Ruangan itu di dominasi oleh hawa dingin yang semakin dingin di karena kan musim dingin yang semakin dekat. Di ruangan yang di penuhi oleh aura kekuasaan yang sangat kental terdapat tiga orang laki-laki tengah duduk di tengah-tengah ruangan itu. Di sana ada Park Jimin yang duduk bersebelahan dengan Kim Seok Jin sedangkan di hadapan mereka duduk Jung abeoji.
Sudah 5 menit mereka duduk diam seperti ini.
"Maafkan aku ahjussi karena membantah larangan mu"
Hingga akhirnya Jimin memutuskan untuk merusak suasana sunyi mencekam tersebut.
"Tapi, aku takkan menyesal telah melakukannya" sambung Jimin sambil menatap Jung abeoji dengan tatapan bersungguh-sungguh.
Jung abeoji tetap diam sambil membalas tatapan Jimin dengan heran.
"Karena dengan membantah larangan mu itu aku dapat merawat Yong Yoo dengan diam-diam"
"Dan kau berfikir aku akan merubah keputusan ku setelah mendengar apa yang kau katakan tadi?" Tanya Jung abeoji dengan sarkasme membuat Jimin bungkam sedangkan Jin menghela nafas beratnya.
"Tak bisakah abeoji memberikan kesempatan kepadanya?" Akhirnya Jin angkat bicara sambil menatap penuh harap ke arah Jung abeoji
Jung abeoji menaikkan sebelah alisnya menatap Jin bingung sekaligus heran.
"Apa maksud omong kosong mu itu Jin-ah? Kau itu bodoh apa bagaimana sehingga memberikan kesempatan kepada lelaki lain untuk terus berada di samping tunangannya"
Jin terdiam meskipun telah lama mengenal Jung abeoji dengan semua kata-kata pedas nya yang tak pernah beliau fikirkan untuk memperhalusnya dari dahulu tapi tetap saja Jin serasa tidak siap jika berhadapan dengan Jung abeoji seperti ini.
"Aku memang bodoh abeoji. Aku memang bodoh karena obsesi ku yang berlebihan terdapat Yong Yoo hingga semua berakhir seperti ini. Dan sekarang Yong Yoo telah sadar…"
"Maka dari itu aku memutuskan untuk mundur dan membatalkan pertunangan ini abeoji. Karena sekeras apapun yang ku lakukan agar membuat Yong Yoo menjadi milikku. Aku takkan bisa membuat itu menjadi nyata. Karena hati Yong Yoo telah ia berikan sepenuhnya kepada Jimin"
Beban di dalam hatinya terasa semakin berkurang. Kini hatinya berkurang.
"Jadi ku mohon abeoji berilah mereka kesempatan" Ucap Jin dengan nada memohon yang sangat kentara.
Hening kembali menghampiri mereka hingga beberapa detik kemudian terdengar suara tawa Jung abeoji.
Diam-diam Jin bertukar padang dengan Jimin. Dan mereka berdua bertanya-tanya dal hati
"Menurut mu apakah aku harus mempercayai anak dari seorang musuh ku?" Tanya Jung abeoji dengan dinginnya
Sontak membuat Jimin terkejut dan Jin yang terdiam di tempatnya
"Anak dari seorang musuh ku? Ma-maksud ahjussi keluarga ku adalah musuh anda?" Tanya Jimin dengan terbata-bata. Jung ahjussi menganggukkan kepalanya dengan santai.
"Benar. Park Jimyeon adalah musuh ku"
---
Tidak berbanding jauh dengan awal berkumpulnya Jimin, Jin dan Jung ahjussi di tempat pertemuan yang -dipinjam dengan mudahnya oleh Jung abeoji- ada di rumah sakit ini.
Jungkook dan Hyun Wook duduk saling berhadapan di cafeteria yang berada di lantai dasar bagian belakang rumah sakit ini.
Jungkook terus menatap intens ke arah Hyun Wook yang tak kunjung di balas oleh objek tatapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...