Disebuah jalan besar terlihat mobil ferarri merah melaju dengan kencangnya ditengah jalan raya yang basah dan licin. Benar saat ini hujan tengah mendera seluruh wilayah di kota Seoul. Didalam mobil terlihat sepasang kekasih sedang beradu argument.
" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya.
" Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu
"Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau jangan seperti ini, jebal ...." Mohon gadis sambil menatap kekasihnya yang masih saja terdiam dan terfokus pada jalanan. Tak ada jawaban hanya ada kecepatan mobil yang bertambah. Gadis itu menolehkan kepalanya kearah depan sejenak lalu kembali menatap tak percaya kepada pria muda itu.
"Kenapa... Kenapa kau melakukan ini Jimin-a? KENAPA!" Kali ini gadis itu sudah kehilangan control atas emosinya. Lagi-lagi kecepatan mobil tercepat itu bertambah bahkan jarum speedometer hampir menyentuh angka 240 km/h.
"PARK JIMIN!" mendengar teriakan gadisnya itu, akhirnya Jimin menghentikan laju mobil dengan mendadak hingga bagian belakang mobil berputar 90 derajat, akibat ban mobil tak dapat menahan licinnya jalan. Sekarang posisi mobil benar-benar berada ditengah jalan. Sang gadis itu terlihat sangat shock dengan apa yang dilakukan oleh kekasihnya itu. Sedangkan Jimin keluar dari mobil lalu membanting pintu dengan kasarnya. Terlihat dari dalam mobil, Jimin mengusap wajahnya dengan tangannya gusar. Sedangkan gadis itu hanya bisa menangis sejadi-jadinya didalam mobil.
Tanpa disadari oleh Jimin sebuah truck trailer melaju dengan kencangnya dari arah yang berlawanan. Hanya tinggal menghitung sepersekian detik, truck Trailer itu menghujam tepat di mobil yang dikendarai Jimin tadi. Mobil itu pun terpental jauh dan jatuh dengan kondisi terbalik bersamaan dengan kekasihnya yang berada di dalam mobil. Sedangkan truck trailer tersebut juga mengalami kondisi yang sama.
" JUNG YONG YOO " teriak Jimin sambil berlari menghampiri mobil yang didalamnya berada kekasihnya itu. Terlihat darah mengalir dan membanjiri jalanan bersama air yang turun dari sela-sela awan hitam itu.
Dari balik mobil yang hancur tersebut terlihat gadis itu, Young Yoo tergeletak diaspal dengan sebagian tubuh bagian belakangnya terjepit oleh mobil. Jimin yang sekarang berada tepat didekat Yong Yoo langsung menarik tubuh Yong Yoo kedalam pelukannya.
"Jebal ttonagajima, Yong Yoo-ah, Jebal..." teriak Jimin di tengah-tengah hujan deras.
~
Suara derap langkah kaki yang terburu-buru diikuti bunyi roda yang bergesekkan dengan lantai keramik terdengar jelas di lorong rumah sakit yang sepi itu. Banyak petugas medis yang tiba-tiba sibuk menyiapkan ruangan untuk seorang pasien gawat darurat yang baru saja tiba. Diantara petugas medis itu terdapat Jimin dengan keadaan yang memprihatinkan. Bajunya penuh dengan noda darah Yong Yoo. Langkah kakinya mengikuti kemana arah Brankar dorong pasien yang membawa Yong Yoo.
"Maaf tuan, anda tidak boleh masuk" Kata seorang dokter ketika Jimin ingin ikut masuk kedalam ruang gawat darurat tersebut.
"Tapi uisa..." Ucapan Jimin terpotong ketika pintu didepannya langsung tertutup begitu saja ketika uisa itu membungkuk singkat kepadanya.
Perlahan Jimin merosotkan tubuhnya semua kejadian ini membuat seluruh syarafnya lumpuh. Karenanya yang sedang emosi seorang gadis yang sangat amat ia cintai sedang bertaruh nyawa di dalam ruang gawat darurat. Karena ia yang bodoh, karena ia yang terlalu ingin memiliki gadis itu, karena ia...
"PARK JIMIN! APA YANG KAU LAKUKAN PADA PUTRI KU!" Suara itu menggelegar ketika seorang pria melihat Jimin yang menangis terduduk didepan ruang gawat darurat. Jimin mendongak dan segera berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...