"Annyeong Yoo-ah" Sapa seseorang sambil tersenyum geli ketika memasuki ruang rawat Yong Yoo.
"Ini kali kedua aku menjengukmu kan? Kau tahu aku sangat merindukan saat-saat berduaan dengan mu" Ucap pria muda itu sambil menarik kursi yang ada disamping ranjang Yong Yoo dan mendudukinya.
"Kau tahu tidak jika akhir-akhir ini jadwal ujian di universitasku padat sekali. Aku sungguh sangat lelah belajar untuk ujian itu Yoo-ah" Adunya pada Yong Yoo sambil melipat kedua tangannya untuk dijadikannya bantal untuk kepalanya.
"Kau pasti berkata Jika kau sangat lelah belajar untuk ujian itu kenapa kau malah mendatangi aku? Lebih baik kau beristirahat saja daripada mendatangiku seperti saat ini. Kau malah menguras tenagamu lebih banyak pabo? Aku sudah hafal respon mu jika aku mengadu padamu jika aku sedang lelah belajar untuk ujian" Ucap Pria itu sambil terkekeh pelan kemudian pria itu duduk dengan tegak dan mengambil sesuatu yang dibawanya tadi.
"Coba tebak apa yang sekarang aku bawa?"
"haish, ini bukan makanan atau novel yang sering kau beli"
"Taraaaaaaaaa~ Ini parfum untukmu. Parfum yang selama ini kau cari. Parfum beraroma permen kkk"
"Sebenarnya... aku hanya kurang kerjaan saja bertanya pada Hyun Wook apa merk parfum yang beraroma permen. Dan ternyata dia tau. Dia juga memberi tahuku dimana aku toko yang menjual parfum itu setelah ku datangi langsung toko itu ternyata benar. Disana menjual parfum yang ku cari jadi yaa tanpa pikir panjang lagi aku segera membelinya. Kau pasti sangat senang kan sekarang?"
"Sepertinya Jin telah memberimu hadiah pengharum ruangan yang beraroma permen ya?" Tanya pria itu sambil mencium aroma yang ada didalam ruangan Yong Yoo.
"Maafkan aku yang terlambat memberikan mu hadiah ya" Ucapnya dengan murung.
"Hei, apa kau mau ku semprotkan parfum ini? Aku yakin kau pasti sangat menyukai aromanya. Aromanya berbeda dengan aroma pengharum ruangan ini kkk" Dengan pelan disemprotnya parfum itu ke baju yang dikenakan Yong Yoo.
"Nah sudah~ Benarkan apa kataku aromanya berbeda dengan aroma pengharum ruangan ini. Lebih manis aroma dari parfum ku kan?"
"Jadi... dimana kita menaruh parfum ini agar tidak ada yang menemukannya selain kita?" Tanya pria itu sambil berkeliling disekitar ruangan Yong Yoo.
"Aha! Sepertinya lemari ini jarang dibuka. Kita taruh disini saja ya" Ucap Pria itu menatap Yong Yoo kemudian membuka lemari kecil itu dan menyimpan parfum itu disana.
"Cha sudah selesai~" Ucap pria itu kembali duduk disamping Yong Yoo
"Kapan kau sadar Yoo-ah? Apa kau tidak sedih melihat orang-orang disekitarmu yang terus berharap kau akan cepat sadar?"
"Bolehkah aku memohon padamu Yoo-ah?"
"Aku mohon agar kau cepat sadar. Dan ketika kau sadar aku berjanji tidak akan terlihat oleh mu lagi jika memang itu alasanmu bertahan dengan kondisi koma mu..." Ucap Pria itu lirik sambil menggenggam tangan Yong Yoo erat. Perlahan pria itu menangis.
~
"Annyeong Yong Yoo-shi" Ucap seorang gadis yang mengenakan baju pasien ketika masuk kedalam ruangan Yong Yoo.
"Apa kabar mu? Ku harap kau baik-baik saja" Ucap gadis itu seraya menghembuskan nafas berat.
"Hei, Yong Yoo-shi apa kau tidak lelah jika terus menerus tertidur seperti itu?"
"Apa kau tidak kasihan melihat orang-orang yang tulus menyayangi mu terus menerus mengkhawatirkan keadaan mu yang masih seperti ini saja?"
"Ku mohon bangun lah"
"Aku tau ini berat bagimu, tapi apakah kau terus menerus seperti ini?"
"Kau masih memiliki jalan hidup yang panjang Yong Yoo-shi" Ucap gadis itu sambil menatap sendu wajah Yong Yoo yang masih terlelap
"Kau seharusnya berjuang untuk sadar dari koma mu bukannya seperti ini. Lebih memilih koma untuk waktu yang panjang daripada menghadapi kenyataan hidup mu"
"K-kau harus berjuang untuk sadar dari koma mu. Seberat apapun jalan hidupmu kau harus menghadapi itu. Karena Tuhan tidak akan memberi ujian yang berat kepada umatnya jika umatnya tidak bisa melalui itu" Ucap gadis itu seraya menggenggam tangan Yong Yoo.
"H-Hyun Wook-shi?"
Hyun Wook –gadis yang mengenakan baju pasien- menoleh kesumber suara.
"Oh Annyeong Jin-shi" Ucapnya sambil membungkukkan badannya sedikit.
Jin membungkukkan badannya sedikit "Sedang apa kau disini?" Tanya Jin sambil melirik Yong Yoo
Hyun Wook menatap Yong Yoo "O-oh, aku hanya mengajak Yong Yoo mengobrol dan memberi sedikit motivasi agar dia bisa bangun dari komanya"
"Oh begitu, sudah 4 bulan ia koma karena kecelakaan itu dan ia belum bangun juga" Ucap Jin Lirih
"Menurutmu kepribadian Yong Yoo-shi itu seperti apa?"
Jin terdiam sebentar "Yong Yoo itu seorang gadis yang ceria, berhati baik, dan mudah bergaul" Ucap Jin sambil tersenyum.
"A-ahh, dia juga seorang gadis yang cerewet. Kau pasti akan kualahan ketika mendengarnya yang sedang cerewet" Lanjut Jin sambil terkekeh.
"Pasti sangat menyenangkan berbicara dengan gadis seperti dia" Ucap Hyun Wook sambil menatap Yong Yoo dengan pandangan kosong.
"Tentu, meski dia sering membuatku sebal dengan kecerewetannya dan tingkah lakunya. Tapi aku tetap menikmati semua moment yang ku lewati bersamanya"
"Mendengar dari perkataanmu membuatku benar-benar penasaran seperti apa rasanya ketika berbicara dengannya"
"Kenapa kau menjadi penasaran Hyun Wook-shi?" Tanya Jin sambil menatap Hyun Wook
"Mollayo, hanya saja aku ingin berteman dengannya. Entahlah, aku merasa dia sangat berbeda dengan semua orang yang pernah berteman denganku" Jawab Hyun Wook sambil tersenyum tipis.
"Sepertinya sebentar lagi suster akan memeriksaku. Annyeong Jin-shi" Lanjut Hyun Wook dan memberi hormat kepada Jin kemudian meninggalkan ruang rawat Yong Yoo ditemani oleh sorot mata ingin tahu dari Jin.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...