Dion

3 0 0
                                        

“Eh kamu disini juga yah?” tanya Afi berusaha menormalkan detak jantungnya

“Iya, kamu belum jawab pertanyaan aku loh,”

“Em itu kita lagi temenin Lia dia lagi galau makanya kita ajak kesini.” alibi Afi yang menjadikan Lia sebagai kambing hitam

Lia yang hendak angkat suara tiba tiba kakinya diinjak, siapa lagi kalau bukan Afi takut jika Lia akan berbicara jujur.

“An-”

“Eh lo kenapa Lia?” tanya Afi menatap tajam Lia dan menginjak kakinya dengan sedikit keras

“Gak kenapa napa,” jawabnya

Dalam hati Lia tak henti hentinya memaki gadis disampingnya itu. Enak saja dirinya menjual namanya.

“Ohh gitu, ini udah malem loh. Mau aku antar pulang?” tanya nya

“Ini udah mau pulang kok, aku bareng mereka aja gak enak sama temen kamu kalau tiba tiba pulang.” kata Afi berusaha menolak permintaan kekasihnya

“Gak papa kok, kan itu kamu bukan orang lain.”

“Aku kan perginya bareng mereka jadi pulangnya sama mereka juga dong.”

Lina memutar bola matanya jengah melihat sepasang kekasih yang berdebat. “Udah deh gak usah diperpanjang! Afi pulang bareng kita lo gabung aja sama temen lo itu!”

“Serah gue dong,”

Merasa kesal Lina hendak membalas ucapan Revan namun di urungkan saat Kaylin berbicara. “Alay! Afi masuk!” beginilah kalau Kaylin berbicara

Bahkan seorang Revan pun tak bisa menolak, “Nanti aku telfon yah.” kata Afi lalu memasuki mobil

Revan hanya mengangguk pasrah, dirinya tau kalau berurusan sama Kaylin akan sangat merepotkan. Dahi Revan mengernyit saat melihat anak Arsagir yang tidak lengkap. Dimana kah sang wakil Arsagir itu?

Mobil itu melaju dengan pelan walaupun jalanan sepi, mereka ingin menikmati yang tenang ini sambil bergosip ria.

“Gue punya teori.” kata Lia tiba tiba

“Maksud lo?”

Devi yang tak mengerti ucapan Lia tiba tiba mendapatkan geplakan dari samping. “Apaan sih!” protesnya

“Lo sih masa gak tau!”

“Teori apa?” tanya Lina

“Gue curiga yang jadi ketua BlackConda itu Mahendra atau Dareen.” kata Lia dengan semangat

“Kenapa bisa lo ambil kesimpulan kayak gitu? Dareen itu orangnya cuek jadi dia gak mungkin jadi ketua geng, sedangkan Mahendra itu gak mungkin dia kan orangnya cocok di mafia gitu bukan gang motor.” jelas Afi

“Gini yah lo gak liat temen temen mereka itu ada disana, dan cowok yang kalian gak liat wajahnya itu tingginya hampir sama Dareen dan Mahendra.” tak ingin kalah mereka berdua terus menguatkan teori mereka masing masing-masing.

“Eh asal lo tau, lo kira waktu berharga Dareen bisa dipakek buat balap? Dia aja sering ke perpus dan Mahendra sibuk buat urus senjata senjata.”

“Gak sopan lo berdua. Dia itu kakel lo! malah nyebut nama doang gak pakek embel embel.” celetuk Devi

“Berisik!” Kaylin yang merasa telinganya panas akibat coletehan teman temannya itu langsung menatap ketiga orang itu dengan tajam.

“Maaf ibu ketua,” kata Afi dengan tangan yang hormat pada Kaylin

Tak terasa mereka telah sampai dimarkas, masing masing dari mereka menggunakan kendaraan pribadi untuk pulang kerumah karena besok akan ada ulangan harian.

Tidak ada yang belajar yang ada mereka pasti akan menyontek pada Afi, Kaylin dan juga Elyn. Yah tiga murid dengan nilai terbaik diantara mereka berenam.

BlackConda merupakan geng yang didirikan oleh anak SMA. Geng yang jangan muncul namun sering tersohor oleh media. BlackConda terdiri dari 150 anggota dan setiap tahunnya akan bertambah, terdapat enam anggota inti. Seperti yang kalian ketahui Yoshi, Dion, Andre adalah anggota inti. Perlu diketahui jika mereka bertiga belum diketahui identitasnya oleh anak anak SVX.

Malam semakin larut, tempat area balap semakin ramai kedatangan geng yang terkenal. Banyak yang menanyakan kehadiran geng Arsagir yang sangat populer itu.

Bahkan kehadiran BlackConda pun membuat suasana semakin ricuh. Bagaimana jika Arsagir bertemu dengan BlackConda?

“Gue penasaran banget sama tuh geng,” ucap Dion

“Kayaknya tuh geng bukan geng sembarangan, bahkan ketua kita aja kalah bro.” timpal Andre menatap ketuanya yang sedang berusaha untuk menghindari para wanita yang mencoba merayunya.

“Mau juga gue dideketin cewek cewek,” kata Dion dengan raut sedih

“Mau jadi pria penghibur lo?” tanya pria itu yang diduga memiliki posisi yang tinggi diantara ketiganya.

“Maksud lo ngomong kayak gitu?" tanya Dion

“Hahaha sehat-sehat pria penghibur." ledek Andre mencoba memanas manasi Dion

“Bacot banget deh lo Ndre!” sungutnya

“Berisik!”

“Yaelah bos yang berisik orang orang yang dibelakang kali! Kita mah biasa biasa saja.” kata Andre saat mendengar ketuanya menyurunya diam karena berisik. Padahal tempat itukan memang berisik, suara hingga musik mengalun menjadi satu.

“Gue mau protes ama tuh panitianya. Katanya Arsagir mau datang kok gak muncul-muncul!” ucap Dion yang tak sabaran, dirinya ingin mengadu skill pada geng sebelah itu.

Dion merasa tersaingi dengan Arsagir apa lagi saat melihat video saat geng itu balap. Dia akui mereka sangat keren tapi jika dipikir pikir tak sekeren dirinya.

“Sonoh lo lapor!” kata Andre

Seperti terhipnotis, Dion menghampiri seseorang yang memberikan informasi pada mereka. Sesampainya disana dengan wajah garangnya memarahi orang tersebut.

“Eh! Katanya Arsagir bakalan datang kok gak muncul?!” tanyanya

“K-katanya mau kesini kok, nih lihat.” kata orang itu memperlihatkan isi chatnya dengan Arsagir

Awalnya mereka datang kesini hanya untuk bersenang-senang tetapi saat mendengar berita saat Arsagir akan datang membuat mereka semua semangat. Banyak geng-geng yang ingin balap dengan Arsagir, namun sangat sulit karena mereka juga harus memiliki mana yang menguntungkan bagi mereka.

“Ah sial!” umpatnya lalu berjalan ketempatnya tadi

“Gimana?” tanya Andre penasaran

“Kayaknya tuh orang di php deh!”

“Masa sih?”

“Iya coy!”

“Udah udah, kalian mau pulang gak?” tanya Yoshi yang sedari tadi sibuk makan

“Ntar aja deh, siapa tau Arsagir datang kan?” ucap Dion pantang menyerah menunggu kehadiran Arsagir. Sedangkan anak anak Arsagir mungkin telah tidur nyenyak dikasur empuk mereka.

“WOYYY ADA INFO KATANYA ARSAGIR GAK JADI DATANG!” teriak orang yang dilabrak sama Dion

“Maksud lo apaan?” tanya orang yang berdiri tak jauh dari mereka

“KATANYA WAKILNYA LAGI GAK BISA IKUT!” semua orang merasa kecewa dengan informasi yang diberikan oleh orang itu. Banyak yang telah menunggu Arsagir namun tak kunjung, hanya karena wakilnya tidak datang mereka semua pun tidak muncul.

“Yaudah ayok pulang,” kata Dion yang sudah pasrah kini ingin pulang dengan pasrah

“Kasian banget nih bocah satu!” sahut Yoshi 

“Temen lo noh.” ucap Andre

“Temen lo semua,”

“Huaaaa tega banget sama gue! Awas lo berdua, lihat aja gue bakalan balapan sama Arsagir!” ucap Dion 

“Mimpi lo dek!”

“Balik,” ucap ketuanya berjalan duluan menghampiri motor kesayangan

“Sial ditinggal dong!”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 10, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aizaputri Evelyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang