Tambahan satu chapter lagi buat NurulHestiaR dan buat semua readers. Semoga suka ya. Vote sama Comment nya di tunggu
"Jung Yong Yoo"
"Yong Yoo-ah ireona jebal" Bisik Jimin sambil membelai pipi Yong Yoo dengan lembut
"Chagi-ya, ini aku Jimin. Park Jimin. Laki-laki pengecut yang berfikiran untuk menyerah dengan keadaan seperti ini. Aku malu Yong Yoo-ah. Aku malu denganmu. Kau berusaha untuk tetap berada di dunia ini untuk menghadapi semua masalah ini. Sedangkan aku? Aku memilih untuk pergi meninggalkan semua masalah ini. Heh padahal aku yang menyebabkan semua masalah ini hehehe" Ucapku sambil terkekeh geli. Dengan lembut aku menggenggam tangan Yong Yoo dengan kedua tanganku.
"Entah kenapa aku sekarang bersyukur ada Jin yang memahami dirimu sehingga ia bisa menyadarkan ku dari tingkah bodohku untuk meninggalkan mu begitu saja" Ucapku sambil menciumi tangan Yong Yoo yang sedang ku genggam
"Aku punya satu permintaan yang akan diikuti oleh permintaan-permintaan ku yang lainnya. Kau harus mengabulkan semua permintaanku itu Yong Yoo-ah. Karna hanya kau yang mampu melakukannya untukku chagi-ya"
Dengan perlahan ku dekatkan wajahku dengan telinga Yong Yoo "Permintaan pertamaku adalah Aku ingin kau membuka matamu dan kita hadapi ini semua bersama. Kau maukan mengabulkan permintaanku yang pertama chagi-ya?" Ucapku sambil terkekeh kemudian dengan pelan ku cium bibirnya. Bibir yang selalu berceloteh tentang segala hal yang dialaminya. Bibir yang selalu mengomeliku jika aku melakukan kecerobohan. Bibir yang selalu tertawa dan tersenyum ketika ia bersamaku. Seketika semua memori yang pernah aku dan Yong Yoo lakukan berputar dibenakku seperti sebuah rol film romantis yang membuat air mataku perlahan keluar dari bendungannya. Perlahan aku menjauhkan bibirku dari bibir Yong Yoo yang masih diam tak bergerak.
"Aku merindukanmu Yong Yoo-ah. Sangat merindukanmu. Cepatlah bangun dan aku berjanji kita akan melakukan hal-hal konyol lainnya yang belum pernah kita lakukan bersama" Ucapku sambil mengelus pipi pucatnya.
"Saranghae chagi-ya" Kembali bibirku bertemu dengan bibirnya yang terasa dingin
---
"YA! YA! YA! Berhenti! Hah hah... aku lelah hah hah" Ucap Hyun Wook sambil mengatur nafasnya yang tidak teratur.
"Hanya segitu saja hm kemampuanmu? Ck payah" Ucap Jin sambil menghampiri Hyun Wook yang sudah terduduk untuk mengatur nafasnya.
"Kenapa jika hanya segini kemampuanku hah?" Ucap Hyun Wook sambil mengibas-ngibaskan kedua tangannya didepan wajahnya.
"Ini pakai saja sapu tangan punyaku untuk menyapu keringatmu" Ucap Jin sambil menyulurkan sebuah sapu tangan berwarna biru langit. Hyun Wook menatap sapu tangan itu kemudian mengambilnya.
"Gomapta" Ucapnya sambil menyapu keringat yang ada diwajahnya. Jin hanya tersenyum melihatnya.
"Kenapa tersenyum Jin-shi? Apakah perasaanmu mulai membaik? Kkk" Tanya Hyun Wook dengan wajah jahilnya
Jin menarik nafas panjang "Sepertinya begitu meski masih ada perasaan sakit di dalam hatiku. Gomapta Wook-ah"
Hyun Wook mengerutkan dahinya heran.
"Kau memanggilku dengan sebutan apa tadi? Wook-ah? Aku tidak salah dengar kan?"
"Pendengaran mu masih baik-baik saja Wook-ah" Jawab Jin sambil terkekeh
"Lalu kemana panggilan shi di akhir nama ku?" Tanya Hyun Wook menyipitkan matanya
"Well, ku pikir kita tidak selamanya menjadi orang yang baru berkenalan bukan? Jadi lebih baik aku memanggil mu Wook-ah agar kita bisa lebih akrab lagi" Ucap Jin sambil memandangi langit yang begitu cerah. Hyun Wook hanya menganggukkan kepalanya saja membenarkan penuturan Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...