𐔟ֺ 𝐃ᦒc𝐭ᦒr

2.2K 219 14
                                    

sudah hampir 5 menit pelukan itu terjadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sudah hampir 5 menit pelukan itu terjadi. Jaden mencoba untuk meraih kesadarannya, tapi ia juga bingung ingin melepaskan pelukan ini apa tidak.

"ehm, maaf.." bersyukurlah Jaden, lilie dengan cepat melepaskan pelukannya dan ingin duduk.

duk

"awh-" keduanya meringis sembari mengelus kening mereka yang bertabrakan.

lilie terlalu gugup sehingga tak menyadari bahwa Jaden masih menindihnya tadi, walaupun gadis itu sudah melepaskan pelukannya.

"sorry... saya- ehm.." lilie bingung harus bilang apa, maka dengan cepat ia beranjak turun dari ranjang milik jaden.

baru saja berdiri, lilie merasa dunia berputar, astaga pening sekali rasanya.

"duduk dulu disini." Jaden menarik bahu gadis itu dan mendudukkannya di tepi ranjang.

lilie bingung? dirinya mau diapakan?

Jaden membawa handuk yang sudah di basahi dengan air hangat. dengan perlahan ia mengusap wajah lilie.

lilie malu tentunya, Jaden dan lilie itu tak pernah saling mengenal satu sama lain, dan tiba-tiba saja Jaden... ya.. tau lah.

Jaden yang melihat lilie menghindar dari tatapannya itu pun terkekeh pelan. lucu juga bu dokter satu ini.

"malu?" tanya Jaden pelan.

lilie yang tak tahan pun semakin menundukkan wajahnya. astagaa ini lah salah satu kelemahan lilie! paling tidak bisa ditatap dan ditanya!

"saya bertanya bu dokter" melihat lilie yang hanya diam membuat Jaden ingin sekali menjahili gadis itu.

"astaga, waja anda memerah. apakah saya perlu menjadi pak dokter untuk bu dokter hari ini?"

"s-sudah.. saya mau pulang" lirih lilie.

"pulang? dengan keadaan seperti ini?"

lilie melihat tubuhnya, emangnya ada yang salah?

"tidak, tidak ada yang salah. anda sangat cantik... sangat. cantik." Jaden menatap mata lilie intens.

sudah cukup. lilie sudah tidak kuat lagi.

"maaf tuan Jaden, sepertinya anda sudah sangat sehat. kalau begitu saya pamit undur diri, dan peralatan ini bisa untuk anda saja. permisi" lilie mendorong bahu Jaden pelan dan berjalan menuju pintu kamar jaden.

'sial, pintunya memakai sidik jari.'

"heum? tidak jadi pulang, nona?" Jaden berdiri, dengan tangan yang dimasukkan ke saku celananya.

"tuan, saya ingin pulang dan istirahat. tolong pengertiannya" tegas lilie.

"pengertian? kamu bisa istirahat disini, daritadi juga begitu, kan?" tanya Jaden santai.

LOVE MAZE [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang