Hari Pertama

8 3 0
                                    

"Dasar anak sialan!"

"Hiks ibu.... maafin Elyn hikss, Elyn janji gak bakalan nyusahin ibu lagi," ucap seorang anak kecil dengan suaranya yang gemetar.

"Aku bukan ibu mu! kamu hanyalah anak pungut!" bentak orang itu. Gadis kecil itu ketakutan mendengar bentakan dari ibunya, badannya yang gemetar hebat membuatnya diam membisu. Seseorang yang ia panggil sebagai ibunya menatap dirinya dengan tatapan tajam.

KRINGG KRINGG

Suara alarm yang begitu berisik membangunkan seorang gadis cantik yang tertidur. Aizaputri Evelyn kerap dipanggil Elyn oleh orang orang disekitarnya.

"Hahh... mimpi itu lagi," ucapnya sambil menghela nafas. Elyn sudah biasa bermimpi tentang masa kecilnya dengan ibunya, ia merasa bahwa ada sesuatu yang janggal dari mimpi tersebut.

Hari ini hari pertama Elyn masuk sekolah sebagai siswa baru di SMA Valda Xavi, sekolah unggulan yang dimana siswa dan siswi nya merupakan anak anak yang berbakat, anak selebriti hingga pejabat. Elyn salah satu dari siswi yang berbakat, ia masuk ke sekolah ini dengan nilai yang tertinggi.

Sebagai murid yang tidak mampu, Elyn di berikan beasiswa dari pihak sekolah, namun dengan satu syarat bahwa ia harus mengikuti semua aturan disekolah serta senantiasa mengikuti olimpiade. Elyn tidak masalah dengan semua itu, ia hanya ingin bersekolah dengan nyaman dan bisa lulus dengan cepat.

Setelah sampai disekolah Elyn melihat pemandangan yang ada disekitarnya, begitu banyak tanaman hias, dan juga gedung yang sangat tinggi. Elyn takjub dengan itu semua, namun entah mengapa ia merasa bahwa dirinya menjadi pusat perhatian oleh beberapa murid yang berada di sekitarnya.

"Eh kamu Aizaputri Evelyn? yang mendapatkan nilai tertinggi saat ujian masuk??" seorang gadis yang berada dibelakang Elyn bertanya kepadanya, ia menoleh dan mendapati seorang gadis cantik yang tinggi. "Iya itu aku."

Gadis itu menatap Elyn dengan mata yang berbinar binar, "Halo kenalin aku Chafik Dian Marshanda, panggil Afi aja dan aku si urutan ke 2 saat ujian loh," Gadis yang bernama Afi mengulurkan tangannya yang langsung diraih oleh Elyn. "Aku Elyn,"
ucapnya sambil tersenyum.

"HEII YANG DISANA CEPAT MASUK KE BARISAN!" Elyn dan Afi segera masuk ke barisan.

Ospek hari pertama Elyn dan Afi berjalan lancar, sejauh ini mereka belum mendapatkan perlakuan kasar dari kakak kelasnya. Hingga tiba jam istirahat, hubungan antara mereka sudah lumayan dekat.

"Kira kira makanan di kantin ada apa aja yah?", tanya Afi dengan tangan yang berada di dagunya.

"Emangnya kamu pengen makan apa?" tanya Elyn balik

"Bakso aja, mau gak? aku traktir hehe", tawaran Afi membuat Elyn tersenyum, jika ada kesempatan maka gunakan kesempatan itu dengan baik.

Setelah memesan makanan dan minuman, mereka berdua duduk di meja pojok yang dimana sangat sepi dan terhindar dari orang orang. Meja itu terlihat panjang, masih muat untuk beberapa orang. Diantara meja lain, meja ini terlihat berbeda tidak seperti meja yang berada disekitarnya.

"KYAAAA!!! GANTENG BENGET!!"

suara memekik terdengar jelas di kedua telinga Elyn dan Afi, memunculkan rasa penasaran hingga Elyn dan Afi menoleh ke arah belakang yang dimana terdapat segerombolan anak laki laki yang menghampiri mejanya. Terdengar suara bisik bisik yang membuat keduanya menjadi pusat perhatian.

"Sstt berani banget mereka duduk disitu!"

"Bukannya itu meja punya geng black boys?"

"Mereka murid baru kan yah jadi pasti tidak tau", Bisikan yang diberikan padanya sangat terdengar di telinga mereka. Elyn dan Afi tampak kebingungan dengan kejadian ini.

Aizaputri Evelyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang