୨୧ f i n a l l y t h e y b e l i e v e d ୨୧

225 21 2
                                    


__________________________________________

In (name's) side:

Malam itu aku terbangun dari tidur ku, aku teringat pada saat kami --aku dan Lee-- dengan semangat menceritakan tentang Narnia dan bagaimana kita bisa masuk kedalam sana kepada Lucy, jujur saja, aku rindu Narnia.

Tetapi Aslan berpesan kepada ku dan Lee untuk berhenti menganalisis Narnia sementara ia menyelesaikan masalah disana, aku tahu ia menyuruhku untuk rehat sejenak karena tak ingin aku dan Lee kenapa-kenapa jika tetap pergi ke Narnia dalam kondisi Narnia seperti itu.

Ya, aku seorang Penganalisi Narnia. Sebelum ayah ku mulai bertugas dan beradaptasi dengan muggle dan meninggalkan pekerjaan di Wizarding World nya   --sebelumnya ia menjadi pekerja di kementrian sihir--   ia menyampaikan pesan dari almarhum ibuku.
Ia menyuruhnya untuk menganalisis sebuah universe lain di rumah Professor Diggory.

Aku melamun menatap lilin, setelah ku pertimbangan, aku bangun dari ranjang, memakai mantel ku dan memakai sepatu boots. Aku menggenggam tongkat ku yang ku taruh di kantung mantel, ku buka pintu kamar dengan perlahan, aku menuju ke kamar Lee terlebih dahulu dan aku mendapatinya masih tertidur pulas, bagus, aku jadi bisa leluasa untuk pergi.

Aku mengacungkan tongkat ku ke depan dan merapal mantra penerang dengan berbisik.   "Lumos."   Ok kini lebih baik, aku jadi terbantu penerangan.

Aku berjalan kearah ruangan itu, dan masuk, aku menatap lekat lemari tua di hadapan ku ini perlahan aku melangkah mendekat. Tepat saat aku hendak meraih kenop pintu aku mendengar suara pintu siangan terbuka, dengan segera aku menoleh dan mematikan lampu penerang dari tongkat ku "Nox"

"Oh, hi (name)!" Ah.. Rupanya Lucy "Lucy? Apa yang kau lakukan di jam 3 pagi seperti ini? Bukan kah kau seharusnya di tempat tidur?" Tanya ku.   "Well.. Aku juga harus menanyakan hal yang sama pada mu, hmm, aku tidak bisa tidur dan memutuskan untuk kemari, kalau kau?" Ia menanya balik.

"Uhm, sepertinya kau tahu, jadi.. Mau masuk bersama?" Lucy mengangguk antusias, ia masuk terlebih dahulu diikuti aku.
"Aku berjanji hanya akan mampir kerumah Mr. Tumnus lalu kembali" Batin ku.

Tanpa (name) dan Lucy ketahui, Edmund ikut masuk kedalam lemari.


























🚪

























In Edmund side:

"Lucy where are you?"  Aku ikut masuk ke dalam lemari  "Lucy?"  "Kuharap kau tak takut gelap" Sambung ku, namun tidak ada jawaban
"Lucy, Lucy?" Tetap tak ada jawaban, aku terus melangkahkan kaki ku ke depan, sampai aku menemukan seperti dedaunan pohon Cemara.

"Lucy?" Aku merasakan hawa dingin menusuk kulit ku "Lu- Lucy!" Sekarang aku mulai merasa panik, sampai..

*brrukh!

Aku terjatuh, aneh, tanah nya cukup dingin, ku buka mataku dan- whoa.. Tempat apa ini
Aku berdiri dari jatuh ku, pantas saja dingin, aku jatuh di tempat bersalju.

"Lucy? Where are you?" Panggil ku, namun tetap saja tak ada jawaban "I think I believe you now!"   Aku melihat lampu taman, tak terlalu memperdulikan aku terus berjalan sampai kudengar suara kereta kuda berjalan.

T H E   G R E A T   K I N G  ||  PETER PEVENSIE×ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang