BlackConda

2 0 0
                                        

Kini dikediaman Vadi telah berkumpul di ruang keluarga.

"Kamu mau bilang apa nak?" tanya Papahnya

"Jadi gini pah, papah ingat gak pernah ngasih barang ke adik kecil?" tanya Dareen menatap penuh harap pada Papahnya

Deon menatap bingung pada anaknya, "Maksud kamu?"

"Pah maksudnya Dareen tuh apa dulu papah pernah kasi barang ke mamah atau adik kecil sebagai hadiah? Kalau emang bener ada, kita cari orang yang punya benda itu pah!" jelas Dara yang mengerti maksud dari kakaknya

Dareen mengangguk mengiyakan ucapan Dara

"Waktu itu... sepertinya papah pernah kasi liontin ke mamah kamu kalau gak salah warnanya hijau army dan ada huruf AE gitu " kata Deon

"Papah punya gambarnya gak?" tanya Dareen dengan antusias berharap dengan liontin itu ia dapat menemukan adik kecilnya.

"Gak ada," jawab Deon, Dareen menatap kecewa pada sang papah

"Tapi papah bisa gambarin bentuk kalungnya,"

"Serius pah?" Deon mengangguk mendengar pertanyaan Dareen

"Nanti kalau udah digambar Dareen mohon sama papah buat sebarin foto itu di internet dan jangan beri tahu tentang inisial di kalung itu." jelas Dareen

"Kenapa?" tanya Dara yang tidak mengerti jalan pikiran Dareen

"Biar gak ada yang nipu!" dengan sinis

"Ya santai dong!"

"Udah udah, sana kalian tidur ini udah malem!" Deon melerai kedua anak kembarnya agar tidak memperpanjang masalah

Dareen meninggalkan ruang keluarga dengan perasaan senang, akhirnya setelah bertahun tahun ada secercah harapan. Perkataan Mahendra ada benarnya. Dirinya harus berterima kasih kepada sahabatnya itu.

***

Arsagir berkumpul pada malam ini, kecuali Elyn yang harus menjaga sang ibu agar tidak menjadi korban dari Jarno. Mereka berlima terlihat bosan, markas adalah tempat pelarian mereka saat sedang suntuk dirumah.

"Ada info balapan gak sih?" tanya Lia

"Bentar gue cek dulu," jawab Lina mengecek benda pipih itu

Mereka memiliki akun instagram sebagai akun persatuan mereka. Banyak yang mem-follow akun tersebut apalagi kaum wanita. Siapa sih yang tidak tertarik pada seorang lelaki yang tampan. Jangan lupakan kalau mereka berenam menyamar.

"Ada nih tapi yang balap anak BlackConda," sambungnya

Semua temannya diam dan saling bertatapan, "Serius lo? geng yang rumornya paling ganteng buanget itu?!" celetuk Afi

"Ingat lo udah punya pacar yah!" sahut Devi menyentil kening Afi berniat untuk menyadarkan gadis itu

"Tapi itukan cuma rumor! Kan yang paling ganteng itu anak Arsagir," ucap Lia mengelupas kulit kacang

"Eh gimana kalau kita kesana?" tawar Devi entah hal gila apa yang terlintas di kepalanya

"Kita datang sebagai Arsagir?" tanya Afi yang dibalas anggukan oleh Devi

"Gak!" tolak Kaylin menatap keempatnya dengan tajam

"Why?"

"Arsagir gak boleh ketemu sama BlackConda!"kata Kaylin dengan lantang

"Okey kita gak akan kesana sebagai Arsagir tapi sebagai jati diri sendiri," putus Lina menatap yang lainnya

"Semua siap siap!"

Aizaputri Evelyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang