2

319 46 2
                                    

Setahun kemudian...


"Annyeonghaseyo uisa-nim"

"Annyeong Jin-ah. Ingin menjenguk Yong Yoo?" Tanya Dokter yang telah selesai mengecek perkembangan Yong Yoo.

"Tentu uisa. Apa ada perkembangan dari Yong Yoo?" Tanya Jin sambil mengganti bunga mawar putih yang mulai layu di meja kecil dekat dengan ranjang pasien yang ditiduri Yong Yoo.

Dokter itu tersenyum melihat Jin kemudian menghela nafas panjang "Masih sama seperti yang kau tau. Semua organnya sudah kembali normal dari beberapa bulan yang lalu. Tetapi Yong Yoo masih saja koma. Dan kemungkinan Yong Yoo masih koma adalah keinginan dia sendiri" Jelas Dokter tersebut.

Jin terdiam kemudian menatap Yong Yoo miris.

"Apa yang bisa kita lakukan agar Yong Yoo bangun?"

Dokter itu kembali menghela nafas "Tidak ada yang bisa kita lakukan Jin-ah. Kita hanya bisa menunggu keajaiban. Baiklah aku permisi ingin mengecek pasien lain"

Jin membungkuk singkat kepada dokter tersebut. Dokter tersebut tersenyum kemudian menepuk bahu Jin dan pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Perlahan Jin duduk disamping Yong Yoo terbaring. Dipandanginya wajah Yong Yoo dengan miris dengan pelan jarinya menelusuri bentuk wajah gadis yang masih setia tertidur itu.

"Yong Yoo-ah kenapa kau lebih senang tidur daripada melihat keindahan dunia?" Ucap Jin sambil mengelus pipi Yong Yoo lembut.

"Cepat sadarlah Yong Yoo-ah. Jika kau sadar aku berjanji akan menemanimu menikmati indahnya dunia ini"

Gadis itu tetap tertidur dengan damainya.

"Yong Yoo-ah sebegitu terlukanya kah kau ketika kau tau telah dijodohkan dengan ku sehingga kau tak mau bangun dari koma mu?"

"Yong Yoo-ah sebegitu cintanya kah kau dengan Park Jimin?" Entah bagaimana caranya mata Jin mulai diselimuti oleh selaput tipis.

"Yong Yoo-ah sebegitu butanya kah kau hingga tak menyadari ada aku yang begitu mencintaimu selain Park Jimin?"

"Yong Yoo-ah..." Dengan sialan air mata telah berkumpul di pelupuk mata Jin.

"Apa kau tidak ingat padaku Yong Yoo-ah?"

"A-atau semudah itukah kau melupakanku Yong?" Kali ini dengan sialan air mata itu keluar dengan derasnya dari mata Jin. Seumur hidupnya hanya kali ini Jin menangis dengan begitu menyedihkannya seperti sekarang hanya karna seorang gadis bernama Yong Yoo.

~

"Annyeong!"

Hyun Wook menatap kearah pintu kamar inapnya yang kini telah dibuka oleh seorang pria muda yang sedang tersenyum lebar sehingga matanya tidak terlihat lagi.

"Annyeong Hyung Min-ah! Apa kau membawa sesuatu untukku makan?"

Hyung Min –pria muda tadi- memberengut sebal

"Apa aku harus selalu membawa makanan ketika menjengukmu eoh?"

Hyun Wook mengangguk dengan tegas "Tentu. Karna kau pasti tau jika aku sangat bosan dengan makanan dari rumah sakit" Ucap Hyun Wook ringan. Hyung Min berjalan mendekati Hyun Wook masih memberengut di letakkannya sebuah kantung plastic yang berisi makanan dimeja kecil didekat Hyun Wook.

"Igo, aku membawakan mu tteobeokki kesukaanmu" Ucapnya sambil mendudukkan dirinya di sofa yang ada dikamar Hyun Wook.

"Jinjja? Aigo neomu gomayo Hyung Min-a" Ucap Hyun Wook ceria dan segera mengambil mangkuk dan sendok untuk ttebeokkinya. Hyun Wook hanya bergumam sambil memejamkan matanya.

All of Sudden | K.S.J BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang