Kaylin dengan keras meninju wajah Jasmine hingga gadis itu tersungkur. Sudut bibir Jasmine mengeluarkan darah, seisi kantin kini heboh.
Dareen berdiri dari duduknya, “Cukup.” ucapnya namun diabaikan oleh Kaylin yang kini mensejajarkan tubuhnya pada Jasmine yang sedang duduk.
“Lo masih beruntung karena gue dan Devi yang turun tangan, lo bisa saja bangunin singa yang sedang tidur.” kata Kaylin dengan tatapan tajamnya membuat Jasmine bergidik ngeri. Kaylin menatap mata Jasmine, dirinya dapat merasakan bahwa gadis dihadapannya itu sedang ketakutan.
“Jangan salahin kita kalau lo dikeluarin dari sekolah ini!” sahut Nindi
”Kalian tuli? Gue bilang cukup, dan...” Dareen menjeda ucapannya, “Kalian yang terlibat ikut gue ke BK!” titahnya dengan penuh penekanan
“Gak.”
Dareen menatap tajam Kaylin yang menolak perkataannya, baru kali ini perkataan pemuda itu ditolak. Langkah kaki Dareen mulai mendekat langkah demi langkah hingga dirinya berdiri tepat dihadapan Kaylin.
Kaylin mendongakkan kepalanya hingga jarak antara Dareen menipis, ia dapat merasakan hembusan nafasnya. “Apa?” tanya
Kaylin datar“Ikut gue.” ucap Dareen penuh penekanan pada Kaylin. Seperti terhipnotis oleh perkataan pemuda itu Kaylin mengiyakan ajakan Dareen dengan ketus.
“Good girl.” kini ucapan Dareen terdengar lembut tidak seperti tadi yang penuh penekanan. Tangan Dareen mengacak rambut Kaylin lalu berjalan meninggalkan kantin.
Suasana kantin jadi sepi, hingga beberapa detik kemudian terdengar suara histeris akibat perlakuan Dareen yang tak biasa. Adapun cibiran mengenai tindakan Dareen tadi bahkan ada yang mengumpat untuk Kaylin karena mendapatkan perlakuan khusus dari Dareen seorang cowok cuek yang sulit didekati dan tak tersentuh itu. Sedangkan Kaylin hanya acuh saja.
Afi menghampiri Jasmine yang masih termenung dibawah sana. “Gue gak akan takut dengan apa yang akan lo lakukan untuk gue nanti, tapi satu hal yang harus lo tau gue akan sama seperti mereka,” ucap Afi sambil menunjuk Devi dan Kaylin. “Kalau lo ganggu orang terdekat gue,” sambungnya
Saat melihat tindakan Kaylin, entah dari mana dirinya mendapatkan keberanian. Bahkan dirinya tidak takut berbicara dengan panjang lebar dihadapan Jasmine yang notabenenya seorang Ratu SVX yang selalu dihormati oleh murid murid.
Dion memakan makanannya dengan lahap, dirinya seperti sedang berada di bioskop. Menonton film layar lebar apa lagi dirinya sangat suka dengan film bergenre action. Berbeda dengan Mahendra, pria itu tidak menonton kejadian itu bahkan menoleh pun tidak. Dia hanya fokus pada gadis dihadapannya yang terlelap dalam tidurnya. Ya Elyn tertidur di pelukan Lina tanpa memperdulikan seragam Elyn yang basah.
Mahendra berdiri dari duduknya. Sekarang pria itulah yang menjadi pusat perhatian, Mahendra berjalan menghampiri Elyn, “Tidur?” tanyanya
“Iya, mau apa lo?” tanya Lia tak bersahabat
Tanpa aba aba Mahendra langsung menggendong Elyn ala koala lalu berjalan meninggalkan kantin, kakinya melangkah menuju UKS. Padahal yang harus dibawa ke UKS bukanlah Elyn melainkan Jasmine, tapi apakah pemuda itu peduli? Tentu saja tidak.
“Jasmine, Sinta, Nindi, Kaylin dan...” ucapan Saputra terjeda saat menunjuk Devi yang masih berdiri.
“Devi.” ucap gadis itu menyebut namanya
“Devi... Sekarang kalian ke ruang BK. Sekarang!” lanjut Saputra yang diakhir katanya penuh penekanan lalu berjalan keluar kantin.
Sinta dan Nindi berusaha untuk membantu Jasmine berdiri, sedangkan Kaylin dan Devi telah berjalan duluan bahkan kedua gadis itu meninggalkan si kembar dan Afi. Dan tak lamanya juga disusul oleh Jasmine dkk.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aizaputri Evelyn
Novela JuvenilAizaputri Evelyn gadis cantik pendek diantara teman temannya. Memiliki sifat yang baik dan juga kadang berubah menjadi dingin. Anak beasiswa disekolah SMA Valda Xavi, sekolah swasta yang paling di idam-idamkan oleh semua remaja. Aturan yang dibuat...