Kediaman Vadi

2 0 0
                                        

Mereka terkejut saat melihat wajah Elyn yang datar dengan noda hitam di wajah itu. Terlihat lucu dimata mereka. Elyn mengerutkan alisnya saat mendapati kedua kakak kelasnya yang sedang terkikik menahan tawa.

Dareen yang mengerti tatapan matanya dengan cepat menghentikan aksinya itu. “Apa?”

“Bantu,” jawab Elyn

“Mau di bantu apa Lyn?” kali ini Dara yang bertanya

“Motor rusak,” jawabnya

Kini Dara menatap Elyn dengan tatapan bingung, tidak seperti Elyn yang ia kenal. Dara tahu kalau dirinya baru bertemu dengan Elyn sekali tetapi ia paham betul dengan karakter Elyn walaupun baru bertemu sekali.

“Mana motornya?” tanya nya berusaha menepis pikiran yang menyelimuti dirinya, ia hanya berpikir jika gadis dihadapannya ini sedang badmood.

“Itu.” tunjuk Elyn pada motor biru yang terparkir

Dara melangkah menuju motor itu dan melihat kondisinya, “Gila olinya bocor nih!” ucap Dara lalu menoleh pada dua orang remaja yang berdiri tak jauh dari tempatnya.

“Gimana nih kak?” tanya Dara pada Dareen

Dareen hanya diam menatap adiknya yang sedang menunggu jawaban darinya. “Ikut kita,” jawabnya

“Lah terus gimana motornya?”

“Hubungi pak Wado.”

“Oke bentar.” Dara mengambil benda pipih yang berada di sakunya, dengan cepat ia menekan tombol untuk menghubungi seseorang. Setelah telfonnya diangkat Dara pun menyuruh orang itu untuk mengambil motor Elyn yang rusak agar di bawah ke bengkel.

“Udah nih, Elyn lo ikut kita aja nanti gue antar kerumah lo.” ucap Dara yang dibalas anggukan

Mereka pun masuk kedalam mobil, Dara dan Dareen yang berada di kursi depan sedangkan Elyn berada dikursi penumpang. Suasananya hening tidak ada yang ingin memulai percakapan. Tak lama Elyn merasa ngantuk ia pun memejamkan matanya.

“Lyn sekarang lewat mana?” tanya Dara tanpa menoleh

Tidak ada sahutan ia pun mencoba untuk memanggilnya lagi. “Elyn,” masih tidak ada sahutan. Dara pun menoleh kebelakang mendapati Elyn yang telah tertidur nyenyak.

“Kak Elyn tidur apa gue bangunin aja?”

“Gak usah,”

“Terus lo mau anter dia kemana? Emang lo tau rumahnya?” Dareen menggeleng pelan

“Bawa kerumah aja kalau gitu, nanti pas dia udah bangun kakak antar dia pulang.” kata Dara

Dengan cepat Dareen melajukan mobilnya menuju rumahnya. Rumahnya memang tak terlalu jauh dari sekolah, perjalanan mereka tidak lancar akibat macet yang sering terjadi di soreh hari.

Kini 30 menit telah berlalu, mereka telah sampai di kediaman Vadi yang megah. Dara dan Dareen turun dari mobil dan membuka pintu penumpang. Dilihatnya Elyn yang masih tertidur nyenyak, tanpa aba aba Dareen menggendong gadis itu seperti koala. Sedangkan Dara menuntun Dareen untuk mengikuti dirinya.

Saat melewati ruang tamu mereka dikejutkan dengan sosok pria yang sedang berkutat dengan laptopnya. “Siapa dia?” tanya orang itu tanpa mengalihkan atensinya

“Adek kelas Dara pah.” jawab Dara

“Dia kenapa?” tanya nya lagi

“Tidur,” ucap Dareen segera berjalan menuju lantai dua

Papahnya sangat terkejut dengan apa yang ia lihat, untuk pertama kalinya anak tampannya itu membawa seorang gadis kerumahnya.

“Pah aku bisa jelasin,” ucap Dara seraya menuntun Papahnya untuk duduk.

Aizaputri Evelyn Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang