Kini didepan altar pernikahan terlihat sepasang pengantin yang sedang melakukan janji suci pernikahan dihadapan ratusan pasang mata.
Suasana seketika riuh saat janji suci tersebut selesai mereka kumandangkan. Tepuk tangan mengiringi pernikahan mereka. Wajah mereka pun terlihat berseri-seri.
"Cium. Cium. Cium" seru seluruh undangan.
Pasangan pengantin itupun terlihat begitu malu-malu. Mereka kini sudah berhadapan saling menatap satu sama lain. Sang pengantin pria mendekatkan wajahnya. Mengurangi jarak diantara mereka.
Hingga bibir mereka saling bertemu. Melumat sebentar sebelum seseorang menarik gaun pengantin wanitanya. Mereka menyudahi ciuman mereka dan menatap kearah bocah laki-laki kecil yang menarik gaun pengantin itu.
"Hey kau, bocah kecil" sang pengantin pria menunduk dan menggendong bocah laki-laki itu.
"Chukkae Samchun" ujar anak laki-laki itu sambil memasang senyum selebarnya hingga matanya hanya membentuk sebuah garis lurus
"Gomawoo..." ujar Jimin sang pengantin prianya sambil menurunkan bocah cilik bernama Kim Taeoh itu saat bergerak gerak beringsut minta diturunkan.
Sedangkan Yong Yoo tersenyum melihat kelakuan keponakannya itu. Sekarang Kim Taeoh dengan langkah kecilnya berlari menuju ayah dan ibunya. Kim Seokjin dan Sung Hyun Wook. Taeoh juga kini sudah berada dipangkuan ayahnya. Kim Seokjin.
Ya, Seokjin dan Hyun Wook sudah menikah terlebih dahulu dibandingkan dengan Jimin dan Yong Yoo. Bahkan mereka sudah dikaruniai anak laki-laki yang begitu pintar dan juga jahil. Anak yang selalu mengganggu kebersamaan Yong Yoo dan Jimin.
Melihat gerak gerik anak laki-laki itu membuat hati Jimin tergelitik.
"Kau ingin punya bayi berapa, Yong ?"
Yong Yoo sontak menoleh."Aku tidak berfikir sampai kesana, Jim" ujar Yong Yoo.
"Ayolah... jangan malu-malu lagipula kita kan sudah resmi menikah. Apa salahnya jika...aaaa" Yong Yoo mencubit perut Jimin.
"Dasar mesum" cibir Yong Yoo.
"Bahkan aku sudah memikirkan bagaimana kita melakukannya malam ini" bisik Jimin sontak membuat Yong Yoo membelalakan matanya.
"Yakh" seru Yong Yoo.
Sedangkan Jimin hanya tertawa melihat tingkah wanita yang sekarang resmi menjadi istrinya itu.
"Hei.. hei.. hei.. kalian ini pasangan baru tapi sudah bertengkar" tegur Hyun Wook yang kini telah berdiri disamping mereka.
"Itu semua karenanya, dia benar-benar mesum" ujar Yong Yoo menyalahkan Jimin.
"Mesum kenapa?" Tanya Jin sambil menggendong Taeoh.
"Itu lho, Hyung. Biasa. Malam pertama" ayolah Mengapa jimin sefrontal itu.
Yong Yoo hanya bisa menyembunyikan rasa malunya. Dosa apa ia, sampai-sampai mendapatkan suami seperti Jimin.
Hyun Wook dan Seokjin tertawa terbahak-bahak. Oh ayolah itu bukanlah lelucon, pikir Yong Yoo.
"Coba tanyakan, apa malam itu sakit atau tidak pada Hyun Wook" ujar Jimin ringan.
Yong Yoo menatap Hyun Wook penuh makna. Merasa terintimidasi Hyun Wook hanya memasang wajah masam.
"Hah... haruskah kalian membahas itu sekarang" Hyun Wook mencoba menghentikan pembicaraan panas itu.
"Ayolah jangan malu, Hyun" goda Jimin.
"Tentu saja nikmat meskipun diawal Hyun Wook merasa sedikit sakit" kini Jin angkat bicara.
Seketika wajah Hyun Wook memerah. Ia benar-benar malu.
"Yakh hentikan kalian semua. Kalian mencoba mempengaruhi pikiran putraku, eoh?" Hyun Wook terlihat kesal, dengan gerak cepat Hyun Wook mengambil alih Taeoh dan membawa putranya itu menjauh.
"Wah dia benar-benar malu, Hyung" ujar Jimin.
Sedangkan Yong Yoo hanya terdiam dengan semburat merah diwajahnya.
----
Acara pernikahan pun telah selesai, kini Yong Yoo dan Jimin sudah berada diapartemen mereka berdua. Mereka benar-benar merasa begitu letih setelah begitu banyaknya menyambut para undangan yang berhadir
Yong Yoo berdiri dibalkon apartemen mereka, memandang kearah pemandangan kota Seoul. Tanpa memperdulikan angin dingin menerpa kulitnya.
"Udara diluar dingin, Yong" tegur Jimin yang kini memeluk Yong Yoo dari belakang.
Yong Yoo hanya tersenyum menanggapinya.
"Tidak, Jim. Aku hanya ingin menikmati pemandangan ini"
Jimin semakin mengeratkan pelukannya lalu berbisik.
Aku mencintaimu lebih dari apapun didalam diriku, Yong. Aku membutuhkanmu disisiku. Aku tidak akan melepaskanmu sampai kapanpun.
The end
haha akhirnya tamat... maaf keun jika kurang menarik tapi tolong dihargai ya.... jangan lupa vote dan berikan komentar yang sebanyak-banyaknya.. juseyo
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...