Matahari sudah menampakan batang hidungnya, dipagi yang begitu cerah Hyun Wook duduk dikursi rodanya dengan ditemani oleh kedua orang tuanya. Duduk ditaman sambil memandangi alam sekitar.
Sudah dua minggu sejak sadar dari komanya, Hyun Wook sering berjalan-jalan dengan kedua orang tuanya.
"Apa kau tidak kedinginan, sayang?" Tanya Jiwon sambil membenarkan posisi selimu yang menutup sebagian tubuh putrinya itu.
"Aku tak apa, Mama. Jangan terlalu khawatir" ujar Hyun Wook.
Jiwon hanya mengangguk mengerti sedangkan Daniel terlihat begitu sibuk menatap putrinya lamat-lamat.
"Sudahlah, Papa jangan terlalu memandangiku seperti itu. Aku merasa malu" mendengar keluhan Hyun Wook, Daniel terkekeh.
Sedangkan Jiwon kini bahkan tak henti-hentinya tersenyum. Akhirnya mereka semua bahagia.
"Annyeong.. apa kami mengganggu?" Suara Yong Yoo mengalihkan perhatian mereka.
"Aah... Yong Yoo-ah. Kau disini?" Ujar Jiwon yang melemparkan senyumnya.
"Ne. Apa kami mengganggu kebersamaan kalian?"Jiwon dan Daniel menggeleng.
"Kau tidak mengganggu Yoo-ah. Kami senang kau ada disini" ujar Daniel tak kalah ramahnya.
"Kalian ingin bicara bersama, bukan? Kalau begitu kami pergi" Jiwon dan Daniel memilih untuk pergi meninggalkan Hyun Wook bersama dengan Yong Yoo, Jimin dan Jin yang kebetulan datang bersama.
Dan kini mereka berempat mengobrol bersama.
"Hei, gadis tengik! kau masih saja menolak pernyataan cinta Jin Hyung, eoh ?" Ujar Jimin.
"Tentu saja" sahut Hyun Wook.
"Wah daebak! Kau kembali ditolak Oppa" ejek Yong Yoo membuat Jin memasang wajah masam.
"Ya ! Kenapa kau terus saja menolakku?" Tanya Jin yang kini sudah berjongkok dihadapan Hyun Wook.
"Karna kau bodoh" jawab Hyun Wook asal.
Seketika Jin memasang wajah cemberutnya. Lagi-lagi ia ditolak mentah-mentah oleh Hyun Wook. Dan Hyun hanya tertawa senang bersama dengan Yong Yoo.
"Kalau tahu begini lebih baik aku tidak merawatnya. Dasar tidak tahu diuntung" cibir Jin mendapat pukulan dari Hyun wook tepat di kepalanya.
"Kalau begitu pergi saja sana. Dan jangan kesini lagi" usir Hyun Wook.
Dan saat itu juga Hyun Wook mengabaikan keberadaan Jin disana.
"Oh iya, Yong kau sudah dengar tentang kepergian Jungkook?" Tanya Hyun Wook.
"Hmm... Ne. Ia bahkan berpamitan padaku" ujar Yong Yoo.
"Wah... pada akhirnya bocah itu menghilang juga" gumam Jimin mendapat tatapan tajam dari Yong Yoo dan Hyun Wook.
"Wae? Apa kataku salah? Wajar kan aku berkata seperti itu. Lagipula aku sudah benar-benar gerah dengan perilakunya yang selalu menempel pada kalian berdua" ujar Jimin mendapat cubitan dari Yong Yoo.
"Dasar pria. Selalu saja cemburu" cibir Hyun Wook.
"Tentu saja. Kami juga punya hati, nona Spencer" Jin menoyor kepala Hyun Wook kesal.
"Hah. Mereka benar-benar menyebalkan Yong. Bagaimana jika kita mencari pria yang jauh lebih tampan dan juga baik dari mereka? Lagipula aku kebetulan mengenal dua orang dokter dirumah sakit ini. Mereka tampan dan juga baik. Namanya Kim Taehyung dan Min Yoongi" ujar Hyun Wook.
KAMU SEDANG MEMBACA
All of Sudden | K.S.J BTS
Fanfiction" Apa kau sudah gila? Hentikan mobilnya sekarang!" teriak sang gadis disela-sela isak tangisnya. " Tidak, aku tidak akan melakukannya!" Balas sang pria muda itu "Jebal! Tolong hentikan laju mobilnya dan sebaiknya kita bicara dengan baik-baik, kau j...