mu nanti”

Zekha mengangguk pelan mulai fokus kepada pekerjaannya. Mengambil sedikit tanah liat di sampingnya, ia pun membasahi tangan terlebih dahulu, kemudian dengan terampil ia menyulap tanah liat itu menjadi sebuah teko yang cantik.

“Aku jadi ingin belajar membuat itu juga, tapi sangat susah”

Zekha menoleh ke belakang, lalu tersenyum. “Noona masih disini? Ku kira sudah pulang”

“Tadinya sih begitu, tapi aku ingin melihatmu mengerjakan itu”

Zekha mengangkat teko yang masih basah itu ke tepi, kakinya bergerak untuk membasuh tangannya. Tak lama kemudian ia kembali ke hadapan Liz sembari mengelap tangannya yang masih basah itu.

“Noona mau ku ajari juga?”

“Aku? No, no, no. Aku payah sekali, tahu!”

“Tidak ada salahnya mencoba lagi, bukan? Beda guru beda hasil. Kalau begitu, aku tutup sekarang saja. Hari ini kita akan sibuk sekali” zekha sedikit berbisik di kalimat terakhirnya, lalu beralih untuk bersiap-siap.

Liz berkedip cepat, dengan sedikit kesadaran yang tersisa, ia membantu zekha untuk membereskan barang-barang disana.

★★★

“Silahkan masuk, noona” zekha membuka lebar pintu rumahnya, tidak besar namun juga tidak bisa dibilang kecil. 

Rumah zekha di dominasi dengan warna abu dan hitam, bahkan penerangan di setiap sudut pun tidak terlalu terang. Liz bergerak lambat, entah kenapa ia memiliki perasaan yang berbeda.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE MAZE [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang