Si Pemilik Senyum Manis

2 1 0
                                    

“Mahendra,” cicit Andre saat mendapati lelaki itu duduk, ia pun menghampirinya dan ikut duduk disamping Dareen yang sudah enteng.

“Gimana kabar lo?” tanyanya

Mendengar pertanyaan Andre yang berada dihadapannya ia pun mengangkat satu alisnya lalu mengangguk tipis.

“Apaan gini gini doang,” celetuk Dion seraya mengikuti Mahendra yang mengangguk kepala. Sedangkan Andre mendengus kasar melihat respon lelaki di seberangnya.

“Gue dengar lo di keroyok, kenapa bisa?” tanya Yoshi

“Gak tau, tiba-tiba.”

“Siapa?” tanya Dareen

“Cewek,” jawabannya yang langsung dibalas anggukan

Dion, Andre dan Yoshi diam melihat interaksi dua lelaki cuek itu. “Bisa nyambung gitu,” celetuk Andre menatap tak percaya.

“Yosh, translate dong. Gue gak ngerti mereka bahas apa,” sahut Dion, sedangkan Dareen dan Mahendra hanya diam

“Lo kira gue ngerti?” Dion seketika senyum senyum memperlihatkan giginya saat melihat wajah garang Yoshi. Lelah menghadapi manusia disampingnya itu, ia pun menoleh ke Dareen untuk melayangkan pertanyaan. “Maksudnya Mahen di keroyok sama cewek?” tanyanya masih penasaran

Dareen menggeleng pelan, “Terus apa dong?!” Habis sudah kesabaran Andre menghadapi dua kulkas itu, Mahendra terkekeh sejenak melihat respon temannya. “Ditolong sama cewek,” jawab seorang lelaki yang baru tiba dan duduk disamping Yoshi.

Saputra Brahmana Derson, salah satu sahabat mereka sekaligus ketua MPK. Memiliki sifat yang penyabar dan ramah, tidak suka tebar pesona. Saputra memiliki wajah yang tampan dengan kacamata minus yang bertengger pada hidung mancungnya, orang ketiga yang selalu diincar oleh anak-anak SVX. Si pemilik senyum manis, julukan yang ia dapatkan.

“Gila kok bisa? Cantik gak? 08 berapa?” sahut Dion yang langsung mengeluarkan benda pipih itu dari sakunya.

“Yeh lo kalau cewek gercep banget.” Andre menjitak kepala Dion lalu bergegas memesan makanan, mengingat bel akan segera berbunyi.

“Sialan lo!”

“Kok lo tau sih?”tanya Yoshi pada Saputra

“Gue kan kenal mereka udah lama,” jawabnya lalu memakan makanan yang ia bawa tadi, “Kalian gak makan?” matanya melihat meja yang hanya berisi handphone tak ada piring maupun gelas selain miliknya.

“Lagi dipesan sama Dion paling bentar datang,” ucap Andre

Tak membutuhkan waktu yang lama, kini Dion datang bersama bibi Minah dengan dua nampang. Dengan cepat Andre membantu Dion untuk mengatur makanan. Setelah makanan mereka telah berada dihadapannya, dengan cepat mereka santap mengingat bel akan berbunyi 20 menit lagi.

Disisi lain Elyn dan Afi menikmati bekal yang mereka bawa dari rumah. Kemarin mereka berdua berjanjian membawa bekal guna menghindari kantin yang ramai. Pada saat itu stand makanan hanya sedikit hingga membuat antri, banyak pemilik stand makanan yang belum datang mengingat minggu pertama sekolah. Tidak suka desak desakan mereka pun memutuskan untuk membawa bekal sekaligus untuk irit uang jajan.

Setelah makan mereka berdua pergi ke toilet yang berada di koridor kelas 10, saat merapikan seragam tiba tiba ada yang mendorong pintu dengan kasar. Menampilkan sosok yang tadi pagi mereka tonton. Dia Jasmine si ratu SVX beserta antek-anteknya.

Mata Jasmine melihat dada kiri kedua perempuan itu, membaca name tag. “Jadi lo yang namanya Afi?” tanya Jasmine dengan kedua tangan yang ia lipat di dada.

Aizaputri Evelyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang